19.08.2025
Waktu membaca: 2 min

Dyrachyo Akui Niatnya untuk Berpartisipasi dalam The International 2025

Radian J
Radian J
Dyrachyo Dota 2

Personil non-aktif Tundra Esports Anton “dyrachyo” Shkredov baru-baru ini mengakui niatnya untuk kembali terjun ke dalam kompetisi Dota 2 melalui The International 2025 bulan depan, namun dengan peran yang berbeda.

Sebelumnya, pemain muda asal Rusia itu kerap dikaitkan dengan beberapa tim besar lain yang dikabarkan berniat menariknya keluar dari Tundra. Ia kemudian merespon melalui tayangan livestream-nya bahwa Ia belum tertarik untuk kembali ke skena profesional Dota 2 sejak memutuskan pensiun pada pertengahan bulan Maret lalu.

Beberapa bulan setelah tak lagi terlibat dalam kompetisi, Ia lebih sering berpartisipasi dalam kompetisi gim lain dan memantik spekulasi bahwa Ia berniat untuk pensiun sepenuhnya. Namun tayangan livestream di kanal Twitch-nya yang terbaru telah menjawab rasa penasaran dari para penggemarnya.

Ia mengatakan bahwa dirinya telah mengirimkan sebuah tawaran untuk menjadi pelatih personal Ivan “Pure” Moskalenko yang saat ini bermain sebagai carry untuk skuad BetBoom. Pemain berusia 23 tahun itu merasa dirinya bisa membantu Pure untuk naik kelas dan meningkatkan peluang timnya untuk melaju lebih jauh dalam TI 2025 nanti.

Walau demikian, BB belum memberikan respon terhadap tawaran dyrachyo dan kurang lebih hanya tersisa dua minggu sebelum kompetisi akbar itu digelar di Hamburg, Jerman. Tentunya tawaran ini terlalu bagus untuk dilewatkan, bukan?

Belum tertarik untuk main lagi

Di luar itu, dyrachyo masih kukuh dengan pendiriannya bahwa Ia belum berniat untuk lebih terlibat dalam aktivitas Dota 2 selain menjadi pelatih dan bermain di pub. Alih-alih mencari kompetisi yang setara, Ia justru lebih banyak menghabiskan waktunya dengan melatih kemampuan CS2.

Keluarnya dyrachyo dari kompetisi Dota 2 sejauh ini memang tidak terlalu berdampak besar terhadap viewership. Meski masih banyak penggemar yang menantikannya, beberapa pemain muda lain di posisi yang sama seperti Alan “satanic” Gallyamov dan Alimzhan “watson” Islambekov sukses mencuri perhatian melalui atraksi mekanik mereka dalam laga-laga besar.

Walau demikian, hilangnya minat dyrachyo untuk terjun ke dalam kompetisi Dota 2 tentunya cukup disayangkan oleh tim-tim besar, baik timnya sendiri maupun kompetitor di Eropa. Sejak ditinggalkan oleh dyrachyo dan sebelumnya sang legenda, Topias “Topson” Taavitsainen, mereka belum menemukan racikan formula strategi yang seratus persen sama dari sebelumnya.

Nama yang terakhir disebut bahkan baru-baru ini turut menghebohkan skena esports Dota 2 karena kembali berkompetisi secara amatir di pub setelah memutuskan pensiun tahun lalu untuk menunaikan wajib militer di Finlandia. Sayangnya, Ia dengan tegas mengatakan dirinya tidak lagi berniat kembali lagi dan memilih untuk menjadikan Dota 2 sebagai hiburan sembari berfokus kepada kehidupan pribadi dan keluarganya.