27.06.2025
Reading time: 2 min

Wimbledon 2025 Gantikan Wasit Garis dengan Sistem AI

Wimbledon 2025 Gantikan Wasit Garis dengan Sistem AI

JAKARTA 27 Juni – Turnamen tenis paling bergengsi di dunia, Wimbledon, secara resmi mengumumkan penggunaan penuh Electronic Line Calling (ELC) atau sistem pemanggilan garis berbasis AI di semua lapangan mulai edisi 2025. Keputusan ini menandai pergeseran besar dari sistem tradisional yang melibatkan ratusan hakim garis manusia.

Menurut pernyataan dari All England Club, jumlah petugas lapangan akan dikurangi dari sekitar 300 hakim garis menjadi hanya 80 asisten pertandingan. Mereka kini akan bertugas mendukung aspek teknis dan operasional pertandingan.

“Langkah ini bukan untuk menghilangkan unsur manusia sepenuhnya, tapi demi akurasi dan efisiensi,” ujar juru bicara All England Club.

Langkah ini mengikuti jejak turnamen Grand Slam lainnya seperti Australian Open dan US Open, yang telah lebih dulu sepenuhnya mengadopsi teknologi serupa. Sebelumnya, Wimbledon masih menggunakan sistem kombinasi antara hakim garis dan teknologi Hawk-Eye.

Apa Itu Electronic Line Calling (ELC)?

ELC merupakan sistem berbasis kamera kecepatan tinggi dan kecerdasan buatan (AI) yang secara real-time melacak pergerakan bola untuk menentukan apakah bola masuk atau keluar. Teknologi ini bertujuan untuk menghilangkan kesalahan manusia dan meningkatkan keadilan pertandingan.

Sistem ini telah mendapat pujian karena akurasinya dan dianggap lebih netral dalam mengambil keputusan penting.

Respons campuran dari para pemain

Meski sebagian besar pihak menyambut baik perubahan ini, beberapa pemain masih menunjukkan keraguan. Mereka menilai hilangnya hakim garis manusia dapat mengurangi dinamika dan emosi dalam pertandingan.

“Perdebatan kecil dengan hakim garis itu bagian dari emosi permainan,” ujar seorang pemain ATP yang enggan disebutkan namanya.

Namun demikian, penyelenggara turnamen menekankan bahwa mengurangi unsur subjektif dalam panggilan garis penting untuk menjamin konsistensi dan keadilan.

Antara tradisi dan teknologi

Wimbledon dikenal sebagai turnamen yang menjunjung tinggi tradisi, mulai dari aturan pakaian serba putih hingga penggunaan lapangan rumput. Namun, keputusan untuk beralih ke teknologi AI menunjukkan bahwa Wimbledon juga siap beradaptasi dengan era baru tenis profesional.

“Kami tetap berkomitmen menjaga esensi Wimbledon sambil menjamin standar tertinggi dalam perwasitan,” demikian pernyataan resmi dari All England Club.

Dengan keputusan ini, Wimbledon mengirimkan pesan kuat bahwa tradisi dan inovasi dapat berjalan berdampingan, sekaligus menjadi panutan bagi turnamen lainnya di seluruh dunia.