22.07.2025
Waktu membaca: 2 min

Sainz Bingung atas Penolakan Red Bull di Tengah Kocokan Pembalap F1 2025

Sainz Bingung atas Penolakan Red Bull di Tengah Kocokan Pembalap F1 2025

Menurut podcast High Performance, Carlos Sainz secara terbuka mengungkapkan kebingungannya terhadap keputusan Red Bull Racing yang melewatkan kesempatan untuk membawanya kembali ke tim, menyusul keputusan Ferrari yang tidak memperpanjang kontraknya untuk musim Formula 1 2025.

Pebalap asal Spanyol tersebut, yang memulai karier F1-nya bersama Toro Rosso pada 2015 sebagai rekan setim Max Verstappen, menyebut bahwa hubungannya dengan juara dunia saat ini telah berkembang jauh lebih baik seiring waktu.

“Satu-satunya hal yang bisa saya katakan adalah saya benar-benar memiliki hubungan baik dengan Max,” ujar Sainz.

“Kami memang punya rivalitas di tahun pertama kami di Formula 1 bersama Toro Rosso, tetapi itu rivalitas yang cukup sehat dari cara kami memandang balapan.”

Setelah Red Bull memutuskan untuk melanjutkan tanpa dirinya, Sainz akhirnya menandatangani kontrak dengan Williams untuk musim 2025. Red Bull sendiri memilih untuk mempromosikan Yuki Tsunoda, setelah sempat melakukan uji coba singkat dengan Liam Lawson.

Sainz tetap percaya diri dengan kemampuannya, menekankan rekam jejaknya melawan sejumlah rekan setim papan atas seperti Charles Leclerc, Lando Norris, dan Nico Hülkenberg. Ia juga menjadi satu-satunya pembalap non-Red Bull yang berhasil meraih kemenangan Grand Prix di musim 2023 — bukti akan keterampilannya dan daya juangnya di grid.

“Saya sudah balapan melawan yang terbaik dan mampu bersaing. Saya tahu apa yang bisa saya berikan,” tambahnya.

Menjelang musim F1 2025, kepindahan Sainz ke Williams menjadi babak baru dalam kariernya — dan pernyataannya mengungkapkan sosok pebalap yang masih sangat berambisi membuktikan bahwa dirinya layak berada di jajaran elit olahraga ini.

-->