17.05.2025
Waktu membaca: 2 menit

Manchester United Tenggelam dalam Musim Paling Kelam

Lorina Sofi
Lorina Sofi
Manchester United Tenggelam dalam Musim Paling Kelam

tamford Bridge, 16 Mei 2025 — Sebuah malam penuh euforia bagi Chelsea, berubah menjadi malam paling sunyi bagi Manchester United. Kemenangan 1-0 yang diraih The Blues tak hanya membawa mereka menembus empat besar klasemen, tapi sekaligus menegaskan fakta paling menyakitkan: Manchester United kini resmi berada di ambang musim terburuk mereka dalam sejarah Premier League.

Gol tunggal Marc Cucurella di menit ke-71 menjadi pukulan telak yang tak hanya memupus harapan United mencuri poin, tapi juga mencerminkan seluruh kekacauan yang terjadi sepanjang musim.

Jalannya Pertandingan: Chelsea Maju, United Membusuk dalam Kekacauan

Sejak awal laga, Chelsea tampil dengan determinasi. Mereka menciptakan peluang demi peluang, memaksa lini belakang MU bekerja keras. Namun United bukan hanya kalah dalam skor—mereka kalah dalam semangat, kalah dalam identitas, dan kalah dalam kehormatan.

Ketika Reece James mengirimkan umpan silang tajam dan Marc Cucurella menyambarnya dengan sundulan ke gawang Onana, tidak ada perlawanan berarti dari kubu Setan Merah. Tidak ada tekad, tidak ada jiwa. Yang ada hanya tatapan kosong pemain-pemain United yang seolah sudah kehilangan arah.

Starting XI

Chelsea (3-4-3):
Sánchez; Disasi, Silva, Colwill; James, Caicedo, Fernández, Cucurella; Madueke, George, Palmer

Manchester United (4-2-3-1):
Onana; Dalot, Maguire, Varane, Shaw; Casemiro, Mount; Garnacho, Fernandes, Rashford; Højlund

Kekecewaan Kolektif Manchester United

  • Rasmus Højlund kembali tak terlihat. Seorang striker tanpa tembakan, tanpa ancaman, tanpa arah.

  • Mason Mount, yang kembali ke Stamford Bridge, justru tampil tenggelam—tak mampu menjawab ekspektasi dan disambut dengan cemoohan.

  • Bruno Fernandes, kapten sekaligus playmaker, hanya menciptakan bayang-bayang kontribusi.

  • Erik ten Hag, di sisi lapangan, terlihat kehilangan ide, kehilangan kepercayaan, dan nyaris kehilangan kendali.

Dampak Kemenangan dan Bayang-Bayang Kegagalan

Dengan tambahan tiga poin, Chelsea kini mengoleksi 66 poin dan merangkak ke posisi keempat, unggul selisih gol dari Aston Villa. Mereka kini sangat dekat dengan tiket Liga Champions.

Sebaliknya, Manchester United menetap di posisi ke-16 dengan hanya 39 poin—angka paling rendah sepanjang sejarah mereka di era Premier League. Satu pertandingan tersisa tak cukup untuk menyelamatkan mereka dari catatan memalukan.

Satu-satunya harapan adalah final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur. Tapi dengan kondisi mental seperti ini, harapan itu pun terasa rapuh.