27.08.2025
Waktu membaca: 3 min

Celtic Tersingkir dari Liga Champions

Lorina Sofi
Lorina Sofi
Celtic Tersingkir dari Liga Champions

Parimatch News Indonesia – Setelah leg kedua melawan Kairat yang berakhir imbang tanpa gol di waktu normal maupun perpanjangan waktu, Celtic akhirnya kalah lewat adu penalti. Manajer Brendan Rodgers—yang sebelumnya pernah melatih Liverpool di Liga Inggris—pun menggelar konferensi pers penuh emosi. Tim gagal lolos ke Liga Champions dan kini akan melanjutkan kiprahnya di Liga Europa.

Pertandingan berakhir 0-0 setelah 210 menit perjuangan, namun dalam adu penalti, Kairat tampil lebih tenang – Celtic kalah 2-3. Penjaga gawang muda Temirlan Anarbekov menjadi pahlawan malam itu setelah menggagalkan tendangan Adam Ide, Luke McCowen, dan Daizen Maeda. Akibat kekalahan ini, Celtic harus puas hanya bermain di Liga Europa, sebuah hasil yang sangat mengecewakan bagi para penggemar dan klub.

Tentang kondisi lapangan dan kualitas permainan

“Saya pikir kualitas permainan secara keseluruhan buruk. Kualitas pertandingan dan kondisi lapangan sangat mengecewakan. Kami tidak bertahan buruk, tapi juga tidak menyerang dengan baik. Kami punya peluang bagus di babak kedua dan perpanjangan waktu, tapi tidak bisa memanfaatkannya. Itu sangat mengecewakan,” kata Rodgers.

Setelah itu, sang pelatih menekankan bahwa tim seharusnya bermain lebih agresif dan berusaha mencari peluang meski dengan kondisi stadion seperti itu.

Tentang situasi dengan Maeda dan momen penentu

“Ya, berhadapan dengan kiper adalah momen yang Anda harapkan. Tapi kiper menjadi pahlawan malam ini. Kami hanya harus menganalisis peluang yang tidak bisa kami maksimalkan. Sekarang kami harus puas dengan Liga Europa.”

Rodgers mengakui bahwa episode semacam ini sering menentukan nasib pertandingan level tinggi, dan kali ini keberuntungan tidak berpihak kepada mereka.

Tentang hasil dua laga dan peluang yang terlewat

“Kami sangat kecewa. Kami sudah menunjukkan kemampuan kami di level ini. Tapi kami tidak bisa menunjukkannya dalam dua pertandingan. Rasanya pahit. Musim lalu kami berada di jalur yang tepat, kami bermain sepak bola yang bagus – ini merupakan pukulan besar bagi kami. Liga Europa adalah turnamen bergengsi, tapi kami melewatkan kesempatan besar di sini.”

Di saat yang sama, ia menambahkan bahwa kekalahan ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh tim, serta menjadi dorongan untuk perubahan di klub.

Tentang perlunya audit klub

“Kami sudah menunjukkan musim panas lalu bagaimana klub bisa berkembang. Tapi sekarang kami harus melihat ke belakang dan memutuskan arah apa yang ingin kami ambil dari sini. Jelas sudah banyak usaha yang dilakukan, itu adil, tapi Liga Champions menuntut sedikit lebih dari itu.”

Sang pelatih menekankan bahwa perubahan internal yang serius dibutuhkan agar situasi seperti ini tidak terulang dan klub bisa kembali mengejar target yang lebih tinggi.

Sejarah baru bagi Kairat

Kemenangan ini menjadi sejarah bagi klub asal Kazakhstan: Kairat berhasil lolos ke babak grup Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Tim kini sudah dipastikan bergabung dengan jajaran klub terkuat Eropa dan menanti hasil undian untuk menentukan lawan di fase grup. Ini merupakan langkah besar bagi sepak bola Kazakhstan dan, tanpa diragukan lagi, membuka babak baru dalam sejarah klub tersebut.