27.03.2025
Waktu membaca: 2 menit
5.0 Rating
21 Comments

Liam Lawson terdegradasi ke Racing Bulls, Yuki Tsunoda naik ke Red Bull

Robeliza Kifanes
Robeliza Kifanes
5.0 Rating
21 Comments

Liam Lawson mengalami kemunduran dalam kariernya setelah hanya dua balapan bersama Red Bull—pembalap asal Selandia Baru tersebut kembali ke Racing Bulls, sementara Yuki Tsunoda dipromosikan untuk mendampingi Max Verstappen mulai GP Jepang.

Persaingan kedua pembalap ini telah berlangsung sejak kategori junior. Meski Lawson sempat mengungguli Tsunoda di Formula 3 dan Euroformula, situasinya berbeda di F1Tsunoda konsisten tampil lebih baik dalam kualifikasi selama enam balapan terakhir mereka sebagai rekan setim.

“Anda tidak bisa merasa simpati dalam olahraga ini. Saya mengalahkan dia saat menjadi rekan setim di F3 dan Euroformula. Dia sudah mendapat kesempatannya, sekarang giliran saya,” ujar Lawson dalam wawancara dengan The Telegraph awal bulan ini.

Mobil Red Bull RB21 yang sulit dikendarai menjadi tantangan tersendiri—tim ini memang dibangun dengan fokus pada Verstappen. Beberapa pembalap seperti Daniel Ricciardo, Pierre Gasly, Alex Albon, dan Sergio Perez juga mengalami kesulitan serupa.

Kini, Lawson menghadapi ujian mental setelah degradasi ini—cara dia merespons situasi ini akan menentukan peluangnya untuk kembali ke tim utama di masa depan.

“Anda selalu dievaluasi, terutama di tahun-tahun awal di F1. Dengan klausul performa dalam kontrak, kami selalu berada di bawah tekanan. Anda tidak pernah benar-benar aman,” kata Lawson kepada Motorsport.com akhir tahun lalu.

Dengan kembalinya Liam Lawson ke Racing Bulls dan promosi Yuki Tsunoda ke Red Bull, persaingan antar pembalap muda semakin ketat. Lawson kini harus membuktikan kemampuannya jika ingin kembali ke tim utama, sementara Tsunoda mendapat kesempatan besar untuk menunjukkan potensinya di level tertinggi.