23.05.2025
Reading time: 2 min

Alter Ego DelwynS Klarifikasi Alasan Pembubaran Divisi Valorant

Adrian S
Adrian S
Alter Ego DelwynS Klarifikasi Alasan Pembubaran Divisi Valorant

Delwyn Sukamto aka Alter Ego DelwynS baru-baru ini memberikan kejelasan mengenai pembubaran divisi Valorant-nya yang mengundang simpati dari komunitas Valorant di Indonesia maupun Asia Tenggara.

Per pengumuman sebelumnya, Alter Ego memutuskan untuk melepas seluruh roster Valorant mereka dan mengatakan tidak akan kembali ke skena esports tersebut dalam waktu dekat. Hal tersebut kemudian mengundang rasa penasaran dari komunitas Valorant yang memperkirakan adanya masalah internal dalam manajemen organisasi itu.

Berbagai spekulasi muncul di media sosial dan salah satunya menebak bahwa tim tersebut dibubarkan karena ketiadaan atau kekurangan pertandingan bergengsi selain sirkuit VCT di Pasifik, yang mana tidak diikuti oleh Alter Ego. Hal tersebut kemudian ditanggapi oleh DelwynS via media sosial pribadinya.

Menurut CEO Alter Ego itu, mereka telah tertinggal poin sangat jauh untuk bisa terlibat dalam perebutan slot menuju kompetisi Tier 1 dan tidak memiliki kesempatan untuk mencoba dari luar. Oleh karenanya langkah pembubaran ini menjadi satu-satunya pilihan untuk mengurangi beban operasional sebelum bertambah besar.

“Kenapa tim Valorant Alter Ego bubar? Karena buat dapat lolos ke franchise league poin kita sudah jauh, sudah hampir mustahil.”

Sekadar informasi, sebelumnya tim-tim yang tidak mendapatkan undangan untuk masuk ke sirkuit Tier 1 mendapatkan kesempatan untuk bertanding melalui rangkaian kompetisi Tier 2, seri Challengers, yang diadakan di tiap negara yang berpartisipasi sebagai kualifikasi regional dan diakhiri dengan final besar untuk benua Asia.

Sayangnya, setelah pertengahan tahun 2024, Riot Games selaku penyelenggara memutuskan untuk melebur Challengers menjadi satu wadah saja yang bernama Challengers Pacific dengan format kompetisi besar yang langsung mempertemukan tim-tim Tier 2 dari setiap region di Asia selain Cina. Adapun sistem ini digagas sebagai salah satu cara untuk menekan biaya operasional kompetisi yang difokuskan untuk Tier 1.

Keputusan tersebut mendapatkan reaksi keras dari komunitas yang merasa daya tarik kompetisi VCT akan memudar tanpa adanya partisipasi dari tim-tim kecil yang memiliki potensi tinggi. Termasuk di antaranya adalah Alter Ego saat ini, yang dikenal memiliki basis masa fanatik dan catatan bagus dalam mengorbitkan bintang-bintang muda melalui kompetisi-kompetisi di luar VCT.