20.08.2025
Waktu membaca: 5 min

Xabi Alonso Sukses Jalani Debut La Liga Bersama Real Madrid: Awal Era Baru di Bernabéu

Lorina Sofi
Lorina Sofi
Xabi Alonso memulai debut pertama sebagai Head Coach REal Madrid

Debut Xabi Alonso sebagai pelatih Real Madrid akhirnya tiba. Setelah ditunjuk menggantikan Carlo Ancelotti, Alonso langsung dihadapkan pada ekspektasi besar: membawa Los Blancos kembali mendominasi La Liga dan Liga Champions. Laga pembuka musim 2025/26 melawan Osasuna di Santiago Bernabéu, Rabu (19/8/2025), menjadi panggung pertama sang legenda Spanyol dalam peran barunya. Hasilnya? Real Madrid menang tipis 1–0 berkat penalti Kylian Mbappé. (Reuters, 20/08). Real Madrid dikenal sebagai klub dengan standar kemenangan yang nyaris absolut. Tidak heran bila debut Xabi Alonso di Real Madrid menjadi sorotan global. Dalam laga kontra Osasuna, Madrid memang terlihat dominan dalam penguasaan bola, tetapi kesulitan membongkar pertahanan rapat lawan.

Kebuntuan akhirnya pecah di menit ke-51 saat Mbappé dilanggar di kotak penalti. Bintang asal Prancis itu dengan percaya diri mengeksekusi penalti, memastikan tiga poin pertama bagi Xabi Alonso di pentas La Liga (Managing Madrid, 20/08)

Strategi Xabi Alonso di Real Madrid

Sebagai pelatih, Xabi Alonso dikenal menganut filosofi modern: kombinasi possession football ala Pep Guardiola dengan pressing cepat yang ia kembangkan selama menangani Bayer Leverkusen (Reuters, 20/08). Dalam debutnya bersama Madrid, strategi Alonso terlihat jelas: penguasaan bola dominan, build-up rapi dari belakang, full-back aktif seperti Trent Alexander-Arnold, serta pressing tinggi saat kehilangan bola. Meski hasil akhir hanya 1–0, fondasi strategi Xabi Alonso diyakini akan terus berkembang seiring musim berjalan. (Managing Madrid, 20/08)

Sebagai mantan gelandang, Xabi Alonso punya visi khas: distribusi bola akurat dan kontrol tempo. Nilai-nilai itu kini ia tanamkan di Real Madrid. Filosofi tersebut terlihat dalam kesabaran membangun serangan dan disiplin pertahanan yang kuat. (Managing Madrid, 20/08)

Tiga starter anyar Trent Alexander-Arnold, Dean Huijsen, Álvaro Carreras langsung dipercaya. Alexander Arnold memberi opsi sirkulasi di kanan, sementara Huijsen Militão menjaga kerapatan kotak, dan Carreras aktif dalam progresi dari sisi kiri. Selepas laga, Alonso memuji ketenangan para pendatang baru itu. (Reuters, 20/08)

Dari penilaian independen, Mbappé dinilai paling menentukan (menang & mengeksekusi penalti; delapan dribel sukses), sedangkan Huijsen dan Carreras digarisbawahi sebagai bek yang paling menonjol berkat kontribusi dalam build-up dan stabilitas lini belakang. (Managing Madrid, 20/08)

Catatan pergantian menguatkan narasi kontrol risiko: Dani Carvajal menggantikan Trent Alexander-Arnold, Franco Mastantuono diberi menit debut dari bangku cadangan untuk menambah energi di lini tengah/serang, sementara rotasi lain menjaga intensitas. Rangkaian pergantian tersebut terekam dalam lembar pertandingan resmi. (Transfermarkt, 20/08)

Di penghujung laga, Abel Bretones menerima kartu merah karena tindakan tidak sportif pada masa injury time situasi yang membantu Madrid mengelola detik-detik akhir tanpa tekanan berarti.  Gol penalti Mbappé pada awal babak kedua langsung mengubah dinamika pertandingan. Real Madrid mulai bermain lebih lepas, sementara Osasuna terpaksa keluar dari zona pertahanannya untuk mengejar ketertinggalan. Meski begitu, catatan statistik menunjukkan Osasuna tetap kesulitan menembus kotak penalti Madrid — mereka bahkan tidak mencatat satu pun tembakan tepat sasaran hingga peluit akhir.

