24.07.2025
Waktu membaca: 2 min

Jannik Sinner Picu Kontroversi Usai Rekrut Kembali Pelatih Terkait Doping

Jannik Sinner Picu Kontroversi Usai Rekrut Kembali Pelatih Terkait Doping

Bintang tenis asal Italia, Jannik Sinner, memicu gelombang kontroversi setelah kembali merekrut pelatih kebugarannya, Umberto Ferrara, yang sebelumnya dikaitkan dengan skandal doping yang berujung pada sanksi larangan bertanding selama tiga bulan untuk Sinner awal tahun ini.

Langkah tersebut menuai kritik tajam dari sejumlah pemain profesional, penggemar, hingga pengamat tenis, yang menilai keputusan ini memberi sinyal negatif terkait komitmen terhadap integritas dan etika olahraga.

Ferrara, yang sudah lama menjadi bagian dari tim pelatihan Sinner, dilaporkan terlibat dalam penggunaan atau rekomendasi zat terlarang yang kemudian dikaitkan dengan sanksi yang dijatuhkan pada Sinner. Meski rincian lengkap kasusnya tidak diungkap ke publik, sumber internal menyebut bahwa anggota tim pelatih Sinner memainkan peran besar dalam pelanggaran tersebut — dan Ferrara diyakini sebagai sosok yang dimaksud.

“Ini keputusan mengecewakan dari pemain muda yang sangat dikagumi,” ujar seorang mantan petenis top-10 ATP yang enggan disebutkan namanya.

“Merekrut kembali pelatih yang terkait kasus doping melemahkan upaya menjaga olahraga ini tetap bersih.”

Meski diserbu kritik, Sinner — yang kini menempati jajaran teratas ATP dan digadang-gadang sebagai calon juara Grand Slam — tetap membela keputusannya. Ia menyatakan masih memiliki kepercayaan penuh pada metode Ferrara, dan menegaskan bahwa insiden sebelumnya hanyalah sebuah “kesalahpahaman”.

Reaksi publik di media sosial pun cukup keras. Tagar seperti #CleanSport dan #WhyFerrara ramai digunakan, sementara berbagai media olahraga internasional menilai langkah Sinner bisa menjadi preseden buruk bagi pemain muda dan dunia tenis secara keseluruhan.

Pihak ATP hingga saat ini belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kembalinya Ferrara. Namun, sejumlah sumber menyebut bahwa tim Sinner mungkin akan dipantau lebih ketat di sisa musim ini.

Dengan beberapa turnamen besar di depan mata, sorotan kini tidak hanya tertuju pada permainan Sinner di lapangan, tapi juga pada keputusan di luar lapangan yang bisa berdampak pada reputasinya di masa depan.

-->