28.07.2025
Waktu membaca: 3 min

Perjalanan Raducanu di DC Open Berakhir Setelah Kalah di Semifinal dari Kalinskaya

Perjalanan Raducanu di DC Open Berakhir Setelah Kalah di Semifinal dari Kalinskaya

Emma Raducanu mengalami kegagalan di babak semi-final Mubadala Citi DC Open 2025 setelah kalah straight set 6-4, 6-3 dari Anna Kalinskaya. Meski tampil menunjukkan kilasan performa terbaik sepanjang turnamen, Raducanu gagal menembus ritme permainan Rusia tersebut dan harus membayar mahal karena peluang-peluang penting yang terbuang sia-sia.

Pertandingan yang berlangsung selama satu jam 34 menit ini menampilkan lima ace dari Raducanu dan agresivitas servis yang meningkat. Namun, dia gagal memanfaatkan empat peluang break-point yang dimilikinya, sementara Kalinskaya berhasil memaksimalkan kesempatan terbatas dengan penempatan bola yang presisi dan konsistensi dalam kedalaman pukulan dari baseline.

Kalinskaya tenang dan gagalkan peluang duel ulang Raducanu-Fernandez

Sebelum pertandingan, banyak penggemar berharap akan terulang duel final US Open 2021 antara Raducanu dan Leylah Fernandez—momen ikonik dalam tenis wanita modern. Namun, Kalinskaya tampil sebagai penghalang dengan permainan tenang yang menutup peluang terjadinya pertandingan ulang tersebut.

Peringkat ke-48 dunia, Kalinskaya menunjukkan performa konsisten sepanjang 2025. Ia memasuki babak semi-final DC Open tanpa kehilangan satu set pun dan mempertahankan tren positif dengan menjaga reli tetap singkat serta memaksa kesalahan dari Raducanu.

Kalinskaya akan menghadapi Leylah Fernandez dari Kanada di final hari Minggu. Fernandez melaju ke final setelah menaklukkan unggulan ketiga Elena Rybakina dalam pertandingan sengit yang melibatkan tiga tie-break dan berlangsung lebih dari tiga jam, dianggap sebagai salah satu pertandingan terbaik turnamen.

Kembalinya Raducanu ke performa terbaik masih menunjukkan harapan

Meski kekalahan ini menyakitkan, penampilan Raducanu di Washington menunjukkan kemajuan yang jelas. Pebulutangkis berusia 21 tahun ini kembali menjadi peringkat satu Inggris setelah kemenangan atas Naomi Osaka, juara US Open dua kali. Ia melanjutkan dengan kemenangan penuh perjuangan di perempat final atas Maria Sakkari, bangkit dari ketertinggalan untuk menang 6-4, 7-5.

Kemenangan ini menjadi semifinal pertamanya di WTA 500 sejak musim terobosan pada 2021, memberikan gambaran proses pembangunannya kembali. Dengan kebugaran yang membaik dan kepercayaan diri yang kembali, Raducanu diprediksi bisa menjadi ancaman di rangkaian turnamen Amerika Utara berikutnya.

Final yang layak ditonton: Fernandez vs Kalinskaya

Final putri di Washington kini mempertemukan Fernandez dan Kalinskaya—dua pemain yang tampil tajam sepanjang minggu. Fernandez, yang menyingkirkan unggulan pertama Jessica Pegula dan juara Wimbledon Rybakina, memasuki final dengan momentum kuat dan pengalaman bertanding di pertandingan penting.

Kalinskaya, di sisi lain, mencari gelar WTA pertama dalam kariernya setelah gagal di dua final sebelumnya. Gaya bermainnya yang disiplin dari baseline dan ketenangan mental telah membawanya sejauh ini, namun dia harus meningkatkan performa untuk menghentikan laju Fernandez yang sedang naik daun.

Momentum dan peluang di depan

Seiring berlanjutnya US Open Series, baik Raducanu maupun Kalinskaya memiliki banyak hal positif untuk dibangun. Bagi Raducanu, DC Open membuktikan bahwa dia masih mampu bersaing dengan para pemain terbaik tur. Sedangkan bagi Kalinskaya, final ini bukan hanya soal gelar, tetapi juga sebuah pencapaian karier yang sangat berarti.

Fernandez, yang sudah memasuki final WTA ketiganya dalam 12 bulan terakhir, akan berusaha menutup pekan impresifnya dengan gelar yang dapat menambah momentum jelang Toronto dan Cincinnati.

-->