28.07.2025
Waktu membaca: 3 min

De Minaur Kejutkan Lawan dalam Comeback Dramatis untuk Raih Gelar ATP ke-10

De Minaur Kejutkan Lawan dalam Comeback Dramatis untuk Raih Gelar ATP ke-10

Alex de Minaur mencatatkan salah satu kemenangan paling dramatis dalam kariernya di Washington Open 2025. Ia menyelamatkan tiga championship point untuk mengalahkan Alejandro Davidovich Fokina dan merebut gelar ATP Tour ke-10. Dalam laga final yang berlangsung sangat ketat, petenis asal Australia itu bangkit dari ketertinggalan satu set dan menang dengan skor 5–7, 6–1, 7–6(3), sekaligus memastikan dirinya menembus peringkat No. 8 dunia—pencapaian tertinggi sepanjang kariernya.

Kemenangan ini menjadi titik balik penting dalam musim 2025 De Minaur, yang sudah dipenuhi oleh perkembangan signifikan. Dikenal karena jangkauan pergerakannya yang luar biasa dan mental pantang menyerah, petenis 25 tahun itu kini telah matang menjadi pemain yang mampu bertahan dan mengungguli lawan-lawan yang lebih eksplosif sekalipun.

Pertandingan penuh perubahan momentum dan kekuatan mental

Laga final dimulai dengan Davidovich Fokina tampil menekan sejak awal. Ia berhasil merebut set pertama 7–5 berkat pukulan agresif dari baseline dan drop shot yang cerdas. Namun, seperti yang sering ia lakukan sepanjang kariernya, De Minaur segera memberikan respons tegas. Ia mendominasi set kedua dengan skor 6–1, memanfaatkan kecepatan dan konsistensinya untuk menguras energi sang lawan asal Spanyol.

Set ketiga menjadi puncak drama pertandingan. Davidovich Fokina sempat unggul 6–5 dan memiliki tiga championship point saat servis, tetapi De Minaur tetap tenang. Ia berhasil mematahkan servis, memaksa tie-break, dan akhirnya mengamankan kemenangan. Dari nyaris kalah, ia membalikkan keadaan menjadi kisah comeback yang menginspirasi.

“Momennya seperti inilah yang membentuk jati diri Anda,” ujar De Minaur seusai pertandingan.

“Aku hanya terus percaya. Aku sudah bekerja sangat keras untuk kesempatan seperti ini, dan aku tak akan menyia-nyiakannya.”

Musim terobosan yang mencapai level baru

Dengan kemenangan ini, De Minaur menjadi petenis pria Australia pertama yang menembus peringkat 8 besar ATP sejak idolanya di masa kecil, Lleyton Hewitt. Gelar di Washington ini juga menjadi final keempat dan gelar kedua dalam musim 2025, menandai kedatangannya sebagai ancaman nyata di level atas.

Tonggak karier ini mencerminkan lebih dari sekadar kemenangan pertandingan. De Minaur telah berevolusi secara strategis—servisnya membaik, kemampuan pengembaliannya lebih tajam, dan yang paling penting, kini ia tampil percaya diri dalam tekanan. Kemampuannya mengubah situasi bertahan menjadi menyerang memang sudah lama jadi keunggulan, namun di musim ini, ia memadukannya dengan pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan kendali emosi yang matang.

Kemenangan ini memberikan momentum besar menjelang musim hardcourt di Amerika Utara, termasuk turnamen Masters di Toronto dan Cincinnati, sebelum menuju Grand Slam US Open.

Momen sportivitas yang menyentuh dunia

Meski kemenangan ini emosional bagi De Minaur, momen setelah pertandingan justru meninggalkan kesan yang tak kalah kuat. Setelah berjabat tangan, ia menghampiri Davidovich Fokina yang duduk di pinggir lapangan dengan mata berkaca-kaca. Alih-alih merayakan sendirian, De Minaur memeluk lawannya dan menyampaikan kata-kata penghiburan—sebuah gestur yang cepat viral di komunitas tenis dan media sosial.

Aksi tersebut menuai pujian luas dari para penggemar dan sesama pemain, semakin menguatkan citra De Minaur bukan hanya sebagai petarung di lapangan, tapi juga sosok atlet yang menjunjung tinggi sportivitas.

Dari daya juang hingga ketulusan: momen penentu karier De Minaur

Kemenangan De Minaur di Washington bukan sekadar menambah koleksi gelar—melainkan menjadi babak penting dalam kariernya. Ia membuktikan bahwa dirinya mampu bangkit dari kondisi terburuk, tampil tenang di bawah tekanan, dan keluar sebagai juara dengan penuh rasa hormat.

Sementara itu, bagi Davidovich Fokina, meski harus menelan pil pahit, perjalanannya menuju final dipenuhi kemenangan berkualitas dan permainan penuh keberanian. Meski gelar ATP pertamanya masih belum datang, ia telah menunjukkan bahwa dirinya layak bersaing di panggung terbesar.

Dengan musim hardcourt Amerika Utara yang akan segera memuncak, semua mata kini tertuju pada Alex de Minaur. Jika kemenangan ini menjadi indikasi, maka ia bukan sekadar mendaki peringkat—ia tengah menjelma menjadi kekuatan baru yang tak bisa diabaikan.

-->