02.09.2025
Waktu membaca: 7 min

Deretan Klub Sepak Bola Eropa yang Populer di Asia Tenggara

Radian J
Radian J
Manchester United resmi bekerja sama dengan Parimatch sebagai Official Partner untuk Asia dan MENA

Euforia sepak bola Eropa sejatinya telah menjadi salah satu tontonan yang membuat olahraga ini semakin digemari di ranah global. Berbagai nama selalu menghiasi halaman depan, dan koleksi gol menjadi highlights yang selalu menarik untuk dibagikan. Namun, tentunya konsistensi menjaga prestasi adalah hal utama yang membuat region tersebut menjadi standar kompetisi sepak bola tertinggi.

Dan berbicara mengenai konsistensi, banyak klub telah menyuguhkan cerita-cerita menarik setiap musimnya, namun hanya sedikit yang berhasil mempertahankan narasi kesuksesan tersebut dengan iringan prestasi ataupun kemasan promosi menarik yang membuat mereka kerap menjadi pusat perhatian para penonton di luar liganya. Hal ini lantas menyebabkan ketatnya persaingan popularitas bagi mereka untuk menggaet penggemar di beberapa region penting, khususnya Asia Tenggara.

Hal ini tentunya sangat krusial karena pada dasarnya mereka tentu akan membutuhkan lebih banyak penggemar untuk menghabiskan stok merchandise dan tiket pertandingan. Tanpa peningkatan popularitas, maka ancamannya adalah stagnasi nilai jual klub yang sangat berdampak terhadap kondisi finansial klub.

Jadi, siapa sajakah klub yang bisa menjadi tolok ukur dalam hal ini di Asia Tenggara? Kami telah mengumpulkan beberapa nama besar yang sepertinya tidak terlalu mengejutkan bagi para penonton veteran, terutama kamu yang mungkin menjadi member resmi dari klub yang disebutkan di bawah. Simak yuk!

Manchester United

Pemain Manchester United meninggalkan lapangan usai kalah dari Grimsby Town di Carabao Cup 2025

Terlepas dari kondisi mereka saat ini, harus diakui bahwa Manchester United memiliki sejarah membanggakan sebagai kekuatan dominan di sepak bola Inggris maupun Eropa, dan hal tersebut sukses mencuri perhatian para penonton dari seluruh penjuru dunia.

Para suporter veteran tentunya takkan pernah melupakan jasa manajer Alex Ferguson yang membuat sang Setan Merah dominan dan disegani dalam kurun waktu yang sangat lama, dimulai dari tahun 1992 dan diakhiri di tahun 2013. Dan dalam periode tersebut, maraknya penyiaran Premier League di Asia Tenggara pada awal tahun 2000-an membuat mereka menjadi salah satu tim yang digemari di negara-negara yang fanatik dengan kompetisi sepak bola, terutama Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Meski kini tak lagi diperhitungkan sebagai kekuatan sepak bola terbesar, kedatangan United ke Asia Tenggara selalu disambut dengan meriah. Salah satu highlight musim ini adalah tur pramusim mereka ke Malaysia pada 2025 yang menarik lebih dari 70.000 penggemar Asia Tenggara ke Stadion Nasional Bukit Jalil—sebuah testimoni loyalitas dari fanbase klub tersebut.

Lebih dari itu, survei media juga mencatat bahwa popularitas brand United sebagai klub terus melonjak setiap musimnya. Laporan mengatakan ada lebih dari 320 juta penggemar United di Asia yang terekam di internet (per 2025), baik yang resmi maupun tidak.

Liverpool

Liverpool 2025

Era kebangkitan Liverpool modern yang diawali dengan kemenangan Champions League 2018/19 dan trofi Premier League 2019/20 sukses membangkitkan gairah fanbase-nya yang sempat mengalami mati suri akibat minimnya pencapaian dalam waktu lama. Dan euforia ini turut berdampak kepada penggemarnya di region Asia Tenggara.

