02.09.2025
Waktu membaca: 2 min

Kiper Liga 1 Terbaik 2025: Kandidat Utama Berdasarkan Jumlah Save

Lorina Sofi
Lorina Sofi
Empat pejabat sepak bola Indonesia memegang bola resmi Super League saat acara peluncuran.

Para kiper adalah fondasi yang sering luput dari sorotan, padahal merekalah penentu arah sebuah musim. Di BRI Liga 1 2024/25, daftar penyelamatan atau saves menjadi tolok ukur paling kasatmata untuk menilai dampak kiper terhadap performa tim. Karena itu, menjelang nominasi Super Leagu 2025, Parimatch News menyusun bahasan khusus tentang para penjaga gawang dengan volume penyelamatan tertinggi dan bagaimana angka tersebut merefleksikan ketangguhan, konsistensi, serta mentalitas mereka di bawah mistar.

Mengapa “saves” penting untuk menilai kiper

Tidak semua tembakan memiliki tingkat kesulitan yang sama, tetapi jumlah saves memberi gambaran frekuensi momen krusial yang harus dihadapi kiper. Kiper dari tim yang lebih sering diserang berinteraksi dengan lebih banyak peluang lawan, dan mereka yang tetap mampu menjaga tim kompetitif layak dipuji. Semakin sering kiper dipaksa bekerja, semakin besar tuntutan konsentrasi, penempatan posisi, serta pengambilan keputusan mereka.

  • Alan José Bernardon (PSS Sleman): Volume Penyelamatan Tertinggi

Di garis depan kandidat, Alan José Bernardon menonjol berkat konsistensi dan refleks yang mengesankan. Ia berkali-kali menjaga skor tetap hidup pada fase sulit, memotong umpan silang dengan berani, dan menutup sudut tembak secara disiplin.

  • Sonny Stevens (Dewa United): Efisiensi & Clean Sheet

Sonny menawarkan paket berbeda: bukan cuma sibuk, melainkan juga efisien. Timing keluar dari garisnya presisi, distribusinya tenang, dan dalam situasi satu lawan satu ia jarang panik.

  • Igor Carreira Rodrigues (Persita): Reaksi Cepat di Momen Genting

Rodrigues sering mencuri poin lewat reaksi eksplosif dan ketangkasan di area sempit. Ia jadi tumpuan Persita di laga-laga berat.

  • Leonardo Navacchio (Persik): Antisipasi Bola Atas & Distribusi Aman

Navacchio menghadirkan keseimbangan antara antisipasi bola atas, teknik catching yang aman, dan distribusi terukur.

  • Jhon Rericnal Pigai (PSBS Biak): Energi Muda & Keberanian

Pigai memberi warna segar sebagai kiper muda yang berani membaca arah tembakan dan cepat menutup ruang.

Volume vs Efisiensi: Mana Lebih Menentukan Pemenang?

Menilai penghargaan berdasarkan saves saja memang belum sempurna. Idealnya juga dilihat dari rasio penyelamatan, clean sheet, dan goals prevented. Namun jika fokusnya volume, hierarkinya jelas: Bernardon unggulan utama, Stevens pesaing terdekat, lalu Rodrigues, Navacchio, dan Pigai.

Pada akhirnya, angka saves bukan sekadar statistik, melainkan kisah tentang refleks, keberanian, dan ketidakmenyerahan. Bernardon dan Stevens jadi dua poros utama diskusi publik menjelang nominasi.