26.05.2025
Reading time: 2 min

Navi Jadi Tim Ketiga dengan Catatan Nihil dalam Sejarah MPL ID

Adrian S
Adrian S
Navi Jadi Tim Ketiga dengan Catatan Nihil dalam Sejarah MPL ID

Sang ‘debutan’ MPL ID Season 15 Navi akhirnya menutup Regular Season dengan hasil akhir mengecewakan yang telah diantisipasi oleh para penonton kompetisi itu dalam 2 minggu terakhir: menjadi tim yang tidak mencatatkan satu pun kemenangan.

Sejak minggu ketujuh, Navi terjerumus jauh di peringkat terbawah dan dipastikan tidak lolos ke playoffs karena selisih poin yang besar dari kedelapan tim lainnya. Merekapun berniat untuk menutup sisa dua minggu terakhir dengan hasil positif untuk menjaga gengsi di MPL ID.

Sayangnya, strategi mereka tidak mengimbangi motivasi itu. Minggu kedelapan dan kesembilan justru diwarnai oleh kekalahan berturut-turut atas Geek Fam, Evos dan RRQ Hoshi, yang menunjukkan perbedaan kelas yang signifikan. Perlawanan yang mereka berikan sama sekali tidak mempengaruhi apapun dan mereka menutup perjalanan musim ini dengan skor akhir 0-16.

Rekor buruk baru setelah 2022

Hasil akhir tersebut telah menempatkan Navi sebagai tim yang menghiasi sejarah ‘hall of shame’ MPL ID, bersama dengan empat tim lainnya yang cukup dikenal oleh komunitas Indonesia maupun Asia Tenggara.

Tercatat mereka menjadi tim yang menutup fase grup tanpa kemenangan untuk pertama kalinya sejak pertengahan tahun 2022 atau lebih tepatnya Season 9. Adapun mereka menjadi tim ketiga sejak sistem franchise yang gagal menutup Regular Season dengan kemenangan, tepat setelah Geek Fam (Season 9) dan Aura Fire (sekarang menjadi Team Liquid ID, Season 7).

Selain ketiga nama itu, ada pula Saints Indo (Season 3) dan Team Capcorn (Season 2) yang mencatatkan kekalahan sempurna saat Regular Season. Namun keduanya tidak terlalu tersorot mengingat popularitas MPL ID baru meledak setelah musim yang ke-4, periode ketika sistem franchise digagas.

Tentunya ini akan menjadi tugas besar bagi manajemen Navi untuk segera membenahi divisi MLBB mereka sebelum Season 16 dimulai. Perombakan besar dibutuhkan apabila ingin menyaingi tim-tim lain yang lebih kuat dari segi struktur maupun komposisi.