03.06.2025
Reading time: 5 min

Apa Saja Gaya Bertinju yang Berbeda dan Apa Bedanya?

Lorina Sofi
Lorina Sofi
Apa Saja Gaya Bertinju yang Berbeda dan Apa Bedanya?

Apa Saja Gaya Bertinju yang Berbeda dan Apa Bedanya?

Banyak orang akan bilang bahwa tinju adalah olahraga yang sederhana dan primitif—cukup memukul dengan sarung tangan, dan selesai. Tapi ini sepenuhnya keliru: ring segi empat menyimpan begitu banyak gaya dan taktik hingga membuat mata kebingungan. Itulah yang akan kita bahas hari ini.

Puncher

Gaya puncher adalah dasar dari segala dasar. Taktik dari gaya ini sudah jelas dari namanya: mendekatkan jarak dan memberikan pukulan kuat atau rangkaian pukulan yang dapat menjatuhkan lawan. Untuk itu, seorang petinju membutuhkan dua kekuatan, yaitu kekuatan fisik dan kekuatan eksplosif (yang memungkinkan menjatuhkan lawan dengan satu pukulan). Namun, gaya ini juga memiliki kelemahan—taktik puncher mudah ditebak, dan banyak dari mereka tidak memiliki stamina yang cukup untuk bertahan 10–12 ronde. Tapi satu hal yang pasti: puncher selalu punya peluang, dan itu tidak boleh dilupakan.

Puncher terkenal: Earnie Shavers, Tommy Morrison, David Tua, Roberto Duran, Shannon Briggs, Gennady Golovkin

Boxer-Puncher

Inti dari gaya ini juga sederhana: puncher dengan teknik yang mumpuni. Petinju seperti ini sudah lebih beragam secara taktik dan dapat bertarung baik dalam jarak dekat maupun menyengat lewat jab. Namun kartu truf utama dari seorang boxer-puncher adalah kecerdasan—ia mampu membaca taktik lawan dengan sempurna dan mengubah gaya bertarungnya di tengah pertarungan. Itulah mengapa banyak dari mereka meraih gelar besar, bahkan menjadi legenda.

Boxer-puncher terkenal: Evander Holyfield, Lennox Lewis, Sugar Ray Robinson, Thomas Hearns, Marvin Hagler, Anthony Joshua, Terence Crawford

Counterpuncher

Gaya ini bekerja dengan cara “kebalikan”—bertahan dari tekanan lawan dan membalas dengan pukulan balik. Petinju dengan gaya ini memberikan banyak perhatian pada pertahanan dan membangun taktik berdasarkan kesalahan lawan. Untuk itu, seorang petinju harus memiliki reaksi, refleks, dan teknik yang sangat baik, serta kecerdasan seperti bermain catur—menguasai elakan, blok, dan dodge saja tidak cukup; ia juga harus tahu kapan menggunakannya untuk membuka celah serangan balik.

Dan memiliki “dinamit” di tangan tidak akan merugikan: kalau tidak, kamu tidak akan mampu menjatuhkan Manny Pacquiao.

Counterpuncher terkenal: James Toney, Bernard Hopkins, Floyd Mayweather, Juan Manuel Marquez, Gervonta Davis, Canelo Alvarez

Igrovik (Outfighter)

Gaya yang ideal bagi petinju amatir, tetapi sangat jarang di tinju profesional. Petinju dengan gaya ini berusaha bertarung dari jarak jauh, menghindari serangan lawan. Mereka sangat cepat, gesit, dan ringan di kaki, dengan teknik yang sangat terasah.

Tapi jangan kira mereka punya pukulan lemah: outfighter bisa menjatuhkan lawan berkat akurasi (ingat pepatah “mengapung seperti kupu-kupu, menyengat seperti lebah”). Namun, gaya ini juga memiliki kelemahan—risiko tinggi “terlalu bermain” dan terkena pukulan berat.

