22.08.2025
Waktu membaca: 3 min

CEO RRQ Khawatirkan Persyaratan Visa untuk Final Pacific Stage 2

Radian J
Radian J
CEO RRQ Andrian Pauline

Permasalahan urusan visa yang sempat dikeluhkan oleh beberapa personil tim Paper Rex sepertinya turut dialami oleh tim lainnya yang saat ini sedang bertanding dalam sirkuit kompetisi VCT Pacific 2025: Stage 2. Terbaru adalah keluhan dari CEO RRQ Andrian “AP” Pauline, yang saat ini juga menantikan laga terakhir timnya di babak final lower bracket mendatang.

Dalam unggahan live terbarunya di media sosial, AP mengkhawatirkan bahwa timnya mungkin harus menurunkan pemain cadangan untuk menghadapi babak final karena ada personil yang bermasalah dengan persyaratan visa. Walau demikian, Ia tidak mengatakan secara spesifik apakah masalah ini terkait dengan pengurusan visa ke Jepang ataukah pemain yang bersangkutan melewatkan final di Jepang karena harus mengurus visa Schengen; yang dibutuhkan untuk ke Champions Paris.

@wingsclippers Waduh, Ada kemungkinan RRQ Valo ga lengkap. #rrqap #rrqvalorant #valorant #rrqkingdoom #fyp ♬ TABOLA BALE – SILET OPEN UP & Jacson Seran & Juan Reza & Diva Aurel

Sejauh ini belum ada kepastian informasi mengenai pemain mana yang mengalami kendala visa. Namun, mengingat skuad tersebut terdiri dari pemain yang berasal dari negara-negara yang berbeda, kemungkinan waktu yang dibutuhkan untuk pengurusan dokumen bisa sedikit meleset dari yang diharapkan.

Sedangkan terkait pemain cadangan, kemungkinan besar RRQ akan menurunkan Jonathan “Natz” Adiputra, yang tercatat sebagai pemain untuk tim akademi mereka, apabila dibutuhkan. Dan melihat tanggal pengangkatan Natz sebagai pemain pengganti pada tanggal 6 Agustus lalu, bisa dibilang RRQ cukup cekatan dalam mengantisipasi situasi seperti ini.

Di sisi lain, PRX yang mengalami kendala serupa secara spesifik menyebutkan bahwa Patrick “PatMen” Mendoza sedang berusaha menuntaskan persyaratan visa Schengen untuk bisa bertanding di Champions Paris. Dan Talon Esports yang saat ini sedang menjalani final untuk menentukan tiket menuju Paris kemungkinan juga akan menghadapi masalah yang sama.

Masalah visa bisa jadi problem serius

Problem visa yang saat ini tengah dihadapi tim-tim tersebut tentunya harus segera diselesaikan apabila mereka tidak ingin mengulang hasil buruk yang pernah dialami tim-tim besar dalam sirkuit kompetisi VCT di tahun-tahun sebelumnya.

Sejarah kompetisi mencatat ada beberapa tim yang kehilangan kesempatan karena hal serupa. Salah satu kasus yang paling menonjol terjadi ketika Bren Esports dari Filipina terpaksa mengundurkan diri dari turnamen VCT Stage 3 Masters 2021 di Berlin karena tidak berhasil mengurus visa tepat waktu. Meskipun mereka saat itu telah meminta bantuan Riot Games, komplikasi visa tidak kunjung teratasi sebelum batas waktu pendaftaran.

Insiden tersebut akhirnya mengurangi jumlah tim yang bertanding dari 16 menjadi 15, yang otomatis berdampak terhadap kelancaran kompetisi. Di tahun-tahun berikutnya, ada tim FURIA asal Brasil yang mengalami penundaan visa yang mempersulit partisipasi mereka di VCT Americas, sementara pemain dari Team Liquid menghadapi masalah visa yang akhirnya diakali dengan memainkan stand-in dalam beberapa laga.

Tentunya sulit melihat organisasi sebesar PRX dan RRQ melalaikan persyaratan dokumen ini hingga akhirnya terdiskualifikasi dari pertandingan. Namun kemungkinan terburuknya, mereka bisa saja tidak bermain dengan kekuatan penuh sehingga nantinya kesulitan menyesuaikan strategi dalam kompetisi mendatang. Dan tentunya ini bisa berimbas terhadap viewership kompetisi secara keseluruhan.