18.06.2025
Reading time: 3 min

Tiga Petenis Muda Indonesia Borong Gelar di Detec International Junior Championship 2025

Tiga Petenis Muda Indonesia Borong Gelar di Detec International Junior Championship 2025

Sukoharjo, Jawa Tengah – Para petenis muda Indonesia menunjukkan dominasi luar biasa di ajang Detec International Junior Championship (DIJC) 2025 yang digelar di Lapangan Tenis Gelora Merdeka, Sukoharjo. Dalam turnamen tingkat internasional ini, Mischka Sinclaire Goenadi, Shinar Zahra Shukayna Heriyadi, dan Michal Ihsan Wicaksana berhasil menyabet gelar juara dari empat nomor yang dipertandingkan.

Keberhasilan ketiga petenis ini mempertegas kualitas pembinaan tenis junior Indonesia dan menambah deretan prestasi di ajang ITF (International Tennis Federation) level junior.

Michal Ihsan Raih Gelar Tunggal Pertama Tahun Ini

Petenis 18 tahun, Michal Ihsan Wicaksana, sukses mengamankan gelar tunggal ITF pertamanya di tahun 2025. Dalam final sesama petenis Indonesia, ia mengalahkan unggulan keempat Akmal Junaini dengan skor 6-4, 6-1.

“Pertandingannya berlangsung sengit. Akmal memberikan perlawanan kuat sepanjang laga. Saya bersyukur bisa menjaga fokus dan tampil konsisten,” ujar Michal.

Meski sempat bekerja sama di nomor ganda dan meraih gelar di turnamen sebelumnya, Akmal tidak tampil 100% karena mengalami kram di kaki kiri pada set kedua, yang memengaruhi performanya.

Di sektor ganda, Michal dan pasangannya Raphael Rio Suryana gagal melangkah ke final setelah kalah dari pasangan China, Luxuan Xie/Shao Zhang dalam pertandingan ketat, 6-2, 5-7, 7-10. Pasangan asal China tersebut kemudian takluk di final dari duo Taiwan, Weibo Huang/Ting-Ho Yang.

Mischka dan Shinar Menyapu Bersih Sektor Putri

Di kategori putri, Mischka Sinclaire Goenadi tampil luar biasa dengan meraih gelar tunggal dan ganda. Atlet binaan Next Gen Tennis Academy Jakarta ini meraih gelar tunggal keempatnya dengan mengalahkan petenis China, Siyun Xiao, 6-4, 6-4.

Di nomor ganda, ia berduet dengan Shinar Zahra Heriyadi, dan sukses mengatasi pasangan Indonesia-China, Jeanne Lynn Hartono/Jihan Li dengan skor 6-1, 7-6(4).

“Ini kali pertama kami bermain bersama di turnamen resmi. Senang sekali bisa langsung meraih gelar juara,” kata Shinar, yang meraih gelar ganda kelima sepanjang karier juniornya.

“Kami sudah berteman sejak kecil dan pernah latihan bareng, jadi mudah membangun kekompakan di lapangan,” tambah Mischka.

Fokus dan Kekompakan Jadi Kunci Kemenangan

Pasangan Mischka/Shinar sempat goyah di set kedua setelah unggul telak di set pertama. Fokus yang menurun membuat mereka kehilangan banyak poin. Namun, dalam tie-break, mereka bangkit dengan strategi menyerang dan komunikasi yang solid.

“Kami kehilangan fokus di set kedua, tapi saat tie-break kami kembali agresif. Fokus kami hanya main poin demi poin, tidak terbebani hasil,” ujar mereka.

Pukulan forehand silang dari Mischka di match point menjadi penentu kemenangan, mengunci gelar ganda dengan penampilan yang meyakinkan.

Sayangnya, kemenangan ini tidak memengaruhi peringkat Mischka di nomor ganda karena sistem ITF hanya menghitung lima hasil terbaik. Semua hasil terbaik Mischka sudah bernilai juara.

Menatap Level Lebih Tinggi dan Target Baru

Mischka kini menargetkan tampil lebih sering di level turnamen yang lebih tinggi.

“Aku sudah pernah main di J200 Kuala Lumpur. Level permainannya jauh lebih tinggi. Tapi itu jadi motivasi buat terus latihan lebih serius,” ungkapnya.

Sebagai siswa ACS Jakarta, Mischka juga menekankan pentingnya keseimbangan antara akademik dan olahraga.

Sementara itu, Shinar yang kini duduk di peringkat ke-927 dunia akan menjadi unggulan utama di seri kedua DIJC. Ia bertekad meraih gelar tunggal ITF pertamanya, menambah pencapaiannya setelah sukses di sektor ganda.