11.07.2025
Waktu membaca: 4 min

Piala Dunia Antarklub FIFA : Pertandingan Bukan Tujuan Utama

Lorina Sofi
Lorina Sofi
Piala Dunia Antarklub FIFA : Pertandingan Bukan Tujuan Utama

Piala Dunia Antarklub FIFA sebenarnya bukanlah turnamen. Ini adalah pasar. Sebuah pasar besar, dramatis, dan luar biasa mahal.

Satu miliar euro hadiah uang tunai hanyalah permukaan dari gunung es. Ada aliran uang dari transfer, sponsor, hak siar, dan hype investor. Dan sepak bolanya? Hanya jadi latar. Dekorasi panggung.

Piala Dunia Antarklub: Rumah Pensiun Elite atau Mimpi Buruk Pelatih?

Secara teknis, musim belum selesai. Tapi banyak bintang sudah mengucapkan selamat tinggal. Memberikan wawancara haru. Mengambil langkah terakhir mereka. Tapi… mereka kembali lagi di lapangan.

Luka Modrić, Thomas Müller, Ángel Di María – legenda yang seharusnya istirahat, bukan berlari.

  • Modrić duduk di bangku cadangan Real Madrid pada usia hampir 40 tahun.
  • Di María masih menjadi kapten Benfica, meski sudah menandatangani kontrak dengan Rosario Central.

Masih adakah ruang untuk mereka di lapangan? Atau justru mereka menghalangi generasi berikutnya?

Proyek pembangunan ulang Real diserahkan pada Xabi Alonso – digaji 5 juta euro per tahun untuk membangun sistem. Tapi bagaimana membangun sistem jika daftar skuad penuh dengan legenda “sekali tampil”? Mereka bukan bermain karena dibutuhkan. Mereka bermain karena FIFA butuh tontonan.


Inter Miami: $12 Juta untuk Liburan di Pantai?

Messi adalah ikon berjalan. Dia memperlambat permainan, tapi menjual tiket.

Kontrak Messi di Inter Miami bernilai $12 juta per tahun, dan bersama itu, ia membawa:

  • Sergio Busquets
  • Jordi Alba
  • Luis Suárez
  • Kiper Óscar Ustari

Kecepatan? Intensitas? Atletis? Tidak ada. Ini adalah FC Nostalgia di pantai Florida.

Namun tetap saja, mereka lolos ke babak playoff. Pengalaman tak bisa dibeli, tapi juga tak bisa diakali. Bagi pelatih, ini mimpi buruk taktis. Bagaimana membangun sistem jika setengah skuad adalah “anak emas” Messi?

Menang bukan prioritas.

Menyenangkan Leo adalah.

 

Mengapa Tidak Ada Klub Indonesia?

Asia mendapat tiga slot, bukan karena keadilan, tapi karena logika pasar. Al-Hilal, Urawa Red Diamonds, Ulsan HD. Tidak ada Al-Nassr (meskipun ada Ronaldo). Tidak ada klub Indonesia. Mengapa? Klub Indonesia tidak menjual siaran global, tidak menarik perhatian scout Eropa, dan tidak berpengaruh pada rating penonton. Untuk bermain di turnamen ini, bakat saja tidak cukup. Harus jadi aset yang menguntungkan.

Siapa dari Indonesia yang berpeluang menembus?

  • Jay Idzes (25, Venezia) – bisa menarik perhatian klub Arab Saudi.
  • Julio César (Persib) – rekrutan baru, solid di level lokal, siap naik kelas.

Ada yang Membeli Bintang, Ada yang Membeli Masalah Bertahan

Piala Dunia Antarklub jadi ajang uji coba sempurna bagi pemain baru:

  • Trent Alexander-Arnold – menyerang memukau, bertahan kacau. Diganti menit ke-75.
  • Dean Huijsen (harga: €60 juta) – calon jangkar masa depan Real Madrid. Terlihat jelas ketika tak dimainkan vs PSG (0–4).
  • Inter menampilkan Luka Sučić dan Sebastiano Esposito.

Tapi tak ada tanda-tanda Florian Wirtz (€125 juta, Liverpool) – FIFA tak undang The Reds.

Banyak uang. Tak ada pemain. Ironisnya, Real Madrid menginginkan Wirtz. Media Spanyol sepakat soal itu. Tapi baik Madrid maupun Bayern tak berani lebih dari €100 juta. Liverpool berani.

Pelatih Baru, Drama Baru

Real Madrid, Inter, dan Al-Hilal membawa pelatih kepala baru:

  • Xabi Alonso
  • Cristian Chivu
  • Simone Inzaghi

Kini, beberapa pemain Inter mungkin tergoda untuk tampil impresif di depan mantan pelatih… dan meraih kontrak mahal di Arab Saudi. Tak terwujud di turnamen ini, tapi pintu tetap terbuka.

Amerika Selatan Tidak Bermain untuk Trofi – Mereka Bermain untuk Bertahan Hidup Klub dari Brasil, Argentina, Kolombia – bertarung seolah ini perang. Mereka tidak mengejar medali. Mereka mengejar kontrak. Igor Jesus (Botafogo) – bermimpi kembali ke Eropa. Pemain dari Flamengo, Palmeiras, dan Fluminense – menganggap setiap laga seperti audisi.

Satu laga bagus di sini = kenaikan gaji €500.000.

Bahkan tim Afrika seperti Al Ahly (Mesir) dan Mamelodi Sundowns (Afrika Selatan) all-in. Karena ini mungkin satu-satunya kesempatan mereka.

Jadi Apa Tujuan Turnamen Ini?

Bukan untuk fans. Bukan untuk jiwa sepak bola. Bukan demi kecintaan pada permainan. Ini tentang uang. Hadiah resmi €1 miliar. Tapi lebih besar lagi dari transfer, sponsor, dan eksposur. Bahkan pemain cadangan bisa pulang dari turnamen ini dengan kontrak €4 juta per tahun – jika orang yang tepat menyukainya.

KESIMPULAN:

  • Piala Dunia Antarklub adalah Netflix-nya transfer pemain.
  • Messi jadi influencer tetap
  • Legenda tampil satu kali lagi
  • Pelatih jadi sutradara panggung
  • Pemain Amerika Selatan dan Afrika berjuang demi tiket ke Eropa
  • Sepak bola memang ada, tapi itu cuma produk sampingan.