01.09.2025
Waktu membaca: 4 min

Awal Musim Berat Manchester City: Dua Kekalahan, Cherki Cedera Dua Bulan

Lorina Sofi
Lorina Sofi
Pep Guardiola bereaksi dengan frustrasi saat Manchester City kalah dari Brighton di Premier League

Manchester City memulai musim Liga Inggris 2025/26 dengan langkah yang jauh dari kata ideal. Dalam tiga pertandingan pertama, pasukan Pep Guardiola hanya mampu meraih satu kemenangan, sisanya berakhir dengan kekalahan. Situasi makin rumit setelah rekrutan anyar, Rayan Cherki, harus menepi selama dua bulan karena cedera. Kondisi ini membuat Manchester City kembali menghadapi awal musim yang penuh tekanan, sama seperti musim lalu.

Laga perdana berjalan mulus ketika Manchester City melibas Wolverhampton Wanderers dengan skor telak 4-0. Serangan mengalir, pressing agresif, dan kombinasi antar lini terlihat begitu padu. Banyak pihak menilai City masih berada di jalur yang benar untuk mempertahankan dominasi mereka di Premier League.

Dari Menang Telak Jadi Tumbang Beruntun: Tiga Laga Awal yang Kontras

Namun, optimisme itu langsung memudar di pekan kedua. Bermain di Etihad Stadium, The Citizens harus mengakui keunggulan Tottenham Hotspur dengan skor 0-2. Pertahanan Manchester City terlihat rapuh menghadapi serangan balik cepat Spurs, sementara lini depan gagal memanfaatkan peluang. Kekalahan ini jadi sinyal pertama adanya masalah di dalam tim.

Puncaknya terjadi di pekan ketiga saat bertandang ke markas Brighton & Hove Albion. Meski sempat unggul, Manchester City justru lengah dan harus menyerah 1-2. Guardiola mengakui timnya kehilangan fokus setelah kebobolan dan gagal mengontrol permainan. Hasil tersebut membuat Manchester City menorehkan catatan minor: untuk pertama kalinya dalam 21 tahun, mereka kalah dua kali dalam tiga laga awal Premier League (The Guardian, 31 Agustus 2025).

Rekrutan Anyar Cherki Harus Absen Dua Bulan

Kabar buruk bertambah ketika Rayan Cherki, gelandang serang muda yang baru direkrut di bursa transfer musim panas, mengalami cedera otot. Guardiola memastikan pemain asal Prancis itu harus menepi selama dua bulan (TalkSport, 31 Agustus 2025).

Cherki didatangkan untuk memberi kreativitas di lini serang, menggantikan peran Kevin De Bruyne yang semakin sering diganggu cedera. Sayangnya, sebelum benar-benar beradaptasi dengan gaya main Manchester City , ia justru absen panjang. Absennya Cherki bukan hanya mengurangi opsi serangan, tapi juga menambah tekanan bagi Guardiola dalam merotasi pemain.

Selepas kekalahan dari Brighton, Guardiola tidak menutupi rasa frustrasinya. “Selama 60 menit kami bermain sangat baik, tapi setelah kebobolan, kami lupa cara bermain. Kami kehilangan kontrol, terlalu banyak bola panjang, dan itu bukan gaya kami,” ujar Guardiola (Reuters, 31 Agustus 2025).

Sang pelatih juga menekankan bahwa timnya butuh solusi cepat. Cedera Cherki membuat opsi taktik semakin terbatas, sementara jadwal padat menanti di Premier League, Liga Champions, hingga Piala FA.


“Kami harus segera menemukan ritme, jika tidak, musim ini akan kembali berjalan sulit sejak awal,” tambahnya.

Masalah Lama Kambuh Lagi: Inkonsistensi Jadi Musuh Utama City

Awal musim yang buruk ini mengingatkan pada musim lalu ketika Manchester City juga terseok-seok di bulan Agustus dan September. Meski akhirnya mampu bangkit, pola start lambat jelas bukan kebiasaan yang sehat bagi tim yang menargetkan juara.

Jika dilihat dari performa di tiga laga, masalah utama ada pada konsistensi. Manchester City bisa tampil menekan dan dominan, tapi mudah kehilangan kendali begitu lawan mencetak gol. Faktor mental dan organisasi permainan menjadi pekerjaan rumah besar bagi Guardiola.

Selain itu, lini tengah yang biasanya menjadi motor permainan belum tampil solid. Rodri kerap sendirian mengawal transisi, sementara pemain kreatif seperti Bernardo Silva belum sepenuhnya nyetel. Tanpa Cherki, beban distribusi bola kemungkinan akan semakin berat bagi gelandang senior.

Di media sosial, para fans Manchester City menunjukkan rasa khawatir. Banyak yang menyoroti absennya Cherki sebagai pukulan telak, sementara sebagian lain menuntut Guardiola segera meramu formasi yang lebih stabil.

“Awal musim lagi-lagi buruk. Semoga ini bukan pertanda kita bakal tertinggal jauh,” tulis salah satu suporter di X (Twitter). Ada juga yang mencoba lebih optimis, mengingat City terbiasa bangkit di paruh kedua musim. “Kita pernah melalui ini, Pep pasti bisa menemukan jalan keluar.”

Awal musim 2025/26 jelas menjadi ujian berat bagi Manchester City. Dua kekalahan dari tiga laga bukan hanya soal poin, tapi juga bisa memengaruhi kepercayaan diri tim. Cedera Rayan Cherki memperburuk situasi, membuat Guardiola kehilangan satu opsi kreatif penting di lini serang.

Dengan jadwal yang semakin padat, Manchester City tak punya banyak waktu untuk berbenah. Musim masih panjang, tapi jika tak segera menemukan ritme, peluang mempertahankan dominasi bisa terancam sejak dini. Semua mata kini tertuju pada Pep Guardiola—mampukah ia membalikkan situasi