11.04.2025
Waktu membaca: 2 menit
5.0 Rating
21 Comments

DVM Didiskualifikasi dari VCT Challengers 2025 Akibat Ulah Fans

Adrian S
Adrian S
5.0 Rating
21 Comments

Sehari lalu, Riot Games mengumumkan bahwa secara resmi tim DVM yang berlaga dalam kompetisi VCT Challengers 2025 France: Revolution Stage 2 dikeluarkan dari kompetisi akibat kericuhan yang ditimbulkan oleh para penggemarnya di lokasi pertandingan.

Berdasarkan laporan dari Ensigame, insiden tersebut terjadi di arena Evry Courcouronnes (4/9) ketika pertandingan di antara DVM versus Joblife tengah berlangsung. Dari video amatir yang diunggah di media sosial, kericuhan tersebut sepertinya diawali dari ejekan yang dilontarkan oleh beberapa suporter DVM kepada suporter lawannya di tribun penonton.

Situasi secepatnya menjadi keruh ketika salah satu dari kerumunan itu memukul penonton yang berada di situ. Pihak keamanan dan polisi yang berada di dekat lokasi pertandingan secepatnya mengamankan para suporter dan mengeluarkan oknum-oknum yang melakukan kekerasan tersebut.

Menanggapi insiden itu, Webedia selaku organiser mengumumkan via media sosial bahwa mereka membatalkan pertandingan di antara DVM vs Joblife dan melarang para suporter dari kedua tim demi alasan keamanan. Dan sebagai konsekuensinya, mereka memberikan hukuman berupa larangan bermain bagi DVM hingga berakhirnya kompetisi tersebut.

“Liga ini tidak akan pernah menoleransi aksi kekerasan, yang mana sangat berlawanan dengan nilai-nilai esports. Kami meminta maaf kepada para suporter yang telah menempuh perjalanan untuk menyaksikan turnamen ini.”

“Mempertimbangkan insiden yang terjadi saat berlangsungnya Challengers pada tanggal 8 April dan keterlibatan DVM dalam situasi itu, kami telah memutuskan untuk mengeluarkan organisasi itu dari kompetisi Stage 2 VCT Challengers France.”

Pemilik organisasi DVM membantah bahwa timnya yang menyebabkan terjadinya provokasi tersebut dan mengutuk keras aksi kekerasan yang telah terjadi. Sementara itu, komunitas Valorant bersimpati dengan nasib para pemain DVM yang terdampak atas keputusan dari panitia VCT Challengers France.

Kejadian ini menjadi momen kekerasan antar suporter yang pertama kali dalam sepanjang sejarah esports Valorant. Cukup mengejutkan mengingat meski komunitas Valorant dikenal dengan komentar-komentar kasar di media sosial, basis penggemarnya kerap terlihat akrab dengan lawannya saat bertemu di event offline.