Seperti yang telah kita saksikan, gaya permainan Liverpool yang pantang menyerah kembali saat Jürgen Klopp mengambil alih posisi manajer di tahun 2015. Mengandalkan pengalamannya di Bundesliga, Ia sukses mengubah strategi bermain dan transfer Liverpool dengan efektif, sehingga pemain-pemain yang didatangkan sangat sesuai dengan ideologi permainan mereka.

Kekhawatiran akan penurunan performa sempat menghantui penggemarnya saat Klopp memutuskan untuk berhenti di tahun 2024. Namun Arne Slot yang menggantikannya musim lalu telah menghapus keraguan itu dan sejauh ini masih terlihat kuat dengan skuad baru yang Ia datangkan.

Stabilitas ini membuat basis penggemar mereka di seluruh dunia, termasuk Asia Tenggara, semakin percaya diri dalam menggaungkan performa tim tersebut dan menaikkan brand-nya — perlahan mulai mendekati popularitas United. Tercatat setiap jadwal pertandingan mereka selalu disambut antusias oleh halaman suporter yang mayoritas berasal dari Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Dengan semangat “You’ll Never Walk Alone” yang baru, tak ada yang ragu Liverpool akan menjadi klub Inggris terpopuler di dunia apabila musim ini berhasil mereka lalui dengan rangkaian gelar bergengsi — utamanya trofi Premier League 2025/26 dan Champions League 2025/26.

Barcelona

Prediksi Mallorca vs Barcelona di Liga Spanyol (17.08.2025)

Meski eksposurnya di Asia Tenggara bisa dibilang lebih muda dibanding klub-klub besar Eropa lainnya, Barcelona sukses membangun basis penggemar yang cukup besar dalam waktu singkat berkat aktivasinya yang mengincar para suporter dunia maya yang lebih muda dan melek digital melalui gaya engagement unik di media sosial.

Pada musim 2024/25 saja, promosi brand mereka yang menggandeng sederet influencer di Indonesia, Vietnam, dan Thailand berhasil mendatangkan atensi kepada klub tersebut yang disambut positif, sekaligus mengenalkan warisan La Masia dan bintang-bintangnya kepada publik Asia Tenggara. Ini menjadi bukti bahwa mereka tidak pernah setengah-setengah dalam membangun citranya di luar Spanyol.

Kuatnya popularitas tersebut juga tak lepas dari kuatnya pesona dua bintang Ronaldinho dan Lionel Messi, yang tak pernah berhenti dibicarakan setiap kali nama Barcelona disebut. Suka atau tidak, di masa jayanya mereka sukses menjadi magnet topik yang membuat setiap basis penggemar, di La Liga maupun dari liga lain, membicarakan Barca menjelang pertandingan-pertandingan besar; bahkan lebih populer dibanding pencapaian klub itu sendiri.

Hingga hari ini, survei media mencatat basis penggemar Barca di dunia telah mencapai setidaknya 529 juta, resmi dan non-resmi. Dan dengan performa kuat manajer Hansi Flick saat menutup debutnya musim lalu, para pendukung setianya tentu mengharapkan hasil yang lebih fantastis untuk musim ini.

Real Madrid

Di mana ada Barca di situ ada Real Madrid. Dan situasi ini telah menimbulkan kehebohan di antara penggemarnya di seluruh penjuru dunia, termasuk Asia Tenggara, yang turut berdampak dengan popularitas keduanya yang semakin naik setiap tahun.

Dengan sejarah El Classico yang menarik, Real Madrid tak pernah gagal mengumpulkan kerumunan penonton ketika keduanya saling bertemu. Bahkan setelah era Covid berakhir, negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina tercatat semakin aktif menggelar aktivitas nonton bersama yang diadakan di kafe hingga lapangan mini yang tak jauh dari pusat keramaian.

