03.09.2025
Waktu membaca: 3 min

Nick Kyrgios Umumkan ‘Battle of the Sexes’ Lawan Aryna Sabalenka – Prediksi Menang 6–2 di Hong Kong

Nick Kyrgios memperlihatkan senyum nakalnya sementara Aryna Sabalenka menunjukkan rasa frustrasi di lapangan — dua bintang tenis paling ekspresif dengan suasana hati yang kontras.

Menurut laporan News.com.au, Nick Kyrgios resmi mengumumkan rencana menggelar pertandingan ekshibisi “Battle of the Sexes” melawan petenis putri peringkat satu dunia, Aryna Sabalenka, pada Januari 2026 di Hong Kong. Langkah ini segera menarik perhatian dunia tenis, mengingat gaungnya serupa dengan duel legendaris tahun 1973 antara Billie Jean King dan Bobby Riggs—pertandingan yang kala itu menjadi simbol penting perjuangan kesetaraan gender dalam olahraga.

Dalam podcast First & Red bersama Alexander Bublik, Kyrgios dengan percaya diri memprediksi kemenangan mudah 6–2, meski pertandingan akan dimainkan dengan aturan yang dimodifikasi, seperti lapangan lebih kecil dan hanya satu kali servis.

“Kamu benar-benar pikir aku harus berusaha?”

Aryna Sabalenka dan Nick Kyrgios berbagi senyum di balik layar, menampilkan sisi santai mereka di luar lapangan.

Dengan gaya khasnya yang penuh kontroversi, Kyrgios melontarkan pernyataan tajam: “Do you really think I have to try?” atau “Menurutmu, apakah saya perlu berusaha sungguh-sungguh?” Ia menegaskan bahwa meski tanpa bermain 100 persen, kekuatan servis dan variasi taktiknya sudah cukup untuk mengalahkan Sabalenka.

Komentar ini langsung viral di media sosial. Sebagian penggemar menganggapnya sekadar bumbu hiburan, sementara yang lain menilai pernyataan itu meremehkan tenis putri. Bagaimanapun, ucapannya menjamin laga ini akan menjadi salah satu ekshibisi paling diperbincangkan di awal musim 2026.

Mengapa Nick Kyrgios begitu yakin?

  • Keunggulan servis: Kyrgios menilai servis pria terlalu cepat untuk dikembalikan lawan dari tenis putri. “Servis kami… para wanita tidak bisa benar-benar mengembalikannya,” ujarnya. (Fox Sports)
  • Variasi strategi: Ia berencana memakai drop shot, chip, dan permainan net untuk memanfaatkan lapangan yang lebih sempit.
  • Aturan khusus: Dengan kotak servis lebih kecil dan tanpa servis kedua, Kyrgios tetap yakin kondisi itu menguntungkan gaya bermainnya.

Kontroversi di balik pengumuman

Sebagian kalangan menyambut ide ini sebagai hiburan, namun kritik juga bermunculan. The Times menilai pertandingan semacam ini bisa “memberi ruang bagi misoginis,” dan berisiko mereduksi prestasi olahraga putri menjadi sekadar gimmick.

Namun, tak sedikit yang melihatnya sebagai peluang untuk menarik perhatian publik, memicu diskusi, sekaligus menjadi tontonan menarik di Asia pada awal tahun.

Kontras perjalanan Kyrgios dan Sabalenka

  • Nick Kyrgios: Di usia 30 tahun, Kyrgios masih berjuang menemukan kembali performa terbaik setelah dilanda cedera sepanjang 2025. Ia hanya meraih satu kemenangan tunggal di Miami Open dan absen di beberapa Grand Slam.
  • Aryna Sabalenka: Sebaliknya, Sabalenka sedang berada di puncak kariernya. Petenis asal Belarus ini menjadi salah satu kekuatan dominan di WTA dengan koleksi tiga gelar Grand Slam dan penampilan konsisten di turnamen besar.

Apa selanjutnya untuk ekshibisi ini?

  • Panitia perlu merampungkan detail teknis seperti venue, tiket, dan hak siar.
  • Publik menunggu reaksi resmi Sabalenka, yang bisa memengaruhi persepsi terhadap laga ini.
  • Pertanyaan utama: akankah acara ini menjadi tontonan seru penuh hiburan, atau justru memicu kontroversi tentang kesetaraan gender dalam tenis?

Kesimpulan

Dengan ucapannya yang provokatif—”Do you really think I have to try?” Nick Kyrgios kembali menjadi pusat perhatian dunia tenis. Duel “Battle of the Sexes” melawan Aryna Sabalenka menjanjikan drama besar, baik dari sisi sport maupun wacana. Apakah laga ini akan dikenang sebagai penghormatan pada sejarah atau sekadar kontroversi, semuanya akan terjawab ketika mereka bertemu di Hong Kong awal tahun depan.