22.07.2025
Waktu membaca: 3 min

Mengapa Hugo Ekitike Pilih Liverpool Ketimbang Newcastle — dan Apakah Investasi £69 Juta Itu Tepat?

Mengapa Hugo Ekitike Pilih Liverpool Ketimbang Newcastle — dan Apakah Investasi £69 Juta Itu Tepat?

Revolusi Liverpool di bawah pelatih baru Arne Slot memasuki babak berani dengan mendatangkan striker asal Prancis, Hugo Ekitike, lewat transfer senilai £69 juta (ditambah £10 juta dalam bentuk bonus). Tapi apa yang membuat pemain 23 tahun ini lebih memilih Anfield ketimbang Newcastle United, yang sudah lama mengincarnya? Dan apakah investasi ini pantas untuk risikonya?

Pilihan Ekitike: Slot meyakinkan lewat Zoom

Bagi Ekitike, keputusan menjadi mudah setelah berbicara langsung dengan Arne Slot. Dalam panggilan Zoom pribadi, Slot mempresentasikan visinya: ia membutuhkan striker No. 9 yang mobile, kreatif, dan cerdas. Menurut sumber ESPN, presentasi Slot begitu meyakinkan hingga disebut sebagai sebuah “masterclass” yang langsung membuat Ekitike condong ke Liverpool, meskipun Newcastle telah menyiapkan tawaran saingan.

Di balik layar, negosiasi dengan Eintracht Frankfurt — klub pemilik Ekitike — tidak mudah. Klub Bundesliga itu terkenal sulit diajak berunding, namun akhirnya menerima kesepakatan senilai £69 juta plus £10 juta dalam add-ons, tak lama setelah Ekitike dicoret dari skuad laga uji coba akhir pekan lalu. Pelatih Frankfurt, Dino Toppmöller, mengisyaratkan kepergian sang striker sebagai “kehilangan yang pahit.”

Dari Reims ke Anfield: Lompatan karier cepat

Lahir di Reims, Ekitike mencuri perhatian pada musim 2021–22 di Ligue 1 dengan torehan 11 gol dari 26 pertandingan. Performa tersebut membawanya ke Paris Saint-Germain, di mana ia berkesempatan belajar dari para bintang seperti Kylian Mbappé dan Lionel Messi. Namun setelah kesulitan mendapat menit bermain di bawah pelatih Luis Enrique, ia memilih pindah ke Frankfurt — awalnya sebagai pinjaman, lalu permanen di 2024.

Di Bundesliga, ia tampil luar biasa dengan 22 gol dan 12 assist dari 48 laga musim lalu. Ekitike menunjukkan kemampuannya bermain sebagai penyerang tunggal maupun duet. Fleksibilitas dan kecerdasannya dalam menghubungkan lini serang menjadikannya incaran utama Liverpool.

Dengan tinggi 1,88 meter, ia memadukan postur fisik dengan teknik yang halus. Meski masih perlu meningkatkan efektivitasnya di depan gawang — ia mencetak 15 gol dari expected goals (xG) sebesar 21,6 — Liverpool yakin potensi Ekitike sangat besar. Ia sering dibandingkan dengan Alexander Isak, target utama Liverpool sebelumnya, tapi Ekitike sendiri mengidolakan Karim Benzema, striker visioner yang dikenal sebagai pemain tim sejati.

Visi slot: Cocok di waktu yang tepat

Tim rekrutmen Liverpool, yang dipimpin Richard Hughes, Barry Hunter, dan Michael Edwards, sudah memantau Ekitike selama berbulan-bulan. Walau sempat muncul anggapan bahwa ketertarikan terhadapnya hanyalah pengalihan dari pengejaran Isak, sumber internal menegaskan bahwa Ekitike selalu masuk dalam daftar teratas.

Slot diyakini menekankan peran Ekitike dalam membentuk lini serang yang dinamis bersama Mohamed Salah, Florian Wirtz, dan Cody Gakpo. Dengan Darwin Núñez kemungkinan besar hengkang dan Luis Díaz diincar Bayern Munich, Ekitike bisa langsung jadi pusat proyek baru Slot.

Risiko yang layak diambil?

Liverpool bukan klub yang asing dengan investasi berani. Transfer seperti Virgil van Dijk (£75 juta) dan Alisson Becker (£65 juta) terbukti sukses. Tapi Ekitike datang sebagai pemain muda, belum mapan, dan bergabung di momen penting — setelah kepergian tragis Diogo Jota, yang meninggal dalam kecelakaan mobil.

Kontrak enam tahun mencerminkan kepercayaan jangka panjang. Tantangannya kini adalah: apakah Ekitike bisa berkembang dari talenta potensial menjadi bintang Premier League? Jika mampu mempertajam penyelesaian akhir dan beradaptasi dengan sistem intensitas tinggi ala Slot, ia bisa menjelma jadi striker elit Eropa — dan transfer £69 juta ini mungkin akan tampak murah dalam beberapa tahun ke depan.

Melangkah ke masa depan

Ekitike dijadwalkan menjalani tes medis di Inggris sebelum bergabung dengan skuad Liverpool di tur pramusim Hong Kong. Bersama rekrutan anyar lainnya seperti Wirtz, Jeremie Frimpong, dan Giorgi Mamardashvili, niat Liverpool jelas: mereka tak hanya ingin mempertahankan gelar Premier League — tapi juga membangun fondasi masa depan yang kuat.

Bagi Ekitike, tantangannya besar. Tapi begitu juga kesempatannya.

-->