25.05.2025
Reading time: 2 min

CEO PSIS Semarang Klarifikasi Gaji Pemain dan Degradasi Tim

CEO PSIS Semarang Klarifikasi Gaji Pemain dan Degradasi Tim

PSIS Semarang menjadi pusat perhatian usai mencuatnya keluhan soal gaji pemain yang belum dibayarkan. Masalah ini semakin panas setelah beberapa pemain asing secara terbuka mengungkapkan keresahan mereka atas kondisi finansial klub Mahesa Jenar.

Persoalan tersebut turut direspon oleh Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang langsung turun tangan, membela hak-hak para pemain dan mendesak manajemen PSIS untuk memberikan klarifikasi.

Menurut informasi dari internal tim, masalah keterlambatan gaji sudah terjadi sejak paruh musim kedua. Tidak hanya pemain asing, pemain lokal hingga staf tim juga terdampak.


Degradasi dan Kekecewaan Suporter

Krisis keuangan yang dialami PSIS berdampak langsung pada performa di lapangan. Minimnya motivasi dan gangguan internal menyebabkan tim tampil tidak konsisten hingga akhirnya terlempar ke papan bawah klasemen Liga 1.

Puncaknya terjadi saat PSIS resmi terdegradasi ke Liga 2 untuk musim depan. Kekecewaan meluas di kalangan suporter. Aksi protes, spanduk kritik, hingga unggahan di media sosial membanjiri lini masa, menyudutkan pihak manajemen.

Sebagai salah satu klub legendaris dari Jawa Tengah, kondisi ini menjadi pukulan besar bagi citra PSIS.


Yoyok Sukawi Sampaikan Permintaan Maaf

Di tengah desakan publik, CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, akhirnya angkat bicara.

“Dengan segenap hati, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas hasil musim ini di mana PSIS harus terdegradasi ke Liga 2,” ucap Yoyok.

Ia mengakui bahwa klub sedang mengalami kesulitan finansial, namun menegaskan bahwa langkah penyelesaian sedang diupayakan.

“Kami sedang berkoordinasi dengan sponsor dan pemangku kepentingan untuk melunasi tunggakan gaji dan mengembalikan kepercayaan dari pemain dan suporter,” tambahnya.

Langkah PSIS ke depan sangat krusial, termasuk menjaga pemain kunci dan mempersiapkan tim untuk bisa promosi kembali ke Liga 1.