29.04.2025
Waktu membaca: 2 menit

Arsenal Berusaha Lepaskan Label ‘Tim Nyaris’ di Liga Champions

Arsenal Berusaha Lepaskan Label ‘Tim Nyaris’ di Liga Champions

Mikel Arteta dan Arsenal menghadapi momen krusial — semifinal Liga Champions melawan Paris Saint-Germain di Stadion Emirates pada hari Selasa ini.

Momen Krusial untuk Mikel Arteta dan Arsenal

Tim asal London Utara ini terus berjuang melawan label “Tim Nyaris” mereka — stigma yang muncul setelah beberapa kegagalan di momen-momen penting. Meskipun kemenangan agregat 5-1 atas Real Madrid di perempat final mengesankan, Arsenal masih harus membuktikan kemampuan mereka untuk meraih trofi.

Arsenal Berjuang Menghadapi Stigma ‘Tim Nyaris’

Meskipun penampilan mengesankan mereka melawan Real Madrid, kemampuan Arsenal untuk tampil di momen krusial masih dipertanyakan. Kemenangan mereka di perempat final telah meningkatkan ekspektasi, namun juga menambah tekanan bagi tim untuk meraih gelar Liga Champions pertama mereka dalam hampir dua dekade.

Pemain Kunci Memimpin Generasi Baru Arsenal

Bukayo Saka, satu-satunya pemain yang tersisa dari kemenangan mereka di Piala FA lima tahun lalu, kini memimpin generasi baru Arsenal bersama Declan Rice, William Saliba, dan Martin Ødegaard — skuad berbakat yang belum merasakan kesuksesan besar.

“Impian kami adalah menang, memenangkan trofi besar, dan di situlah kami berada,” ujar Arteta. “Kami telah berbalik, dan sekarang saatnya untuk menang.”

Kekeringan Trofi Arsenal dan Perbandingan dengan Rival

Arsenal hanya mengumpulkan empat trofi Piala FA sejak era “The Invincibles” dua dekade yang lalu — jauh tertinggal dari rival mereka seperti Manchester City, Chelsea, dan Manchester United, yang masing-masing mengumpulkan jumlah trofi dua digit.