19.06.2025
Reading time: 1 min

Masa Depan A-League: Antara Rekor Penonton dan Tantangan Finansial

Masa Depan A-League: Antara Rekor Penonton dan Tantangan Finansial

Final A-League antara Melbourne City dan Melbourne Victory — yang dihadiri 29.902 penonton di AAMI Park — menjadi cermin kontras kondisi sepak bola Australia saat ini.

Momen bersejarah tersebut segera dibayangi oleh berita penangkapan pemain A-League oleh polisi Victoria terkait dugaan pengaturan skor. Situasi ini diperparah dengan pemberitaan yang cenderung negatif tentang suporter Melbourne Victory.

Stephen Conroy, ketua eksekutif A-League, pada April lalu mengungkapkan kekhawatiran tentang tren keuangan klub yang tidak berkelanjutan. Liga berencana menerapkan pembatasan anggaran sebesar 3 juta dolar Australia mulai musim 2026-27 — kebijakan yang menuai berbagai tanggapan.

Tantangan finansial ini muncul di tengah ketidakjelasan rencana ekspansi liga dan masalah kepemilikan beberapa klub. Meski demikian, A-League tetap menunjukkan potensinya sebagai kompetisi utama di Australia.

“Yang kita lihat adalah tren yang tidak berkelanjutan dalam hal kinerja klub, profitabilitas, dan kerugian mereka,” ujar Conroy saat menjelaskan situasi keuangan liga.

A-League kini berada di persimpangan — antara mempertahankan statusnya sebagai liga elit dengan fasilitas terbaik, atau menghadapi realitas pembatasan anggaran yang dapat mempengaruhi kualitas kompetisi.