10.04.2025
Waktu membaca: 1 menit
5.0 Rating
21 Comments

Ben Sulayem Hadapi Tekanan Baru Terkait Perjanjian Concorde F1

Robeliza Kifanes
Robeliza Kifanes
5.0 Rating
21 Comments

Mohammed Ben Sulayem, Presiden FIA, akan kembali ke arena F1 di GP Bahrain pekan ini — setelah absen selama bulan Ramadan untuk menjalankan ibadah puasa.

Situasi menjadi semakin tegang karena seluruh tim F1 telah menandatangani Perjanjian Concorde 2026 dengan Liberty Media — sementara FIA masih belum memberikan persetujuan finalnya.

Perjanjian tiga pihak ini mengatur aspek penting dalam F1:

  • Kerangka regulasi kompetisi
  • Tata kelola kejuaraan
  • Distribusi hadiah uang
  • Ketentuan komersial

Liberty Media mengumumkan bahwa semua tim, termasuk pendatang baru Cadillac untuk 2026, telah menyetujui kesepakatan tersebut. Namun Ben Sulayem menginginkan bagian finansial yang lebih besar bagi FIA — untuk mendanai pengawasan balapan, pelatihan marshal, dan pengembangan wasit.

Ketegangan bertambah setelah David Richards, Ketua Motorsport UK—mengancam mengambil tindakan hukum terhadap FIA.

Dalam surat terbukanya bulan lalu, Richards mengkritik kepemimpinan Ben Sulayem—yang dinilai melanggar statuta organisasi dan gagal memenuhi janji-janji kampanyenya.

“Ada kegagalan yang jelas dari Ben Sulayem untuk menghormati janji-janji yang dia buat saat pemilihan,” tulis Richards dalam suratnya.

FIA baru saja merespons melalui surat dari manajer umum mereka pada 9 April—namun tanpa memberikan solusi konkret atas kekhawatiran yang disampaikan Richards.