21.07.2025
Waktu membaca: 2 min

Ganda Campuran Indonesia Incar Hasil Maksimal di China Open 2025

Ganda Campuran Indonesia Incar Hasil Maksimal di China Open 2025

JAKARTA — Sektor ganda campuran Indonesia menargetkan hasil lebih baik di ajang BWF World Tour Super 1000 China Open 2025 yang akan berlangsung pada 22–27 Juli di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China.

Pelatih kepala ganda campuran pelatnas PBSI, Rionny Mainaky, mengungkapkan bahwa hasil dari turnamen sebelumnya, yakni Japan Open Super 750, menjadi bahan evaluasi penting. Meski belum mencapai babak akhir, pasangan muda seperti Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah dan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu menunjukkan perkembangan positif dari segi permainan dan semangat juang.

“Saya mengapresiasi daya juang Amri/Nita dan Jafar/Felisha di Jepang. Mereka tetap bersemangat meski dalam tekanan. Tapi, ada hal yang masih perlu dibenahi, terutama dalam mengendalikan emosi saat pertandingan ketat,” kata Rionny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/7).

Fokus pada manajemen emosi dan kontrol permainan

Menurut Rionny, secara pola permainan, para atlet sudah menjalankan strategi yang tepat. Namun, masalah muncul ketika mereka berada dalam tekanan, yang berujung pada pukulan tidak sempurna di poin-poin krusial.

“Kelemahan bukan pada teknik dasar, tapi pada aspek individu. Saat menghadapi tekanan lawan, mereka terlihat tegang. Ini yang membuat pukulan jadi tidak efektif,” jelasnya.

Tim pelatih kini menaruh perhatian khusus pada aspek psikologis atlet. Manajemen diri, ketenangan, dan kemampuan keluar dari tekanan pertandingan menjadi fokus utama dalam persiapan menuju China Open.

Tiga pasangan siap tampil di Changzhou

Indonesia akan menurunkan tiga pasangan di sektor ganda campuran untuk turnamen ini:

  • Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah

  • Jafar Hidayatullah/Felisha A.N. Pasaribu

  • Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja (non-pelatnas)

Di babak pertama, Amri/Nita akan kembali berjumpa dengan Cheng Xing/Zhang Chi (China), pasangan yang mereka kalahkan di Japan Open dengan skor 21-10, 21-19.
Sementara itu, Jafar/Felisha akan menghadapi unggulan keenam asal Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie, yang juga mereka taklukkan di Kejuaraan Asia 2025.
Rehan/Gloria dijadwalkan melawan pasangan India, Ashith Surya/Amrutha Pramuthesh.

Target melangkah lebih jauh

China Open 2025 akan menjadi peluang besar bagi sektor ganda campuran Indonesia untuk bangkit, terutama setelah seluruh wakil tersingkir di babak kedua Japan Open 2025 pekan lalu. Dengan evaluasi menyeluruh dan kesiapan yang lebih matang, PBSI berharap hasil yang lebih maksimal bisa diraih di turnamen berhadiah total 2 juta dolar AS (sekitar Rp32,6 miliar) ini.

“Permainan mereka sudah membaik, tinggal bagaimana mereka lebih tenang di poin-poin akhir. Kalau itu bisa diatasi, saya optimistis hasilnya akan lebih baik di China Open,” pungkas Rionny.

-->