21.05.2025
Reading time: 2 min

Riot Dituduh Terima Suap dalam Skandal Valorant Challengers

Adrian S
Adrian S
Riot Dituduh Terima Suap dalam Skandal Valorant Challengers

Penyelenggara sirkuit Valorant Champions Tour, Riot Games, baru-baru ini diguncangkan dengan skandal kecurangan dalam sirkuit Valorant Challengers NA, kompetisi Tier 2 di Amerika Utara, yang menyebutkan mereka sebagai salah satu tersangka di kasus itu.

Via General Manager tim Shopify Rebellion, Sean Gares, tersebar sebuah video yang menyebut ekosistem Tier 2 kian membusuk karena masifnya kecurangan dan skema pengaturan pertandingan terorganisir.

Ia menuding beberapa pemain telah menerima uang suap berpuluh-puluh ribu dolar untuk sengaja kalah dalam pertandingan, dan setelah terlibat, mereka dipaksa terus bekerja sama tanpa batas waktu melalui pemerasan.

Lebih lanjut, Gares melacak akar korupsi ini hingga setidaknya tahun 2022, menyoroti bahwa ketika organisasi Tier 1 besar mulai meninggalkan kompetisi, pemain Tier 2 yang putus asa menjadi rentan terhadap suap dan manipulasi oleh investor eksternal serta pihak perjudian. Dan ini sulit terlacak karena beberapa karyawan Riot Games, khususnya di tim Anti-Cheat, diduga menerima pembayaran untuk mengabaikan kecurangan atau pengaturan pertandingan.

Terkait tuduhan itu, Riot merespon bahwa mereka telah melakukan penyelidikan aktif dan menyeluruh yang melibatkan tim Operasi Kompetitif, Anti-Cheat, serta seluruh personil divisi esports. Sejauh ini, mereka menyatakan belum ada bukti yang mengaitkan karyawan mereka dalam pelanggaran.

Perusahaan itu juga mendorong komunitas Valorant untuk memberikan informasi dan mengingatkan agar tidak menyebar klaim tanpa dasar yang bisa merugikan sirkuit kompetisi ini. Baik Gares dan Riot belum memberikan detail lebih lanjut sejak kasus ini mencuat.