Outfighter terkenal: Muhammad Ali, Sugar Ray Leonard, Roy Jones Jr., Tyson Fury, Oleksandr Usyk

Slugger

Ada tenaga, tidak perlu teknik—itulah inti dari slugger. Kekurangan petinju jenis ini jelas: mereka kaku dan punya celah besar dalam teknik. Namun, mereka juga punya keunggulan besar berupa kekuatan fisik yang luar biasa, yang membuat mereka bisa menjatuhkan lawan hanya dengan satu hook atau uppercut. Jadi jika kamu membiarkan slugger masuk ke jarak dekat, bersiaplah untuk KO—petinju dengan gaya ini sangat tahan pukul, jadi pertahankan jarak atau gunakan serangan balik.

Tank sejati dalam dunia tinju.

Slugger terkenal: George Foreman, Max Baer, Rocky Marciano, Deontay Wilder

Swarmer

Dan ini bukan tank, tapi buldoser. Taktik swarmer dalam pertarungan adalah menekan, menekan, dan menekan lagi. Petinju seperti ini senang bertarung dalam jarak dekat hingga menengah dan sering menyerang tubuh lawan agar membuatnya kehabisan napas. Seorang swarmer punya stamina yang lebih dari cukup dan sangat tahan pukul—jika kamu ingin menjadi mesin penekan, tidak ada jalan lain. Tapi mereka juga tidak lemah dalam bertahan: banyak elakan dan gerakan kepala membuat lawan sulit mengenai mereka.

Swarmer terkenal: Jake LaMotta, Joe Frazier, Ray Mercer, Joe Calzaghe, Marco Antonio Barrera, Manny Pacquiao

Rusher

Gaya yang sangat langka dan spektakuler, tetapi juga penuh masalah. Rusher langsung menekan lawan dengan rangkaian pukulan sejak detik pertama, hampir tanpa berpikir soal pertahanan. Ya, petinju seperti ini sering menyuguhkan KO yang dramatis, tetapi ketika “tangki bensin” kosong, masalah mulai muncul—tidak ada lagi tenaga untuk menekan, dan mereka tidak punya taktik lain. Hal ini sangat terlihat dalam karier mendiang Mike Tyson: Francois Botha dan Clifford Etienne tidak bisa menahan gempurannya, tapi Lennox Lewis tidak hanya bertahan, ia juga membuat “Iron Mike” tertidur di ronde kedelapan.

Peek-a-boo

Lalu bagaimana dengan Tyson muda—gaya apa yang digunakan oleh mesin KO utama dunia tinju? Gaya orisinal dari Cus D’Amato: ia menanamkan inti peek-a-boo dalam pertahanan jarak dekat, yang dasarnya adalah elakan dan dodge tajam dengan blok rapat. Saat lawan menyerang, Mike seolah bersembunyi di balik tangannya, sambil mengayun seperti bandul ke kiri dan ke kanan—semacam “petak umpet” dari dunia tinju. Dan ketika “Iron Mike” menyerang balik, lawan langsung lupa soal kemenangan—hampir tidak ada yang bisa bertahan dari pukulan lompatannya yang eksplosif.

Namun, Mike bukan pengguna peek-a-boo pertama: sebelum dia, Floyd Patterson—juga murid dari Cus yang legendaris—sudah bertarung dengan gaya ini.

Spoiler

Petinju dengan gaya ini… menyukai sepeda tanpa sadel, kalau boleh dikatakan halus. Inti dari gaya ini adalah mencegah lawan menang dengan cara apa pun. Spoiler sering masuk clinch, tidak segan menggunakan trik kotor, sering mensimulasikan cedera dan mengeluh pada wasit. Tapi satu hal yang tidak bisa dipungkiri adalah kecerdasan mereka: petinju seperti ini punya pertahanan yang sangat baik dan membaca taktik lawan di level yang luar biasa. Jadi ini adalah cerita dari kategori “pemenang tidak dihakimi”.

Spoiler terkenal: Wladimir Klitschko, Andre Ward, Orlando Salido, Bernard Hopkins (dalam rematch melawan Roy Jones Jr.)