19.08.2025
Waktu membaca: 5 min

Pembuktian Asia Tenggara di Penghujung Laga VCT Pacific Stage 2

Radian J
Radian J
RRQ VCT Pacific Stage 1 2025

Usai melewati kurang lebih satu bulan, fase playoff VCT Pacific 2025: Stage 2 yang dimainkan di Korea Selatan resmi berakhir dan akan berlanjut menuju dua final utama, lower bracket final dan grand final, yang minggu depan akan dilaksanakan di Tokyo, Jepang.

Berbagai kejutan sukses mencuri perhatian para penonton di Asia, sedari fase grup hingga saat penyisihan. Namun tentunya tak bisa dibantah bahwa region Asia Tenggara saat ini menjadi topik menarik yang membuat para penonton dari belahan dunia lainnya rela menyesuaikan waktu istirahatnya untuk menyaksikan pertandingan VCT Pacific Stage 2.

Di luar Paper Rex yang telah membuktikan konsistensi ketangguhannya kepada penonton Pacific selama beberapa musim terakhir, RRQ dan Talon Esports pada awalnya tidak terlihat meyakinkan. Beberapa pergantian penting telah mereka lakukan dan ada hambatan yang mengakibatkan perjalanan mereka hingga ke titik saat ini tidak mulus, namun pada akhirnya kekuatan mental dan strategi baru mereka sukses mematahkan segala kekhawatiran dari para penggemarnya.

Dan menimbang situasi yang terbilang cukup langka ini, diperkirakan putaran big 3 di antara mereka yang akan dihelat selama tanggal 30 dan 31 Agustus nanti akan menyedot lebih banyak penonton yang menyaksikan dari berbagai platform yang tersedia. Selain hadiah uang untuk sang juara dan runner-up, ada beberapa hal yang membuat pertandingan ini menarik untuk diikuti hingga akhir.

The Korean Slayer

Saat pertama kali memasuki franchise VCT Pacific pada tahun 2023, skuad RRQ yang kala itu masih diperkuat oleh beberapa pemain Filipina dan sang pemain veteran Saibani “fl1pzjder” Rahmad sama sekali tidak memberikan kesan kuat. Dan skeptisisme dari penonton saat itu terbukti melalui permainan mereka yang sangat lemah hingga gagal menembus babak playoff berturut-turut selama musim 2023 dan 2024.

Secara bertahap perombakan dilakukan hingga hanya menyisakan David “Xffero” Monangin sebagai satu-satunya pemain dari lineup original RRQ. Maksim “Jemkin” Batorov menjadi pemain impor satu-satunya dari Eropa yang dipertahankan sejak tahun 2023 dan pemain-pemain muda lokal yang berbakat seperti Cahya “Monyet” Nugraha dan Bryan “Kushy” Setiawan digaet. Ngô “crazyguy” Công Anh dari Vietnam menjadi pelengkap pada bulan Maret lalu.

Belajar dari kegagalan dan strategi lawannya, perombakan yang mereka lakukan akhirnya berbuah hasil manis dengan kemenangan bersejarah pada Stage 1 lalu. Meski akhirnya tidak tampil optimal dalam laga internasional berikutnya, mereka lagi-lagi belajar dari kesalahannya dan meningkatkan performanya untuk mengarungi Stage 2.

Hasilnya justru di luar perkiraan siapapun: meski di awal terseok hingga akhirnya harus melewati penyisihan melalui upper bracket, RRQ secara berurutan mengalahkan tim-tim jagoan Korea Selatan, yakni Gen.G, DRX, dan T1. Efektivitas tersebut membuat mereka kini dipanggil dengan julukan ‘The Korean Slayer’ oleh para penggemarnya.

Kebanggaan Thailand

Sementara itu, Talon Esports yang berada di Grup Omega tampil kuat dan hanya mengalami satu kekalahan saja untuk memastikan slot upper bracket di Stage 2. Dan seperti halnya RRQ, penampilan mereka di Stage 2 ini tentunya menjadi kejutan sendiri apabila membandingkannya dengan musim-musim lalu.

Beberapa kali dijuluki ‘kuda hitam’ karena beberapa penampilan kuat dalam awal-awal fase grup, Talon justru sering berakhir mengecewakan karena tidak bisa menembus playoff atau pulang lebih awal di ronde pertama. Mereka bahkan pernah kesulitan melawan beberapa tim yang secara mekanik berada di bawah levelnya.

Kekecewaan dari penggemarnya memang cukup beralasan, mengingat saat itu skuad mereka cukup kuat secara statistik dan masih diperkuat oleh dua pemain bintang dari luar Thailand seperti Peter “Governor” No dan Joseph “ban” Oh. Namun, tidak disangka-sangka permainan mereka justru meningkat setelah melepas keduanya menjelang Stage 1 lalu.

Dengan skuad yang kini sepenuhnya diperkuat oleh talenta-talenta lokal, mereka mengusung semangat ‘Thailand Pride’ dan terlihat lebih lapar akan kemenangan dibanding versi lamanya. Setelah menutup Stage 1 dengan cukup mengejutkan, meski tidak terlalu jauh, mereka meracik ulang strateginya dan kembali mengejutkan lawannya dengan penampilan yang solid dalam beberapa minggu terakhir.

Dengan skuad yang sama sekali tidak berisikan pemain bintang, kepimpinan sang in-game leader senior, Thanamethk “Crws” Mahatthananuyut, bersinar cerah dan sukses menaikkan semangat rekan-rekannya untuk bersaing dalam perebutan peringkat atas Grup Omega hingga mengalahkan Nongshim RedForce dan DRX untuk mencapai babak final upper bracket melawan PRX.

Meski akhirnya mereka harus gigit jari dan mengakui keperkasaan PRX dalam laga terakhir di Korea Selatan baru-baru ini, peluang menuju Champions belum sepenuhnya tertutup karena mereka masih harus menghadapi RRQ untuk menjaga asa memenangkan slot terakhir menuju babak pamungkas: VCT Champions Paris.

Skenario eliminasi dalam VCT Pacific Stage 2

Seperti yang telah disebutkan di atas, ada beberapa hal yang akan mempengaruhi status kualifikasi Champions Paris bagi beberapa peserta, terutama dalam babak final lower bracket mendatang, sehingga ini akan menarik untuk disaksikan hingga akhir.

Sesuai peraturan, setiap peserta masih memiliki kesempatan untuk melaju ke sirkuit kompetisi internasional akbar itu melalui akumulasi poin seumpama tidak bisa berakhir dalam posisi dua besar. Dan meskipun peringkat keempat secara teknis masuk dalam kriteria itu, jarak perolehan poin yang sangat tipis (dalam hal ini DRX dengan Talon) memungkinkan adanya pergeseran klasemen di hari terakhir.

Oleh karena itu, DRX yang saat ini berada di peringkat ke-4 dengan 12 poin dan hanya unggul satu angka saja dari Talon di peringkat ke-6 harus mengandalkan RRQ untuk mengalahkan mereka di laga lower bracket final mendatang untuk bisa memenuhi syarat lolos ke Champions.

Dan apabila RRQ gagal, perwakilan Korea Selatan dalam kompetisi Champions nanti hanyalah T1 yang berakhir di peringkat kedua klasemen Pacific 2025. Meski kalah di babak semifinal lower bracket, mereka masih mengantongi 16 poin dan akan tetap di posisi kedua sekalipun nantinya Talon bisa mencapai grand final.

Di luar itu, RRQ tetap dipastikan berangkat menuju Champions perdananya terlepas apapun hasilnya nanti.

Sebuah penentuan yang menarik, bukan?