07.07.2025
Waktu membaca: 2 min

Alcaraz Kalahkan Rublev, Perpanjang Rekor Kemenangan di Wimbledon Jadi 18 Laga

Alcaraz Kalahkan Rublev, Perpanjang Rekor Kemenangan di Wimbledon Jadi 18 Laga

Carlos Alcaraz melanjutkan perjuangannya mempertahankan gelar di Wimbledon 2025 dengan kemenangan meyakinkan atas Andrey Rublev dalam empat set — 7‑6(6), 3‑6, 4‑6, 4‑6 — untuk mengamankan tiket ke perempat final. Kemenangan ini menjadi yang ke-18 secara beruntun bagi Alcaraz di All England Club.

Petenis asal Spanyol berusia 21 tahun itu, yang pertama kali mengangkat trofi Wimbledon tahun lalu, sempat mengalami tekanan dari permainan agresif Rublev yang tampil percaya diri dengan pukulan datar dan akurat dari baseline. Setelah memenangkan set pembuka lewat tie-break ketat, Alcaraz justru kehilangan dua set berikutnya saat Rublev mengendalikan jalannya pertandingan.

Namun seperti yang telah ia tunjukkan berkali-kali, Alcaraz mampu bangkit di saat krusial. Di set keempat, ia kembali menunjukkan kombinasi khasnya — kecepatan, variasi pukulan, dan kekuatan mental — yang membuatnya berhasil break di momen penting dan mengamankan kemenangan.

“Itu pertandingan yang sangat berat,” ujar Alcaraz usai laga.

“Andrey bermain sangat bagus, tapi saya tetap tenang dan fokus pada setiap poin. Saya bangga dengan cara saya bangkit.”

Kemenangan ini memperpanjang rekor tak terkalahkan Alcaraz di Wimbledon menjadi 18 pertandingan, sejak babak pertama edisi 2023. Kini, ia berada di jalur yang tepat untuk merebut gelar Wimbledon keduanya secara berturut-turut.

Di babak perempat final, Alcaraz akan menghadapi petenis unggulan tuan rumah, Cameron Norrie. Petenis Inggris peringkat satu nasional itu dikenal dengan gaya bermain ulet dan konsistennya, serta pernah mencapai semifinal Wimbledon. Namun, dengan performa dan momentum yang sedang naik, Alcaraz tetap difavoritkan.

Dengan Novak Djokovic yang masih diragukan tampil karena cedera dan Jannik Sinner sudah tersingkir lebih awal, Alcaraz kini menjadi salah satu unggulan utama di sektor tunggal putra. Kemampuannya beradaptasi di lapangan rumput dan membalikkan keadaan saat tertekan menjadikannya kandidat kuat juara tahun ini.

Seiring bergulirnya pekan penentuan di Wimbledon, sorotan akan terus tertuju pada Alcaraz. Mampukah ia menjaga performa dan mengukir sejarah sebagai juara bertahan yang sukses mempertahankan gelar di Centre Court?