02.09.2025
Waktu membaca: 5 min

Honda Resmi Perpanjang Kontrak Luca Marini hingga 2026

Dian Pane
Dian Pane
Honda Resmi Perpanjang Kontrak Luca Marini hingga 2026

Honda Racing Corporation (HRC) akhirnya memberikan kepastian mengenai masa depan Luca Marini di kejuaraan dunia MotoGP. Setelah sempat diragukan kelanjutan kariernya bersama tim pabrikan, Honda resmi mengumumkan bahwa Marini akan tetap membela panji Repsol Honda hingga akhir musim MotoGP 2026. Konfirmasi ini datang pada awal September 2025, hanya beberapa hari sebelum berlangsungnya Grand Prix Catalunya.

Keputusan ini menjadi bagian dari strategi jangka menengah Honda dalam menghadapi regulasi baru MotoGP yang akan berlaku mulai 2027. Dengan memperpanjang kontrak Marini, HRC memastikan kontinuitas di dalam skuad pabrikan sekaligus memberi kesempatan bagi sang pembalap Italia untuk melanjutkan proses adaptasi dan pengembangan motor RC213V.

Menurut laporan, pembaruan kontrak ini bersifat satu tahun tambahan sehingga kontrak asli yang seharusnya berakhir pada 2025 kini diperpanjang hingga 2026 (Autosport, 1 September).

Performa Marini Bersama Honda

Sejak bergabung dengan Honda pada musim 2024, Marini memang menghadapi tantangan besar. Motor RC213V yang ditungganginya masih tertinggal dibanding para pesaing utama seperti Ducati, KTM, dan Aprilia. Namun, Marini menunjukkan dedikasi besar dalam membantu tim memahami kelemahan teknis motor serta aktif memberikan masukan kepada para insinyur Jepang.

Walau hasil podium belum bisa ia raih secara konsisten, performa Marini dianggap cukup menjanjikan. Ia beberapa kali berhasil finis di posisi sepuluh besar dan menjadi salah satu pembalap Honda yang paling stabil dalam menjaga performa sepanjang musim 2024 hingga paruh pertama musim 2025.

HRC menilai kontribusi Marini bukan hanya dari sisi hasil balapan, tetapi juga dari peran teknis dalam pengembangan. Itulah alasan utama mengapa Honda tetap menaruh kepercayaan kepadanya untuk dua musim ke depan (McNews, 1 September).

Dampak Strategis Bagi Honda

Luca Marini dan Johann Zarco bersama motor balap Honda

Perpanjangan kontrak Marini bukan sekadar keputusan individu, melainkan bagian dari strategi lebih luas Honda untuk keluar dari periode sulit. Setelah kepergian Marc Marquez pada 2023, Honda kehilangan sosok ikon sekaligus pemimpin teknis. Kehadiran Marini yang dikenal tekun, komunikatif, dan disiplin diharapkan dapat menjadi fondasi jangka panjang tim pabrikan.

Selain itu, Honda juga memastikan Johann Zarco tetap bersama LCR Honda hingga musim 2027. Kombinasi keduanya diharapkan mampu menjaga stabilitas dalam program pengembangan mesin. Zarco dengan pengalamannya, sementara Marini dengan usia yang lebih muda, diharapkan menjadi tandem ideal dalam memberikan masukan teknis kepada Honda (News.GP, 1 September).

Dengan dua pembalap tersebut, HRC memiliki peta jalan yang cukup jelas: membangun kembali RC213V agar kompetitif pada era regulasi baru 2027. Oleh karena itu, kontrak Marini hingga 2026 merupakan sinyal bahwa Honda ingin memastikan kontinuitas dalam masa transisi (AMCN, 1 September).

Reaksi Marini

Dalam wawancara setelah pengumuman kontrak barunya, Luca Marini mengungkapkan rasa bangga bisa tetap menjadi bagian dari tim pabrikan legendaris. Ia menyebut bahwa kepercayaan yang diberikan Honda merupakan motivasi besar untuk terus bekerja keras.

