23.08.2025
Waktu membaca: 4 min

Dalberto Bawa Arema FC Menang 2–1 atas Bhayangkara

Lorina Sofi
Lorina Sofi
Pemain Arema FC merayakan kemenangan 2-1 atas Bhayangkara di Liga Indonesia 22 Agustus 2025

Arema FC berhasil meraih kemenangan penting di pekan ketiga Super League Indonesia musim 2025/26 dengan menaklukkan Bhayangkara FC lewat skor tipis 2–1 di Stadion Kanjuruhan, Jumat 22 Agustus 2025. Pertandingan ini bukan hanya menyuguhkan drama di lapangan, tetapi juga menghadirkan beberapa catatan menarik yang membuat laga semakin layak dibicarakan. Dari peran besar Dalberto sebagai penentu kemenangan hingga fakta rendahnya jumlah penonton di stadion, pertandingan ini memberi warna tersendiri bagi perjalanan awal musim Arema.

Dalberto Jadi Pahlawan Arema

Pemain asing Arema, Dalberto, menjadi sorotan utama pada laga ini. Ia mencetak seluruh gol Singo Edan, termasuk gol kemenangan lewat titik putih di menit tambahan babak kedua. Penalti itu tercipta setelah serangan Arema memaksa pertahanan Bhayangkara melakukan pelanggaran di kotak terlarang.

Gol Dalberto di menit akhir bukan hanya memastikan Arema membawa pulang tiga poin penuh, tetapi juga menegaskan statusnya sebagai ujung tombak utama klub musim ini. Dengan ketajamannya, ia menjadi jawaban dari kebutuhan Arema akan sosok striker yang konsisten mencetak gol. Para Aremania tentu berharap Dalberto bisa menjaga performa ini sepanjang musim agar tim tetap kompetitif di papan atas klasemen.

Pertandingan “Kandang” yang Sepi

Meski Arema meraih kemenangan, ada satu catatan yang cukup mengejutkan. Laga di Stadion Kanjuruhan ini hanya dihadiri sekitar 840 penonton, jumlah terendah untuk Arema sepanjang musim 2025/26 sejauh ini. Angka ini terasa jomplang jika dibandingkan dengan kapasitas stadion maupun animo besar Aremania di laga-laga sebelumnya.

Ada beberapa faktor yang diduga memengaruhi sepinya penonton. Pertama, jadwal pertandingan yang digelar pada hari kerja membuat sebagian suporter kesulitan hadir. Kedua, kondisi Arema dalam beberapa musim terakhir yang naik-turun mungkin membuat sebagian fans menahan diri untuk datang langsung. Namun, rendahnya jumlah penonton tetap menjadi sorotan besar, mengingat Arema dikenal memiliki basis suporter fanatik yang biasanya memenuhi stadion.

Fenomena ini menjadi PR bagi manajemen klub. Selain harus menjaga performa di lapangan, mereka juga perlu memikirkan cara mengembalikan kepercayaan dan antusiasme penonton agar stadion kembali bergemuruh.

Laga ini juga spesial karena menjadi pertemuan pertama Arema dan Bhayangkara dalam 535 hari atau sekitar satu setengah tahun. Kedua tim terakhir kali bertemu pada awal 2024, sehingga duel kali ini terasa penuh antisipasi.

Jarak pertemuan yang cukup panjang membuat pertandingan berlangsung ketat sejak awal. Bhayangkara berusaha membuktikan diri meski tampil sebagai tim tamu, sementara Arema ingin menegaskan dominasi di hadapan publik sendiri. Intensitas tinggi terlihat dari banyaknya duel fisik dan strategi saling menyerang yang diperagakan kedua tim.

Kemenangan tipis Arema menjadi penutup ideal untuk laga yang sarat gengsi ini. Selain memperpanjang tren positif Singo Edan, hasil ini juga memperlihatkan bahwa rivalitas kedua klub tetap terjaga meski jarang bertemu dalam beberapa waktu terakhir.

Menariknya, meski Arema menang kali ini, catatan pertemuan kedua tim dalam lima laga terakhir sebenarnya cukup seimbang. Sebelum laga ini, Arema dan Bhayangkara sama-sama mengantongi dua kemenangan, sementara satu laga lainnya berakhir imbang. Dengan kemenangan 2–1 di Kanjuruhan, Arema berhasil sedikit unggul dalam catatan head-to-head terbaru.

Keseimbangan rekor ini membuktikan bahwa laga Arema kontra Bhayangkara memang sulit diprediksi. Kedua tim punya kekuatan tersendiri, dan hasil akhir sering ditentukan oleh detail kecil seperti efektivitas penyelesaian akhir atau momen penalti, seperti yang terjadi kali ini.

Tiga poin dari laga ini sangat berarti bagi Arema yang sedang berusaha menempel papan atas klasemen Super League Indonesia. Kemenangan ini menjaga posisi mereka tetap kompetitif setelah pekan ketiga, sekaligus meningkatkan moral tim untuk menghadapi pertandingan berikutnya.

Bagi Bhayangkara, kekalahan ini memperpanjang awal musim yang berat. Mereka masih kesulitan menemukan konsistensi permainan, terutama di lini pertahanan yang kembali gagal menjaga fokus di menit-menit akhir. Jika tidak segera berbenah, posisi mereka bisa semakin terpuruk di papan bawah.

Pertandingan Arema FC vs Bhayangkara FC pada 22 Agustus 2025 menghadirkan berbagai cerita menarik. Dalberto menjadi pahlawan dengan dua golnya, termasuk penalti dramatis di masa injury time. Namun di balik kemenangan itu, fakta lain justru menyita perhatian, yakni sepinya jumlah penonton yang hadir di Kanjuruhan—terendah sepanjang musim ini.

Selain itu, duel ini juga menandai pertemuan pertama kedua tim setelah 535 hari, menambah atmosfer gengsi di lapangan. Dengan hasil ini, Arema berhasil sedikit unggul dalam rekor pertemuan terbaru sekaligus menjaga posisi di klasemen.

Singkatnya, laga ini memperlihatkan betapa sepak bola Indonesia tidak hanya soal hasil di papan skor, tetapi juga tentang cerita di baliknya—dari peran pemain kunci, atmosfer stadion, hingga rivalitas yang terus hidup meski jarang bertemu.