26.08.2025
Waktu membaca: 2 min

Exclusive: Highlights from Brendan Rodgers’ Press Conference

Lorina Sofi
Lorina Sofi
Brendan Rodgers gives instructions from the touchline during a Celtic match.

Brendan Rodgers, sosok yang pernah hampir membawa Liverpool meraih gelar Premier League 2013/14 dengan gaya menyerang atraktif, kini kembali berada di bawah sorotan. Kali ini bukan di Anfield, melainkan di Kazakhstan, di mana ia memimpin Celtic dalam laga krusial menuju fase grup Liga Champions.

Dari Anfield ke Celtic Park

Pengalaman Rodgers di Liverpool menjadikannya manajer dengan reputasi besar di Eropa. Meski gagal mengantar The Reds meraih trofi liga, ia meninggalkan warisan filosofi sepak bola menyerang, membentuk pemain muda seperti Raheem Sterling dan memaksimalkan potensi Luis Suárez. Kini, warisan itu dibawanya ke Celtic untuk menghadapi tekanan kompetisi Eropa.

Filosofi: Fokus pada Performa, Bukan Konsekuensi

Dalam wawancara eksklusif, Rodgers menegaskan bahwa kunci lolos bukan sekadar memikirkan hasil atau uang, melainkan performa di lapangan.

“Kalau terlalu fokus pada konsekuensi, itu bisa melumpuhkan. Saya ingin pemain bermain dengan kebebasan. Kalau kualitas permainan muncul, hasil akan mengikuti.”

Motivasi dari Suporter

Sekitar 200–300 fans Celtic melakukan perjalanan jauh ke Kazakhstan. Rodgers menekankan pentingnya hadiah kemenangan bagi mereka.

“Kami ingin membuat perjalanan mereka berharga, memberikan kemenangan agar mereka pulang dengan bangga.”

Tantangan Kairat

Rodgers mengakui Kairat adalah tim dengan kolektivitas kuat.

“Mereka tim yang jujur, bekerja keras, dan punya kualitas. Samara pemain muda berbakat, tapi kekuatan utama mereka tetap pada permainan tim.”

Dengan kembalinya Adam ke skuad, Rodgers punya lebih banyak opsi untuk mengubah jalannya pertandingan.

Kesadaran Pemain

Bek Liam Scales menegaskan bahwa semua pemain memahami betapa besarnya taruhannya.

“Kami ingin bermain di level tertinggi, yaitu Liga Champions. Taruhannya besar, baik untuk klub maupun karier kami.”

Lebih dari Sekadar Uang

Meski nilai finansial kualifikasi Liga Champions besar, Rodgers menolak menjadikannya motivasi utama.

“Uang hanyalah konsekuensi. Yang paling penting adalah tantangan dan kesempatan bermain di level tertinggi.”

Dari hampir membawa Liverpool juara Premier League hingga kini memimpin Celtic di panggung Eropa, Brendan Rodgers terus menunjukkan evolusi sebagai pelatih. Dengan pengalaman Anfield di pundaknya, ia kini bertekad mengantar Celtic ke Liga Champions, membuktikan bahwa dirinya masih menjadi salah satu manajer paling berpengaruh di sepak bola modern.