21.05.2025
Reading time: 2 min

Alter Ego Bubarkan Divisi Valorant, Skena Kompetitif Asia Tenggara Kian Suram

Adrian S
Adrian S
Alter Ego Bubarkan Divisi Valorant, Skena Kompetitif Asia Tenggara Kian Suram

Per 21 Mei 2025, Alter Ego Esports secara resmi mengumumkan keputusan untuk mengundurkan diri dari scene kompetitif Valorant.

Via media sosial, tim tersebut mengatakan telah melepaskan seluruh manajemen dan skuadnya yang terdiri dari Thomas “cud” Alfiantino, Davin “gotten” dan Alehandro “nakya” Fabian. Sebelumnya mereka telah berpisah lebih dulu dengan duo Adrian “adrnking” Setiawan dan Willy “sayoo” Ivandra.

Keputusan ini tentunya menjadi kejutan mengingat Alter Ego tercatat sebagai salah satu kontestan aktif di kancah Valorant Asia Pasifik (APAC). Mereka telah dikenal dalam beberapa kompetisi, seperti APAC Predator League 2025 dan Indonesia Challengers: Split 1 & 2.

Selain itu, mereka juga terkenal mengorbitkan bakat-bakat baru yang terbukti selalu mencuri perhatian dalam kompetisi-kompetisi di luar Indonesia. Terakhir mereka memenangkan Red Bull Campus Clutch 2023 di Eropa dengan skuad yang notabene berstatus sebagai mahasiswa aktif dari beberapa kampus berbeda.

Masa depan Tier 2 di Asia Tenggara kian suram

Keluarnya Alter Ego dari kompetisi Pasifik telah menuai kritikan keras dari komunitas Valorant di Asia Tenggara dalam waktu singkat. Mereka merasa hal ini seharusnya tidak terjadi apabila Riot Games, penyelenggara esports resmi Valorant, lebih memperhatikan kualitas kompetisi selain VCT Pacific.

Dengan semakin berkurangnya partisipasi dari tim-tim yang memiliki komunitas kuat, para pengamat esports Valorant mengkhawatirkan adanya penurunan minat dari pemain-pemain lama maupun baru dalam jangka panjang. Dan regenerasi pemain baru yang kerap dimulai dari skena Tier 2 ini diprediksi akan mengalami perlambatan.

Alter Ego bukanlah satu-satunya tim Tier 2 di region Pasifik yang disorot karena keluar dari esports Valorant. Sebelumnya di Singapura, Disguised dan Bleed Esports, yang kemudian naik ke Tier 1, juga mengundurkan diri dari kompetisi Valorant sepenuhnya setelah mengalami periode sulit dalam setahun terakhir.