Marini juga menegaskan bahwa tujuannya bukan hanya untuk bertahan, melainkan membawa Honda kembali bersaing memperebutkan kemenangan. Baginya, proses pengembangan motor memang tidak mudah, tetapi kerja sama erat antara pembalap, teknisi Eropa, dan insinyur Jepang akan memberikan hasil positif dalam waktu dekat.

Ia menambahkan bahwa keputusan ini memberikan stabilitas penting bagi dirinya secara pribadi. Dengan kepastian kontrak hingga 2026, Marini bisa lebih fokus pada performa di lintasan ketimbang khawatir tentang masa depan kariernya.

Situasi Honda di MotoGP 2025

Musim MotoGP 2025 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Honda. Meski masih kesulitan menyaingi dominasi Ducati dan kebangkitan KTM, beberapa perkembangan positif mulai terlihat. RC213V edisi terbaru dianggap lebih stabil dalam pengereman dan memiliki traksi lebih baik di tikungan keluar. Namun, masalah akselerasi dan kecepatan puncak masih menjadi pekerjaan rumah utama.

Honda juga melakukan restrukturisasi besar-besaran di departemen teknis dengan merekrut beberapa insinyur dari Eropa, termasuk mantan staf Ducati. Langkah ini menunjukkan keseriusan mereka untuk mengejar ketertinggalan. Dalam konteks tersebut, mempertahankan Marini menjadi logis karena ia sudah terbiasa dengan arah pengembangan baru yang dijalankan tim.

Dukungan Dari Tim

Luca Marini bersama tim Honda di grid start MotoGP sebelum balapan dimulai

Manajer tim Honda, Alberto Puig, menegaskan bahwa perpanjangan kontrak Marini bukan keputusan emosional, melainkan analisis matang berdasarkan kontribusi nyata. Puig menyebut bahwa Marini memiliki etos kerja luar biasa serta selalu memberikan masukan detail setiap kali sesi uji coba.

Bagi Honda, pembalap dengan kualitas seperti itu sangat berharga, terlebih dalam kondisi tim yang sedang membangun ulang. Puig optimistis Marini bisa menjadi salah satu pilar penting untuk membawa Honda kembali ke jalur kemenangan pada musim-musim mendatang.

Masa Depan Honda dan Marini

Dengan kontrak yang kini berlaku hingga 2026, Marini memiliki dua musim penuh untuk membuktikan diri. Target realistis yang dicanangkan Honda adalah menutup gap dengan Ducati sebelum regulasi baru diterapkan pada 2027.

Jika upaya ini berhasil, Marini berpeluang memperpanjang kontraknya lagi dan menjadi bagian dari era baru Honda. Namun, jika tidak ada progres signifikan, kemungkinan Honda akan mengevaluasi ulang skuad pembalap mereka menjelang perubahan besar regulasi.

Apapun hasilnya nanti, kontrak baru ini menjadi titik penting dalam perjalanan karier Marini. Ia kini memikul tanggung jawab besar, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk kebangkitan salah satu tim paling bersejarah di MotoGP.

Konfirmasi perpanjangan kontrak Luca Marini hingga MotoGP 2026 menegaskan kepercayaan penuh Honda terhadap kemampuan dan dedikasi sang pembalap. Keputusan ini juga menunjukkan strategi jangka panjang HRC dalam menghadapi transisi regulasi besar yang akan datang pada 2027.

Meski masih menghadapi kesulitan teknis, Honda tampaknya berusaha membangun fondasi kokoh dengan mempertahankan stabilitas skuad pembalap. Kombinasi Marini dan Johann Zarco diharapkan mampu memberikan masukan teknis yang krusial bagi pengembangan RC213V.

Dengan semangat baru, Marini kini dituntut untuk membuktikan bahwa kepercayaan Honda tidak salah. Dua musim ke depan akan menjadi periode penting yang menentukan arah kariernya sekaligus masa depan Honda di kancah MotoGP.