23.06.2025
Reading time: 2 min

Vivian Keluhkan Kurangnya Kompetisi MLBB Bagi Perempuan

Adrian S
Adrian S
Vitality Vivian

Kapten skuad MLBB Team Vitality Vivi “Vivian” Indrawaty baru-baru ini menyuarakan keluhannya terkait skena esports MLBB khusus perempuan yang menurutnya berkembang lebih lambat dibandingkan sirkuit kompetisi MLBB mainstream.

Dalam salah satu sesi wawancara via Revival TV, roamer berusia 26 tahun itu mengatakan bahwa talenta-talenta perempuan muda yang bermain dalam kompetisi MLBB sebenarnya cukup banyak, namun kurang terekspos karena kurang mendapatkan wadah berkompetisi yang layak di level lokal.

Hal ini, menurutnya, sangat disayangkan mengingat Indonesia memiliki Tim Nasional MLBB Perempuan yang cukup berprestasi dalam kejuaraan bergengsi, sehingga perlu adanya regenerasi yang mulus untuk memastikan selalu ada pemain baru setiap tahun.

“Di Indonesia sudah berkurang kompetisinya. Kita punya bibit unggul di cabang MLBB wanita, tapi sangat disayangkan kalau tidak dikembangkan.

Saya melihat tim luar itu turnamennya lebih banyak berkembang, lebih banyak daripada di Indonesia gitu. Padahal saya ingin sekali tim ladies terkuat itu muncul dari Indonesia.”

Kekhawatiran Vivian tentunya cukup beralasan, mengingat wadah terbesar esports MLBB perempuan saat ini baru berasal dari kompetisi WSL yang mempertemukan tim-tim perempuan terkuat dari berbagai wilayah di dunia. Sedangkan di Indonesia hanya ada turnamen-turnamen third party yang kurang populer dan dianggap tidak terlalu menarik bagi kebanyakan tim-tim besar.

Moonton selaku penyelenggara sirkuit MPL telah berusaha untuk mengangkat derajat kompetisi perempuan dengan memperkenalkan slot khusus bagi pemenang WSL untuk berlaga di sirkuit MDL, yang terakhir kali diisi oleh Vitality. Sayangnya, perbedaan jadwal dan porsi latihan yang didapat membuat debut mereka berakhir mengecewakan.