11.08.2025
Waktu membaca: 2 min

Whitemon Konfirmasi Skuad Tundra Esports untuk The International 2025

Radian S
Radian S
Whitemon Konfirmasi Skuad Tundra Esports untuk The International 2025

Support skuad Dota 2 Tundra Esports Matthew “Whitemon” Filemon baru saja memastikan tidak ada pergantian personil untuk kompetisi The International 2025 mendatang.

Dijadwalkan di Jerman pada bulan September 2025, TI tahun ini menjadi momen yang agak mengkhawatirkan bagi beberapa penggemar karena ada kemungkinan besar beberapa pemain favorit mereka terkendala karena masalah visa. Namun Whitemon merespon bahwa seluruh tim yang lolos telah mengunci skuadnya dan mengambil masa rehat untuk memastikan pengurusan dokumen berjalan lancar — termasuk dengan dirinya.

Ia juga mengonfirmasi bahwa timnya tidak akan melakukan pergantian pemain dan mengingatkan bahwa Valve telah menegaskan tentang pergantian personil ini dalam peraturan resminya: stand-in hanya diperbolehkan dalam situasi sangat mendesak, tidak termasuk dengan kondisi yang berkaitan dengan urusan dokumen ataupun legalitas lainnya.

Di luar itu, Whitemon juga mengatakan bahwa timnya berencana untuk berlatih di bootcamp setidaknya seminggu sebelum TI 2025 dimulai. Mereka berambisi untuk membawa pulang kembali Aegis setelah terakhir kali memenangkannya pada tahun 2022.

Prize pool bukan prioritas

Terkait dengan situasi TI saat ini, Whitemon merasa bahwa tim-tim besar, termasuk Tundra, tak lagi melihat TI sebagai kompetisi untuk mengais hadiah uang yang besar, namun untuk menambah kebanggaan dengan membawa Aegis yang menjadi simbol status dalam kompetisi tertinggi Dota 2.

Respon tersebut tentunya beralasan: sejak memasuki puncaknya di tahun 2021. prize pool yang sempat menyentuh $40 juta tersebut perlahan-lahan mengalami penurunan. Pertumbuhan tersebut sempat diperkuat oleh penjualan Battle Pass yang inovatif, namun Valve memutuskan untuk mengganti penjualan in-game dengan Compendium yang kerap mengundang kritik keras dari komunitas global maupun pengamat kompetisi.

Penurunan tersebut mulai terlihat pada tahun 2022, saat prize pool anjlok tajam ke kisaran $18,9 juta. Penurunan semakin drastis pada 2023 dan 2024, masing-masing merosot ke angka $3,4 juta lalu $2,6 juta—menjadi yang terendah sejak 2013. Dan diperkirakan kompetisi tahun 2025 juga akan mengalami penyurutan.

Terkait hal ini, Valve berdalih bahwa perombakan strategis ini bertujuan fokus menyediakan konten sepanjang tahun untuk semua pemain, alih-alih berkonsentrasi pada Battle Pass yang eksklusif. Mereka berharap pendekatan baru dapat menstabilkan basis pemain dan mengembangkan ekosistem game dalam jangka panjang.

Sebagai gantinya, para pemain profesional kini mendapatkan rangkaian sirkuit kompetisi third party setiap tahun dengan hadiah yang tak kalah besar — terutama dari penyelenggara sekelas ESL, PGL, dan EWC.