24.04.2025
Waktu membaca: 4 menit
5.0 Rating
21 Comments

Abus Magomedov Jelaskan Mengapa Ia Tidak Mengikuti Gaya Gulat Dagestan

Robeliza Kifanes
Robeliza Kifanes
5.0 Rating
21 Comments

Abus Magomedov, petarung UFC kelas menengah, akan menghadapi Michel Pereira, yang saat ini berada di peringkat ke-14 dalam divisi tersebut, di UFC Kansas City. Pertarungan yang sangat dinanti ini akan menampilkan dua petarung dengan gaya dan strategi yang unik.

Gaya Bertarung yang Unik di Divisi Kelas Menengah UFC

Meskipun Abus Magomedov berasal dari Dagestan, sebuah daerah yang terkenal dengan para pegulat hebat seperti Khabib Nurmagomedov dan Islam Makhachev, ia memilih untuk mengambil pendekatan berbeda dalam MMA. Sementara sebagian besar rekan senegaranya lebih mengandalkan gaya bertarung berbasis gulat, Magomedov lebih memilih gaya bertarung berdiri, fokus pada serangan dan penyelesaian pertarungan dengan knockout (KO).

“Saya lebih memilih bertarung dengan gaya stand-up karena gaya ini lebih menarik bagi para penggemar. Semua orang ingin melihat hasil KO,” jelas Magomedov dalam sebuah wawancara virtual. Pilihannya untuk fokus pada gaya bertarung dengan serangan jarak jauh membuatnya berbeda dari kebanyakan petarung Dagestan lainnya.

Perjalanan Magomedov dari Dagestan ke Jerman

Perjalanan Magomedov menuju kesuksesan MMA dipengaruhi oleh kepindahannya ke Jerman pada usia 14-15 tahun. Perpindahan ini tidak hanya mempengaruhi gaya hidupnya tetapi juga membentuk gaya bertarungnya. Kepindahannya dari Dagestan, yang dikenal dengan budaya gulatnya, ke Jerman memberinya kesempatan untuk mempelajari berbagai seni bela diri, yang memungkinkan dia mengadopsi strategi bertarung yang lebih beragam. Adegan bertarung di Jerman, dengan penekanan pada striking, memainkan peran penting dalam perkembangan Magomedov sebagai seorang petarung.

Pada tahun-tahun awalnya di Jerman, Abus menemukan perspektif baru tentang MMA, mengasah keterampilannya dalam lingkungan yang lebih mengutamakan striking. Peralihan dari latar belakang yang lebih berbasis gulat ke gaya bertarung berdiri membantunya membedakan dirinya dari banyak rekan senegaranya di UFC.

UFC Kansas City: Apa yang Dapat Diharapkan dari Pertarungan Ini

Pertarungan mendatang antara Magomedov dan Michel Pereira menjanjikan pertarungan yang menarik dengan perbedaan gaya bertarung. Pereira, yang dikenal dengan serangan eksplosif dan akrobatiknya, tentu akan menguji keterampilan bertarung berdiri Abus. Dengan kedua petarung yang sama-sama ingin membuat pernyataan di divisi kelas menengah, UFC Kansas City akan menjadi panggung yang penuh aksi.

Pertarungan ini diprediksi akan menjadi tontonan yang seru, menampilkan perbedaan antara kekuatan Magomedov dalam bertarung berdiri dan teknik striking dinamis dari Pereira. Para penggemar dapat mengharapkan pertarungan penuh aksi yang menunjukkan kontras antara gaya bertarung strategis Magomedov dan pendekatan unik Pereira.

Filosofi Bertarung Stand-Up Abus Magomedov

Dedikasi Magomedov pada bertarung dengan gaya stand-up berasal dari keyakinannya bahwa gaya ini lebih menarik bagi para penggemar. Sementara banyak petarung di divisi kelas menengah mengandalkan gulat atau grappling, Abus lebih memilih untuk menyelesaikan pertarungannya dengan knockout.

Dengan memprioritaskan pertarungan berdiri, Magomedov bertujuan untuk menghibur penggemar dengan kemampuan strikingnya dan kemampuannya untuk mengakhiri pertarungan dengan cepat. Pendekatan ini membantunya mendapatkan perhatian dan membangun reputasi sebagai seniman knockout di UFC. Keberaniannya di dalam oktagon dan komitmennya pada gaya bertarung berdiri menjadikannya lawan yang berbahaya bagi siapa pun di divisi ini.

Pengaruh Dagestan pada Karier Awalnya

Meskipun Abus memilih jalur yang berbeda dibandingkan dengan banyak petarung Dagestan lainnya, budaya gulat yang kuat di daerah tersebut tetap mempengaruhi perkembangan awalnya sebagai petarung. Tumbuh di daerah yang melahirkan beberapa pegulat terbaik dalam sejarah MMA, Magomedov tidak bisa sepenuhnya menghindari pengaruh gulat. Namun, kepindahannya ke Jerman membantunya menemukan gaya bertarungnya sendiri, yang akhirnya membawanya untuk memilih gaya bertarung berdiri yang dikenal sekarang.

Mengapa Magomedov Memilih Stand-Up Daripada Gulat

Pilihan Magomedov untuk fokus pada bertarung berdiri dibandingkan dengan gulat sangat dipengaruhi oleh keinginannya untuk memberikan penampilan yang menarik bagi para penggemar. Di dunia MMA yang sering didominasi oleh pertarungan berbasis submission dan kontrol tanah, Abus ingin menjaga pertarungannya tetap menarik dengan mengejar knockout. Keyakinannya bahwa striking menciptakan momen-momen paling menggetarkan dalam MMA adalah inti dari filosofi bertarungnya.

Saat ia mempersiapkan diri untuk UFC Kansas City, para penggemar dapat mengharapkan Magomedov membawa permainan striking terbaiknya ke oktagon. Pendekatannya yang kontras dengan akar Dagestan membuatnya menjadi petarung yang menarik di divisi kelas menengah, dan pertarungannya yang akan datang melawan Michel Pereira pasti akan menjadi tontonan yang membuat para penggemar membicarakannya.