Di luar rivalitas tersebut, brand Real Madrid juga mendapatkan perhatian besar berkat prestasinya yang luar biasa, terutama dalam sirkuit Champions League. Walau sebelumnya citra mereka sebagai raksasa sepak bola Eropa sudah cukup dikenal, popularitas Los Blancos baru meledak gila-gilaan di Asia Tenggara sejak transisi kepemimpinan manajer Carlo Ancelotti ke Zinedine Zidane, yang diwarnai dengan perolehan trofi Eropa terbanyak dalam sepuluh tahun terakhir.

Bayern Munich

Augsburg vs Bayern Munich

Meski secara global popularitas Bundesliga masih di bawah Premier League dan La Liga, Bayern Munich telah memikat perhatian para penggemar sepak bola global berkat kepiawaiannya dalam mengolah promosi brand mereka hingga mempertahankan konsistensinya sebagai salah satu raksasa Eropa yang kerap menantang tim-tim besar seperti Real Madrid, Barcelona, dan Liverpool dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak dimulainya era legendaris yang menampilkan bintang-bintang lokal Jerman seperti Bastian Schweinsteiger, Philipp Lahm, dan Thomas Müller di tahun 2009, bendera Die Roten semakin dikenal setiap kali mereka turun menyuguhkan performa efektivitas Jerman yang membuat lawannya geleng-geleng kepala, Hasil pertandingan mereka saat menghadapi tim-tim lain yang lebih dulu populer di Asia Tenggara perlahan-lahan membuat publik tertarik untuk menggali sejarahnya dan mengikuti sepak terjangnya hingga hari ini.

Presensi mereka di kalangan penggemar muda pun semakin meningkat setiap musimnya, terutama dengan aktivitas Müller dan Alphonso Davies yang selalu menarik untuk disaksikan di media sosial. Mereka terus berusaha mewujudkan keinginan penggemar loyalnya dengan mendirikan toko-toko resmi internasional dan mengadakan tur pra-musim di negara-negara terpilih. Bahkan per tahun 2025, mereka telah mencatatkan 40 fan club resmi di Asia Tenggara — Indonesia dan Thailand sebagai yang terbesar — dan membuka kantor cabang resmi di Bangkok sebagai penghubung bagi penggemar-penggemar di kawasan sekitarnya.

Mempertimbangkan skuad dan performa mereka sejauh ini, tim yang dikomandoi Vincent Kompany tersebut berpotensi meraup lebih banyak penggemar apabila tetap konsisten dengan gaya bermain yang atraktif dan sukses menutup laga-laga besar dengan kemenangan meyakinkan.

Premier League masih jadi favorit Asia Tenggara

Selain tim-tim yang disebutkan di atas, beberapa tim turut menjadikan kompetisi Premier League sebagai kompetisi yang terdepan dalam aspek popularitas. Nama-nama seperti Chelsea, Manchester City, dan Arsenal diketahui juga memiliki basis penggemar yang solid — meski belum sebesar kompetitornya — dan memuat pemain-pemain bintang yang kerap dibicarakan oleh komunitas penggemar sepak bola global, termasuk Asia Tenggara.

Fakta tersebut juga didukung dengan minat pembelian hak siar Premier League yang tak pernah menurun, khususnya di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Bahkan pada tahun 2022, BBC mencatatkan bahwa 56 persen dari total penonton di Asia berasal dari region Asia Tenggara dan diperkirakan meningkat setiap musimnya.

Menyusul di belakangnya, La Liga, Bundesliga, dan Serie A masih menjadi kompetisi top Eropa yang tak kalah ramai dibicarakan di Asia Tenggara. Namun, beberapa faktor seperti gaya permainan, kompetitivitas,  dan atmosfer persaingan yang kurang cepat dinilai belum cukup untuk membuatnya menarik disaksikan seperti kompetisi di Inggris.

Nah, adakah tim favoritmu di daftar ini?