30.06.2025
Reading time: 2 min

Masa Depan Verstappen di Red Bull Dipertanyakan Setelah Kegagalan di GP Austria

Masa Depan Verstappen di Red Bull Dipertanyakan Setelah Kegagalan di GP Austria

Max Verstappen mengalami pukulan berat di GP Austria ketika mobilnya harus keluar dari balapan hanya setelah satu lap — sebuah hasil yang semakin memperburuk situasi tim Red Bull Racing.

Pembalap Belanda ini kini tertinggal 61 poin dari pemimpin kejuaraan Oscar Piastri — sebuah jarak yang belum pernah berhasil dikejar oleh pembalap manapun dalam sejarah Formula 1 untuk memenangkan gelar.

“Kami berada di akhir dari serangkaian regulasi. Saya pikir kami dibatasi oleh beberapa peralatan yang kami miliki, tetapi ini adalah kelompok orang yang sama yang 18 bulan lalu mendesain mobil yang memenangkan setiap grand prix kecuali satu,” ujar Christian Horner, Principal Tim Red Bull.

Beberapa tokoh kunci telah meninggalkan tim dalam beberapa tahun terakhir:

  • Dan Fallows, kepala aerodinamika, ke Aston Martin
  • Rob Marshall, kepala desainer, ke McLaren
  • Jonathan Wheatley, direktur olahraga, ke Sauber/Audi
  • Adrian Newey, ahli teknis brilian

Ketika ditanya tentang masa depannya di konferensi pers FIA, Verstappen memberikan jawaban yang ambigu:

“Saya tidak tahu. Ini jawaban yang sama. Saya bahkan tidak ingat apa yang saya katakan tahun lalu. Tapi sekali lagi, itu tidak benar-benar ada di pikiran saya. Hanya mengemudi dengan baik, mencoba mendorong performa, dan kemudian kita fokus pada tahun depan.”

Meskipun kontraknya berlangsung hingga 2028, masa depan Verstappen di Red Bull kini menjadi tidak pasti — sebuah situasi yang bisa menentukan nasib tim ke depannya.