14.07.2025
Waktu membaca: 2 min

Sinner Kalahkan Alcaraz, Jadi Petenis Italia Pertama Juara Wimbledon

Sinner Kalahkan Alcaraz, Jadi Petenis Italia Pertama Juara Wimbledon

Jannik Sinner menorehkan namanya dalam sejarah tenis dunia setelah menjadi pria Italia pertama yang menjuarai Wimbledon nomor tunggal. Petenis peringkat satu dunia itu mengalahkan juara bertahan Carlos Alcaraz dalam partai final yang sengit empat set: 4‑6, 6‑4, 6‑4, 6‑4.

Di usia 23 tahun, Sinner menunjukkan mentalitas luar biasa. Meski sempat tertinggal satu set, ia bangkit dengan permainan dominan, memadukan kekuatan dari baseline dan ketenangan luar biasa untuk menghentikan langkah Alcaraz mempertahankan gelar di Centre Court.

“Saya telah memimpikan momen ini sejak kecil. Menjuarai Wimbledon — ini benar-benar luar biasa,” ujar Sinner dalam seremoni penyerahan trofi.

Pelajaran taktik dari Sinner: Tenang dan efektif

Setelah kehilangan set pertama, Sinner cepat beradaptasi. Ia mulai melayani dengan lebih akurat, menyesuaikan posisi pengembalian, dan memperpanjang reli untuk memaksa Alcaraz melakukan banyak kesalahan sendiri. Sejak set kedua, petenis asal Italia ini mengendalikan pertandingan lewat pukulan-pukulan akurat — terutama backhand tajamnya yang jadi senjata utama.

Perlawanan Alcaraz yang gigih, namun terbendung

Carlos Alcaraz, juara Wimbledon 2023 sekaligus pemilik tiga gelar Grand Slam, tampil percaya diri di awal pertandingan. Namun, konsistensi dan ketenangan Sinner di momen-momen krusial menjadi penentu. Dalam reli-reli panjang, Sinner unggul dalam pengambilan keputusan dan efisiensi pukulan.

Tonggak bersejarah bagi tenis Italia

Kemenangan ini bukan sekadar gelar pribadi — ini adalah momen penting bagi sejarah olahraga Italia. Sinner menjadi petenis Italia pertama, baik pria maupun wanita, yang mampu menjuarai Wimbledon. Kemenangannya dirayakan secara luas di seluruh penjuru Italia, dengan kerumunan massa menyaksikan partai final melalui layar besar di kota-kota besar hingga kampung halamannya di San Candido.

Gelar Grand Slam keempat Sinner

Kemenangan di Wimbledon melengkapi koleksi gelar Grand Slam milik Sinner yang terus bertambah. Kini ia telah mengoleksi empat gelar mayor, yakni:

  • Australia Terbuka 2024

  • AS Terbuka 2022 & 2023

  • Wimbledon 2025

Dengan catatan tersebut, Sinner semakin kokoh sebagai talenta generasi emas dan calon legenda baru dunia tenis.

Rivalitas Sinner vs Alcaraz: Duel yang menjanjikan

Rivalitas antara Sinner dan Alcaraz semakin mengukuhkan diri sebagai pertarungan yang akan mendefinisikan era baru tenis pria. Keduanya masih muda, haus gelar, dan terus bertarung di level tertinggi. Final Wimbledon ini bisa jadi hanyalah awal dari serangkaian duel legendaris di masa depan.