21.05.2025
Reading time: 2 min

Berlari demi Forest: Anthony Elanga, Mesin Jet yang Tak Terbendung di Premier League

Lorina Sofi
Lorina Sofi
Berlari demi Forest: Anthony Elanga, Mesin Jet yang Tak Terbendung di Premier League

Nottingham, Mei 2025 – Ketika banyak pemain hanya mencatatkan satu momen kilat di sepanjang musim, Anthony Elanga menjadikannya sebagai gaya hidup. Pemain sayap Nottingham Forest itu bukan sekadar cepat—ia adalah badai yang tak kenal lelah, pelari yang membuat angka-angka statistik terlihat hidup di setiap detik permainan.

Secara teknis, Micky van de Ven dari Tottenham memang menjadi sprinter tercepat musim ini dengan kecepatan 10,31 meter per detik. Tapi Van de Ven hanya muncul sekali dalam daftar sprint tercepat. Elanga? Ia tercatat enam kali masuk dalam 18 sprint tercepat Premier League musim ini—tak ada pemain lain yang mendekati. Ini bukan kebetulan, tapi cerminan dari sebuah peran vital dalam sistem permainan Forest.

Di bawah arahan Nuno Espirito Santo, Forest tak bermain indah untuk estetika. Mereka bermain tajam, langsung, dan penuh intensitas. Di tengah ritme cepat itu, Elanga menjadi pelari utama—outlet serangan balik yang tak tergantikan, selalu siap menerkam ruang kosong, memberi napas bagi Morgan Gibbs-White untuk mengirim bola panjang.

Salah satu momen terbaik terjadi saat kemenangan 2-1 atas West Ham. Saat bola diagonal Gibbs-White tampak tak terkejar dan nyaris keluar lapangan, Elanga datang seperti kilat—mengejar, menahan, dan memaksa Jean-Clair Todibo melakukan pelanggaran. Satu sprint yang tak hanya menyelamatkan bola, tapi juga mengubah momentum.

Elanga tak sedang berlari tanpa arah. Ia berlari dengan tujuan: menjaga harapan Nottingham Forest tetap menyala di musim penuh tekanan. Dalam liga yang penuh bintang mahal dan kecepatan instan, Elanga adalah pemain yang berlari bukan hanya untuk mencetak gol, tapi untuk menjaga semangat tim tetap hidup.

Parimatch Insight:
Anthony Elanga bukan sekadar statistik. Ia adalah denyut nadi Forest, yang berlari bukan untuk dirinya sendiri—tetapi untuk setiap fans di tribun yang berharap pada keajaiban dari kecepatan.