Xabi Alonso kemudian merespons dengan melakukan pergantian taktis. Dani Carvajal masuk menggantikan Trent Alexander-Arnold untuk menambah pengalaman di lini belakang, sementara Franco Mastantuono diberikan menit debut resmi guna menjaga intensitas pressing di lini tengah. Pergantian ini membuat Madrid tetap menutup ruang serangan Osasuna sekaligus menjaga keseimbangan penguasaan bola.

Memasuki menit-menit akhir, tensi pertandingan meningkat. Osasuna yang frustrasi mencoba meningkatkan tekanan, namun justru kehilangan satu pemain. Abel Bretones mendapat kartu merah di masa injury time akibat tindakan tidak sportif, membuat peluang comeback mereka pupus. Madrid kemudian mengontrol tempo dengan sirkulasi bola di lini tengah untuk menghabiskan waktu. Dengan dukungan 68.407 penonton di Bernabéu, Xabi Alonso menutup debut LaLiga dengan kemenangan yang mungkin tipis, namun penuh makna: kontrol penuh, clean sheet, dan tiga poin perdana.


Raport Pertama Xabi Alonso di La Liga

Real Madrid di bawah Xabi Alonso langsung memperlihatkan identitas permainan yang jelas. Tim menguasai bola hampir sepanjang laga, membangun serangan dengan tenang dari lini belakang, dan menutup celah transisi Osasuna dengan rapat. Hasilnya, lawan sama sekali tidak mampu melepaskan tembakan tepat sasaran. Struktur pertahanan saat kehilangan bola, yang dikenal sebagai rest defence bekerja rapi sejak pekan pertama.

Berhasil: dominasi wilayah (possession tinggi), sirkulasi bola dari lini belakang yang relatif bersih, serta kemampuan Madrid menutup transisi Osasuna (0 shot on target lawan). Ini menunjukkan struktur rest-defence Alonso bekerja pada pekan pertama. 

PR: efektivitas tembakan berkualitas dari open play. Dengan 18 percobaan dan hanya 1 gol via penalti, Madrid masih bisa meningkatkan kualitas kreasi peluang (final pass/occupation half-spaces), terutama menghadapi blok rendah. Alonso mengakui proses adaptasi masih berjalan dan menekankan bahwa para rekrutan siap memikul peran seiring waktu. 

Debut Pemain Baru di Era Xabi Alonso

Selain Alonso, beberapa pemain baru juga menjalani debut: Trent Alexander-Arnold aktif di sisi kanan, Dean Huijsen tampil matang di lini belakang, dan Álvaro Carreras memimpin dalam sentuhan bola serta progresif passes. Alonso memuji ketenangan mereka menghadapi tekanan Bernabéu.

Pertandingan juga diwarnai insiden di menit akhir. Bek Osasuna, Abel Bretones, diganjar kartu merah pada masa injury time. Meski demikian, Real Madrid berhasil menjaga keunggulan hingga peluit panjang berbunyi. (Reuters, 20/08)

Di tangan Alonso, mulai terlihat arah permainan: penguasaan bola lebih sabar, pressing lebih disiplin, dan keberanian memberi kepercayaan kepada pemain baru. Nama-nama seperti Alexander-Arnold, Huijsen, hingga Carreras langsung mendapat menit bermain dan mampu beradaptasi dengan atmosfer besar Bernabéu. Dan tentu saja, ada Mbappé yang langsung menunjukkan mengapa ia didatangkan. Satu peluang, satu gol, satu kemenangan. Tepat seperti yang diinginkan fans Madrid.

Kemenangan ini memang baru langkah pertama, tetapi cukup untuk menandai bahwa era Xabi Alonso di Real Madrid benar-benar dimulai.