30.06.2025
Reading time: 3 min

Djokovic Memburu Gelar Kedelapan Wimbledon untuk Samai Rekor Federer

Djokovic Memburu Gelar Kedelapan Wimbledon untuk Samai Rekor Federer

JAKARTA, 30 Juni 2025 — Di usia 38 tahun, Novak Djokovic kembali ke lapangan rumput Wimbledon dengan misi yang sangat familiar: menorehkan sejarah. Petenis asal Serbia itu tengah memburu gelar kedelapan tunggal putra Wimbledon, yang akan membuatnya menyamai rekor Roger Federer sebagai pemilik gelar terbanyak sepanjang sejarah turnamen tersebut.

Di Ambang Sejarah Tenis Dunia

Djokovic, pemilik 24 gelar Grand Slam, menunjukkan rasa percaya diri sekaligus refleksi menjelang penampilannya yang ke-19 di Wimbledon. Dalam sesi wawancara pra-turnamen, ia mengaku bahwa meskipun telah sering menjadi unggulan maupun juara bertahan, tahun ini terasa berbeda.

“Apakah ini akan menjadi penampilan terakhir saya, saya belum tahu. Keinginan saya adalah bermain beberapa tahun lagi. Saya ingin tetap bugar secara fisik dan juga termotivasi secara mental untuk terus bermain di level tertinggi,” ujar Djokovic kepada media internasional.

“Wimbledon bisa menjadi peluang terbaik karena saya merasa nyaman di sini. Cara saya bermain di lapangan rumput memberikan dorongan ekstra.”

Persaingan Ketat Menuju Gelar Bersejarah

Perjalanan Djokovic di Wimbledon 2025 tak akan mudah. Jannik Sinner, peringkat 1 dunia saat ini, baru saja mengalahkan Djokovic di semifinal Roland Garros, dan kini memimpin 5–4 dalam rekor pertemuan mereka. Sementara itu, Carlos Alcaraz, yang kini menempati peringkat 2 dunia, telah mengalahkan Djokovic dalam dua final Wimbledon terakhir.

Meski dihadang lawan-lawan muda yang tengah naik daun, Djokovic tetap menunjukkan tekad kuat.

“Dalam posisi saya, Anda selalu berburu—mengejar gelar, rekor, dan sejarah. Saya selalu punya mentalitas untuk menang, bukan sekadar mempertahankan,” ucapnya, seperti dikutip dari pernyataannya kepada media global.

Momen Santai Penuh Respek

Dalam sesi media day Wimbledon, Djokovic sempat mencuri perhatian dengan menyela konferensi pers Aryna Sabalenka. Aksinya memancing tawa setelah memberi komentar bergaya “coach” terhadap Sabalenka.

“Teknikmu bagus, pukulanmu kuat,” candanya.

“Tapi kamu kurang intensitas di lapangan. Terlalu datar. Kamu harus lebih santai, lebih eksplosif.”

Sabalenka membalas candaannya dengan senyum dan menyebut Djokovic sebagai “pemain terbaik di dunia,” mencerminkan respek antar bintang lapangan meski dalam suasana kompetitif.

Jadwal Awal dan Peluang di Turnamen

Djokovic dijadwalkan bertemu Alexandre Muller di babak pertama. Jika sesuai prediksi, ia berpotensi menghadapi Sinner di perempat final, dalam duel antara pengalaman dan generasi baru.

Sementara itu, Carlos Alcaraz memulai pertahanannya atas gelar dengan menghadapi Fabio Fognini, dan Sinner mengincar gelar Grand Slam pertamanya di lapangan rumput.

Warisan Besar yang Dipertaruhkan

Jika Djokovic berhasil meraih gelar Wimbledon kedelapannya, ia akan menyamai rekor Federer—prestasi yang belum pernah dicapai petenis putra lainnya. Turnamen tahun ini juga mencatat sejarah baru dengan diterapkannya penuh sistem panggilan elektronik (electronic line-calling) menggantikan hakim garis manusia.

Dengan suhu yang diperkirakan akan menjadi yang terpanas sepanjang sejarah pembukaan Wimbledon, serta atmosfer penuh tantangan dari para pesaing muda, Wimbledon 2025 menjanjikan drama besar—dan Djokovic menjadi tokoh utama dalam cerita perebutan takhta abadi di lapangan rumput legendaris ini.