17.04.2025
Waktu membaca: 2 menit
5.0 Rating
21 Comments

Pelatih Dota Parivision Singgung Komunitas LoL Usai ESL One Raleigh 2025

Adrian S
Adrian S
5.0 Rating
21 Comments

Pelatih tim Dota 2 Parivision Filipe “Astini” Ribeiro baru-baru ini terlibat dalam perdebatan di media sosial terkait komentarnya yang menyebut bahwa skena esports League of Legends tak lebih baik dari Dota.

Diketahui selepas kemenangan timnya dalam laga ESL One Raleigh 2025 Senin lalu (14/4), Astini meluapkan kegembiraannya mengunggah komentar  singkat “Dota > LoL” di X. Dua hari berikutnya, Ia memanaskan debat klasik tersebut dengan menimpali sebuah komentar yang menyayangkan minimnya publikasi esports Dota di Amerika Selatan.

Pelatih asal Brazil berusia 34 tahun itu beralasan bahwa esports Dota tidak tersorot berita secara masif selayaknya LoL karena ada campur tangan Riot Games selaku publisher. Ia menjelaskan bahwa Riot membayar media di Brazil untuk mempublikasikan kegiatan mereka, sehingga beritanya berkembang pesat. Ini berlawanan dengan etos Dota dan Valve yang lebih banyak diperkuat oleh komunitasnya.

“Saya maupun Valve tidak mengeluarkan sepeser pun untuk memberitakan sesuatu tentang Dota. Sementara itu Riot Games membayar media. 90% portal berita esports di Brazil mendapatkan subsidi untuk itu.” ucapnya via X.

Hal ini secepatnya dibantah keras oleh komunitas fanatik LoL di Brazil yang melihat komentar Astini. Walau demikian, Astini terlihat tidak ambil pusing dengan kritikan-kritikan tersebut dan mengatakan bahwa pada akhirnya semua itu adalah keputusan bisnis yang valid bagi mereka.

Terlepas dari persaingan pasar abadi di antara keduanya, tak bisa dipungkiri bahwa LoL masih mengungguli Dota dalam jumlah pemain aktif dan penonton kompetisi di berbagai platform streaming yang ada. Para pengamat merasa butuh gebrakan besar dari Valve untuk bisa membuat mereka menyaingi kualitas produksi turnamen LoL yang notabene menjadi tolok ukur dari produksi esports kelas global.