26.08.2025
Waktu membaca: 3 min

Bagnaia Dikritik Sahabat Rossi Usai Duel dengan Marquez

Dian Pane
Dian Pane
Bagnaia Dikritik Sahabat Rossi Usai Duel dengan Marquez

Latar Belakang MotoGP Hungaria 2025

Bagnaia tampil mengecewakan di MotoGP Hungaria 2025 setelah tersingkir dari Q2 dan hanya finis ke-13 di sprint race. MotoGP sendiri kembali ke Hungaria setelah 33 tahun absen, kini debut di sirkuit Balaton Park—loncatan besar dari Hungaroring era 90-an.

Marc Márquez mempertegas dominasinya dengan merebut pole position lewat rekor lap ganda—1:36.518—di sesi kualifikasi, mengungguli Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio. Perlombaan sprint pun digenggamnya; mulai dari start, ia tak terbendung hingga finis pertama, sementara Francesco “Pecco” Bagnaia kembali gagal tampil maksimal, menurut laporan MotoGP News. Di balapan utama Minggu, Márquez menyapu kemenangan sprint dan race sekaligus, menandai kemenangan ganda ketujuh berturut-turut dan memperlebar keunggulan klasemen menjadi 175 poin.

Penampilan Mengecewakan Francesco Bagnaia

Penurunan Performa yang Menonjol

Bagnaia mencatat hasil yang jauh dari ekspektasi: tidak lolos ke Q2—pertama kali musim ini—posisi sprint ke-13, dan finis kesembilan di race utama dengan selisih hampir 15 detik dari Márquez MotoGP NewsWikipedia. Tak hanya itu, catatan lap-nya tertinggal jauh dari Marquez, yang sempat mencetak fastest lap 1:37.699  WikipediaMotoGP News.

Aturan Kritik dari Lingkaran Valentino Rossi

Uccio Salucci, bos tim VR46 dan sahabat Valentino Rossi, mengungkapkan kekhawatiran mendalam tentang kondisi mental Bagnaia. Data Ducati menunjukkan bahwa gaya mengeremnya telah berubah—“seperti kehilangan sedikit motivasi” dan kepercayaan diri dengan motor hilang Crash.net. Kursinya pun terancam jika terus demikian, dan Ducati disebut bisa “kehabisan kesabaran” Crash.netMotoGP News.

Analisis Istilah “Ngawur” dan Konteksnya

Istilah “ngawur” yang muncul dari kerabat Rossi bukan berarti emosional semata, melainkan sinyal bahaya: pebalap sehebat Bagnaia kini tampil tidak konsisten, kehilangan feeling dengan Ducati GP25. Dalam kondisi normal, gaya Bagnaia mengerem presisi—sebuah ciri khas yang kini tenggelam di bawah tekanan dan ketidakcocokan setup.

Penyebab Krisis Bagnaia—Teknis dan Mental

Kesulitan dengan GP25

Balapan Hungaria menyoroti masalah mesin Ducati GP25 di sirkuit teknikal seperti Balaton Park, terutama dalam melakukan pengereman mendalam. Bagnaia sendiri menyebut musim ini sebagai “krisis terbesar” dalam karier MotoGP-nya, dengan motor yang sulit dikendalikan di sektor penting tersebut Diario AS.

Upaya Perbaikan dan Optimisme Tersembunyi

Meski hasil di Hungaria mengecewakan, Bagnaia mencoba mencari sisi positif. Ia menyebut dua kesalahan yang dibuat akan “menjadi tanda bagus,” karena menunjukkan ia mulai merasa front end motor kembali bekerja lebih baik Crash.net. Namun, optimisme ini datang meski ia jauh tertinggal di klasemen—227 poin dari Márquez Crash.net+1.

Perbandingan Performas Márquez vs Bagnaia

Crash.net dan Motorsport101 menegaskan bahwa Márquez benar-benar telah “menaklukkan” Hungaria, memenangkan sprint dan main race secara dominan, termasuk mengatasi kontak di lap pertama sehingga membuktikan tajamnya strateginya Crash.netReutersAutosport.

Sedangkan Bagnaia, yang semula digadang-gadang sebagai pewaris prestasinya, gagal beradaptasi dengan baik. Ketidakharmonisannya dengan Ducati GP25 ditambah tekanan mental menjadikannya jauh di bawah performa idealnya.

Titik Balik untuk Bagnaia?

Istilah “ngawur” yang diungkapkan oleh sahabat Rossi bukan hanya kritikan kosong, tapi alarm nyata bahwa Francesco Bagnaia sedang berada dalam fase kritis dalam kariernya. Ia harus segera menemukan kembali feeling dengan motor; memperbaiki mental dan teknis agar bisa bangkit di sisa seri MotoGP 2025.

Sebaliknya, Marc Márquez menunjukkan bagaimana seorang pebalap veteran tetap merajai arena dengan kombinasi kecepatan, pengalaman, dan ketenangan—sebuah pelajaran tentang arti sesungguhnya dari kata “klas”.