06.08.2025
Waktu membaca: 4 min

PSM Makassar Disanksi FIFA Tiga Periode Bursa Transfer

Lorina Sofi
Lorina Sofi
PSM Makassar

Klub kebanggaan Sulawesi Selatan, PSM Makassar, kembali diterpa masalah serius di luar lapangan. Untuk kedua kalinya dalam dua tahun terakhir, FIFA menjatuhkan sanksi larangan mendaftarkan pemain baru kepada klub berjuluk Juku Eja tersebut. Hukuman berlaku selama tiga periode bursa transfer, mulai efektif sejak 28 Maret 2025, sebagai akibat dari konflik yang belum selesai dengan mantan pemain asing mereka, Wiljan Pluim.

Masalah utama yang menjadi dasar sanksi adalah tunggakan gaji dan ketidakjelasan proses transfer Pluim setelah hengkang dari klub. FIFA menilai PSM belum menyelesaikan kewajiban secara penuh kepada pemain asal Belanda tersebut. Akibatnya, otoritas sepak bola dunia itu mengeluarkan larangan administratif yang membuat PSM tak bisa mendaftarkan pemain baru, termasuk pemain asing, dalam waktu yang telah ditetapkan.

PSM Makassar terkena Sanksi FIFA

Hanya Bisa Mainkan Pemain Lama

Selama masa sanksi, PSM hanya diperbolehkan memainkan pemain-pemain yang sudah terdaftar sebelum 28 Maret 2025. Itu artinya, mereka tidak bisa menambah kekuatan tim dengan pemain baru, baik dari bursa transfer domestik maupun luar negeri.

Situasi ini tentu sangat merugikan mengingat kompetisi musim 2025/2026 sudah di depan mata. Dengan larangan transfer yang masih aktif, pelatih PSM harus memaksimalkan skuad lama tanpa bisa melakukan penyegaran yang krusial, khususnya di lini tengah dan lini depan yang jadi sorotan musim lalu.

Kondisi ini juga membuat sejumlah pemain yang sempat dirumorkan akan bergabung memilih untuk menunggu perkembangan lebih lanjut. Beberapa agen pemain bahkan menyebut ketidakpastian administratif ini membuat klub-klub pesaing lebih agresif dalam membajak target-target PSM.

Proses Penyelesaian Sudah Di Akhir

Namun ada kabar baik di balik badai. Menurut Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, PSM kini sedang berada di tahap akhir proses penyelesaian administrasi dan pelunasan tunggakan kepada Wiljan Pluim. Ferry optimis bahwa sanksi ini akan segera dicabut oleh FIFA dalam hitungan hari.

“PSM sedang menyelesaikan beberapa dokumen final. Kalau semua sudah lengkap dan kewajiban kepada pemain terpenuhi, sanksi bisa dicabut dalam 1–2 hari ke depan,” ujar Ferry saat diwawancarai awak media, Selasa (6/8).

Dengan penyelesaian yang nyaris rampung ini, peluang PSM untuk kembali aktif dalam bursa transfer terbuka lebar. Mereka akan bisa mendaftarkan pemain baru, termasuk nama-nama asing yang sebelumnya sempat digadang-gadang masuk radar klub.

 PSM Makssar Bukan Kali Pertama di Sanksi FIFA

Ini bukan kali pertama PSM Makassar dijatuhi sanksi serupa. Pada April 2024, klub ini juga sempat dihukum FIFA karena masalah serupa—terkait tunggakan gaji dan hak pemain. Namun saat itu, mereka berhasil menyelesaikan sengketa dan mendapatkan pencabutan sanksi pada Juni 2024.

Kembali munculnya kasus seperti ini dalam rentang waktu yang relatif singkat menjadi sorotan publik. Banyak pihak menyayangkan bahwa manajemen klub belum menunjukkan perubahan signifikan dalam pengelolaan kontrak dan kewajiban terhadap pemain.

Dampak ke Persiapan Tim

Larangan transfer ini membuat PSM kehilangan kesempatan emas untuk memperbaiki performa mereka musim ini. Beberapa pemain lokal dan asing yang sempat didekati akhirnya memilih klub lain karena ketidakpastian status pendaftaran.

Bahkan, persiapan tim untuk menghadapi kompetisi AFC Cup juga ikut terganggu. Pasalnya, mereka tidak bisa menambahkan pemain yang bisa memperkuat lini pertahanan dan serangan saat melawan klub-klub kuat Asia.

Tak hanya berdampak di dalam lapangan, secara komersial pun PSM merugi karena kehilangan momentum promosi pemain baru yang biasanya mendongkrak antusiasme fans dan sponsor.

Harapan dari Suporter

Meski diwarnai masalah, para pendukung PSM tetap memberikan dukungan moril. Di media sosial, tagar #BebaskanPSM sempat trending, menunjukkan bahwa fans masih menaruh harapan besar kepada manajemen untuk segera menyelesaikan masalah ini secara tuntas. Tak sedikit pula suporter yang meminta PSM belajar dari kesalahan sebelumnya, agar ke depan tidak ada lagi kasus serupa yang menghambat perkembangan tim.

Jika tidak ada aral melintang, PSM Makassar berpotensi bebas dari sanksi dalam beberapa hari ke depan. Kuncinya terletak pada penyelesaian penuh terhadap kewajiban terhadap Wiljan Pluim, serta kelengkapan dokumen yang diminta FIFA.

Dengan pencabutan sanksi, PSM bisa segera bergerak kembali di pasar transfer, mendaftarkan pemain asing, dan menyusun ulang strategi untuk menghadapi musim baru dengan skuad yang lebih kompetitif. Momen ini diharapkan menjadi titik balik bagi manajemen klub dalam membangun fondasi yang lebih profesional dan berkelanjutan ke depannya.