23.08.2025
Waktu membaca: 4 min

Chelsea Bantai West Ham 5-1, Tekanan pada Graham Potter Kian Berat

Lorina Sofi
Lorina Sofi
Pemain Chelsea merayakan gol dalam kemenangan 5-1 atas West Ham di Premier League.

Chelsea benar-benar menunjukkan kelasnya saat menghadapi West Ham United dalam laga lanjutan Premier League di London Stadium, Jumat (22/8) malam. The Blues yang sempat tertinggal lebih dulu berhasil bangkit dengan gemilang dan menutup pertandingan dengan kemenangan telak 5-1. Hasil ini tak hanya memberi kelegaan bagi skuad asuhan Enzo Maresca, tetapi juga menambah tekanan besar pada manajer West Ham, Graham Potter, yang kini berada di bawah sorotan tajam.

Awal Mengejutkan dari West Ham

Laga baru berjalan enam menit ketika Lucas Paquetá membuat para pendukung tuan rumah bersorak kegirangan. Gelandang asal Brasil itu melepaskan tembakan jarak jauh yang melengkung indah melewati jangkauan Robert Sánchez. Gol cepat tersebut membuat West Ham unggul 1-0 dan memberi harapan bahwa mereka bisa memperbaiki start buruk setelah dihajar Sunderland 0-3 di pekan pertama.

Namun kebahagiaan itu tak bertahan lama. Chelsea segera bangkit dan menemukan ritme permainan mereka. Joao Pedro, yang baru saja didatangkan dari Brighton, menyamakan kedudukan di menit ke-15 lewat sundulan terarah memanfaatkan umpan Marc Cucurella dari sisi kiri. Gol ini seolah membuka keran serangan The Blues.

Chelsea Balikkan Keadaan

Hanya delapan menit berselang, Pedro Neto membawa Chelsea berbalik unggul. Menerima bola di dalam kotak penalti, winger asal Portugal itu melepaskan tembakan voli keras yang tak mampu dihentikan kiper West Ham, Mads Hermansen. Skor berubah 2-1 untuk tim tamu.

Tekanan Chelsea semakin menjadi-jadi, dan pada menit ke-34, Enzo Fernández ikut mencatatkan namanya di papan skor. Ia dengan tenang menyambut umpan matang dari Estevão Willian, pemain muda Brasil berusia 17 tahun yang turun mendadak menggantikan Cole Palmer. Palmer sendiri harus absen setelah merasakan ketidaknyamanan saat pemanasan sebelum laga.

Dengan keunggulan 3-1 di babak pertama, Chelsea memasuki ruang ganti dengan rasa percaya diri tinggi. Sementara itu, wajah Potter terlihat semakin muram di pinggir lapangan, menyadari bahwa timnya kembali menunjukkan rapuhnya lini belakang.

Babak Kedua Milik Chelsea

Selepas jeda, West Ham mencoba menekan lebih agresif. Mereka sempat memiliki peluang lewat Niclas Füllkrug, tetapi golnya dianulir karena posisi offside. Kegagalan itu justru menjadi titik balik lain dalam laga ini.

Pada menit ke-54, Moisés Caicedo menambah penderitaan tuan rumah. Gelandang asal Ekuador itu memanfaatkan bola muntah hasil tepisan Hermansen setelah situasi sepak pojok. Empat menit kemudian, giliran Trevoh Chalobah yang ikut pesta gol. Bek Inggris itu menyundul bola hasil umpan Cucurella dan membuat skor menjadi 5-1.

Dengan selisih empat gol, Chelsea tampil lebih tenang dan sesekali melakukan rotasi serangan. West Ham terlihat kehilangan arah, sementara banyak fans tuan rumah mulai meninggalkan stadion bahkan sebelum peluit panjang berbunyi.

Chelsea Dapat Angin Segar

Bagi Chelsea, kemenangan telak ini sangat berarti. Setelah hanya bermain imbang tanpa gol melawan Crystal Palace di laga pembuka, mereka kini bisa bernapas lega dengan tiga poin penuh. Enzo Maresca jelas bisa tersenyum lebar melihat anak asuhnya tampil solid meski tanpa dua pilar utama, Cole Palmer dan Nicolas Jackson.

“Awalnya kami sedikit lambat, tapi reaksi tim sangat bagus. Kami menunjukkan energi dan semangat yang luar biasa,” ujar Marc Cucurella seusai pertandingan. Bek asal Spanyol itu bahkan menyumbang dua assist dalam laga ini.

Gol Joao Pedro juga menjadi sorotan karena merupakan gol pertamanya di Premier League bersama Chelsea sejak bergabung bulan lalu. Dengan tambahan Pedro Neto yang tampil tajam, serta kontribusi Estevão yang berani di usia muda, lini serang Chelsea terlihat semakin berwarna.

West Ham Terpuruk, Potter Kian Terpojok

Sebaliknya, kondisi West Ham semakin mengkhawatirkan. Dua pertandingan, dua kekalahan besar, dan delapan gol bersarang ke gawang mereka. Catatan buruk ini membuat The Hammers kini masuk daftar kandidat serius untuk zona degradasi lebih awal dari yang diperkirakan.

Bagi Graham Potter, kekalahan ini bisa jadi pukulan paling telak. Sejak mengambil alih tim pada Januari lalu, ia baru mencatat lima kemenangan dari 20 laga liga. Parahnya lagi, ia menjadi manajer pertama West Ham yang gagal mencapai dua digit poin dalam 10 laga kandang perdananya di Premier League.

“Gol-gol yang kami berikan terlalu mudah. Itu membuat pertandingan jadi mustahil. Tim ini tidak bermain sesuai standar yang diharapkan, dan saya harus mengambil tanggung jawab,” kata Potter kepada Sky Sports dengan wajah penuh tekanan.

Para suporter West Ham pun semakin kehilangan kesabaran. Boos menggema saat jeda turun minum, dan eksodus penonton terjadi di babak kedua. Ironisnya, suporter Chelsea justru menyanyikan chant khusus “There’s only one Graham Potter”—sebuah sindiran tajam untuk mantan pelatih mereka yang kini terjebak dalam situasi sulit.

Dengan start buruk ini, masa depan Graham Potter di London Stadium jelas dipertanyakan. Rumor soal pemecatan sudah berembus bahkan sebelum laga dimulai, dan hasil telak 1-5 hanya akan memperkuat posisi Potter sebagai kandidat kuat manajer pertama yang kehilangan pekerjaannya musim ini.

Sementara itu, bagi Chelsea, kemenangan besar ini bisa menjadi titik awal positif untuk membangun momentum. Dengan kombinasi pemain muda berbakat dan pengalaman yang cukup, The Blues berpeluang kembali bersaing di papan atas Premier League musim ini.