25.08.2025
Waktu membaca: 2 min

Reaksi Gentlemen Bruno Fernandes Usai Gagal Penalti Lawan Fulham

Lorina Sofi
Lorina Sofi
Bruno Fernandes Gagal Penalti vs Fulham

Laga antara Fulham dan Manchester United di Craven Cottage, Minggu (24/8/2025), menyisakan cerita besar bagi kapten Setan Merah, Bruno Fernandes. Pemain asal Portugal itu kembali jadi sorotan usai gagal mengeksekusi penalti di babak pertama, momen yang dianggap sebagai titik balik pertandingan hingga berakhir dengan skor 1–1.

Pada menit ke-29, United mendapat peluang emas setelah wasit Chris Kavanagh menunjuk titik putih. Fernandes, yang selama ini menjadi algojo utama MU, maju dengan percaya diri. Namun eksekusinya jauh dari harapan. Bola melambung tinggi melewati mistar gawang Bernd Leno, membuat skor tetap imbang tanpa gol.

Kegagalan ini menjadi yang kelima sejak ia bergabung dengan MU pada 2020. Meski catatan keseluruhannya masih impresif—28 gol dari 33 penalti—momen melawan Fulham terasa sangat mahal karena United gagal memanfaatkan keunggulan lebih awal.

Dalam wawancara pascalaga, Fernandes tidak mencari kambing hitam. Ia mengakui eksekusinya buruk, meski sempat menyebut ada sedikit gangguan sebelum penalti dilakukan.

“Ada insiden kecil dengan wasit sebelum saya mengambil ancang-ancang. Itu mengganggu ritme saya, tapi ini bukan alasan. Penalti seharusnya bisa saya selesaikan lebih baik,” ujar Fernandes.

Sikap ini mendapat apresiasi karena ia tetap jujur mengakui kesalahannya, bukan menyalahkan faktor eksternal.

Bruno Fernandes: “Penalti Itu Kesalahan Saya, Tapi Saya Tidak Akan Menghindar”

Meski gagal, Fernandes menegaskan bahwa ia tidak akan lari dari tanggung jawab sebagai kapten dan eksekutor utama tim.

“Saya adalah kapten, dan saya akan selalu bertanggung jawab. Jika rekan-rekan dan pelatih mempercayai saya lagi, saya akan tetap maju. Saya tidak akan menghindar hanya karena satu kegagalan,” tegasnya.

Pernyataan ini mencerminkan karakter Fernandes yang selalu berani menghadapi tekanan besar.

Reaksi publik beragam. Sebagian fans MU mendukung Fernandes untuk tetap menjadi algojo utama, menilai catatan suksesnya jauh lebih banyak daripada kegagalannya. Namun tidak sedikit pula yang menyarankan agar tugas penalti diberikan kepada pemain lain, seperti Mason Mount atau Benjamin Šeško.

Media Inggris pun menyoroti kegagalan ini sebagai salah satu alasan United gagal menang. “Kesempatan emas yang terbuang,” tulis The Guardian, sementara The Times menilai kegagalan penalti Fernandes sebagai simbol awal musim yang sulit bagi MU.

Bruno Fernandes menunjukkan sikap dewasa setelah gagal mengeksekusi penalti lawan Fulham. Ia tidak menolak tanggung jawab, bahkan siap kembali mengambil penalti berikutnya jika dipercaya. Meski gagal, tekad dan keterbukaannya patut diapresiasi. Kini, tantangan berikutnya bagi Fernandes adalah membuktikan bahwa satu kegagalan tidak akan mengubah statusnya sebagai pemimpin dan salah satu pemain paling penting di Manchester United.