09.07.2025
Waktu membaca: 3 min

Nick Kyrgios dan Aryna Sabalenka Akan Bertanding dalam Laga Bersejarah ‘Battle of the Sexes’ di UTS

Nick Kyrgios dan Aryna Sabalenka Akan Bertanding dalam Laga Bersejarah ‘Battle of the Sexes’ di UTS

JAKARTA, 9 Juli 2025 — Dalam langkah yang dianggap revolusioner bagi dunia tenis profesional, Nick Kyrgios dan Aryna Sabalenka dijadwalkan tampil dalam laga perdana bertajuk “Battle of the Sexes” di bawah naungan Ultimate Tennis Showdown (UTS) yang akan digelar Oktober mendatang di Hong Kong.

Pertandingan eksibisi yang saat ini masih dalam tahap perencanaan lanjutan ini akan mempertemukan dua bintang dari dunia ATP dan WTA dalam format satu lawan satu dengan sistem khas UTS yang cepat dan dimodifikasi. Dirancang untuk menggabungkan persaingan tingkat tinggi dengan hiburan, acara ini menjadi langkah berani yang memadukan performa atletik dan daya tarik bagi penonton.

Kyrgios, yang dikenal dengan gaya bermain flamboyan, tak terduga, serta servis kerasnya, akan menantang Sabalenka, petenis peringkat satu dunia versi WTA yang terkenal dengan kekuatan pukulan dari baseline dan intensitas tinggi di lapangan.

“Ini akan menjadi pengalaman tenis yang benar-benar berbeda,” ujar juru bicara UTS.

“Bukan semata soal siapa yang menang, tapi tentang membayangkan ulang seperti apa masa depan tenis.”

Format dan Inovasi UTS

Berbeda dari pertandingan tenis konvensional, laga UTS menggunakan sistem empat kuarter waktu pendek, zona poin bonus, serta batasan servis kedua, yang dirancang untuk mempercepat tempo dan menambah keseruan permainan. Format ini semakin populer di kalangan penonton muda dan pemirsa digital, karena cocok untuk konsumsi cepat dan mudah dibagikan secara global.

Untuk menjaga keseimbangan dalam duel lintas gender ini, penyelenggara mempertimbangkan beberapa penyesuaian, seperti pembatasan servis atau pengaturan skor khusus, meski aturan final belum diumumkan secara resmi.

Taruhan besar bagi tenis modern

Pertandingan antara Kyrgios dan Sabalenka diperkirakan akan menarik perhatian besar secara global, tidak hanya karena keunikannya, tetapi juga karena potensi untuk memicu perdebatan baru tentang dinamika gender dalam tenis elit.

Meski nomor ganda campuran lazim di ajang Grand Slam, pertandingan tunggal antara pemain pria dan wanita berperingkat atas sangat jarang terjadi. Duel ini pun langsung dibandingkan dengan laga ikonik antara Billie Jean King dan Bobby Riggs pada tahun 1973, namun dengan pendekatan modern dan format yang disesuaikan untuk generasi penonton masa kini.

Baik Kyrgios maupun Sabalenka telah menyatakan antusiasme tinggi terhadap pertandingan ini, melihatnya sebagai tantangan pribadi sekaligus kesempatan untuk mempromosikan tenis dengan cara yang lebih segar dan inklusif.

Selanjutnya

Informasi resmi seperti konfirmasi jadwal, peraturan pertandingan, dan penjualan tiket diharapkan akan diumumkan dalam beberapa minggu ke depan. Jika benar terlaksana, laga ini bisa menjadi salah satu pertandingan eksibisi paling ditonton sepanjang tahun 2025.

Dengan inovasi sebagai inti penyelenggaraan, “Battle of the Sexes” versi UTS berpotensi menjadi titik balik dalam cara tenis disajikan — dan dipersepsikan — di masa depan.