23.07.2025
Waktu membaca: 2 min

Tara Moore Kecam Sistem Anti-Doping yang ‘Rusak’ setelah Skorsing Empat Tahun

Tara Moore Kecam Sistem Anti-Doping yang ‘Rusak’ setelah Skorsing Empat Tahun

Tara Moore, salah satu petenis ganda asal Inggris yang paling berprestasi, akhirnya angkat bicara usai dijatuhi larangan bertanding selama empat tahun karena kasus doping. Ia menyebut sistem anti-doping saat ini “rusak” dan menyebut proses yang dijalaninya sebagai sesuatu yang melelahkan secara emosional.

International Tennis Integrity Agency (ITIA) mengonfirmasi pekan lalu bahwa Court of Arbitration for Sport (CAS) mengabulkan banding mereka, membatalkan keputusan sebelumnya yang menyatakan Moore tidak bersalah atau lalai dalam kasus temuan zat terlarang boldenone dan nandrolone, dua jenis steroid anabolik.

Moore, yang telah memenangkan 17 gelar ganda ITF, pertama kali dinyatakan positif doping pada April 2022 dan langsung dikenakan skorsing sementara. Meskipun sebuah panel independen pada Desember 2023 menyatakan Moore tidak bersalah, CAS kemudian memutuskan bahwa Moore tetap harus menjalani hukuman empat tahun. Namun, masa skorsing sementara selama kurang lebih 19 bulan akan dihitung sebagai bagian dari total hukuman tersebut.

Melalui unggahan di platform media sosial X (sebelumnya Twitter), Moore menyampaikan pernyataan emosional:

“Menjadi orang yang tidak bersalah tapi harus membuktikannya adalah proses yang sangat melelahkan. Anda dianggap bersalah, dan harus berjuang demi hidup Anda melawan lembaga yang punya lebih banyak uang dan sumber daya.”

Ia juga mengungkapkan dampak psikologis dari proses panjang yang dilaluinya:

“Tiga setengah tahun terakhir telah menghancurkan saya menjadi begitu banyak kepingan. Tapi saya tahu integritas yang saya miliki. Saya tahu saya tidak bersalah.”

Moore juga menyoroti perlunya reformasi sistem:

“Sistem anti-doping ini rusak. Saya adalah buktinya. Mungkin sudah terlambat untuk saya, tapi sistem ini harus diperbaiki demi generasi pemain berikutnya.”

Petenis kelahiran Inggris ini memulai karier profesional pada 2010, pernah mencapai peringkat tertinggi WTA tunggal 145 pada 2017, dan menembus peringkat 77 dunia di nomor ganda. Ia juga pernah tampil di babak kedua Wimbledon 2016 dan dikenal sebagai spesialis di sirkuit ITF.

Jika tidak ada langkah hukum lanjutan, Moore baru bisa kembali ke dunia tenis profesional pada musim 2028 — menandai kemungkinan absen selama enam tahun dari pertandingan resmi.

Kasus ini memicu perdebatan tentang aturan tanggung jawab mutlak dalam sistem anti-doping serta beban pembuktian yang seringkali memberatkan atlet dibandingkan otoritas yang memiliki lebih banyak kekuatan dan sumber daya.

-->