08.07.2025
Waktu membaca: 2 min

Navarro Tolak Label ‘Putri Miliarder’, Fokus Raih Sukses di Wimbledon

Navarro Tolak Label ‘Putri Miliarder’, Fokus Raih Sukses di Wimbledon

Petenis AS peringkat 10 bela perjalanan kariernya: kerja keras, bukan kekayaan, yang membentuk saya…

JAKARTA, 8 Juli 2025 — Bintang tenis Amerika, Emma Navarro, dengan tegas menepis narasi yang menyebut kesuksesannya berasal dari kekayaan keluarga. Ia menegaskan bahwa dedikasi dan disiplin—bukan privilese—yang mendorong perjalanannya hingga ke puncak. Saat ini tengah berlaga di perempat final Wimbledon untuk pertama kalinya, petenis berusia 23 tahun itu menyampaikan sikapnya dalam konferensi pers usai pertandingan, menyebut label “putri miliarder” sebagai sesuatu yang menyederhanakan dan menyesatkan.

Navarro, yang merupakan putri dari Ben Navarro, seorang miliarder sekaligus filantropis di dunia tenis, menyadari bahwa nama keluarganya menarik perhatian. Namun ia menegaskan bahwa performanya di lapangan adalah hasil kerja keras selama bertahun-tahun—bukan warisan.

“Orang boleh bilang apa saja, tapi saya pantas ada di sini,” kata Navarro.

“Ini bukan soal uang. Ini soal berapa banyak waktu yang kamu habiskan di lapangan, berapa jam kamu berlatih, dan seberapa besar kemauanmu untuk berjuang.”

Penampilan gemilang di Wimbledon

Navarro menjadi salah satu penampil paling menonjol di Wimbledon 2025, memukau dengan konsistensi dan kematangan taktisnya. Ia melaju ke perempat final setelah menang straight sets atas finalis Wimbledon 2021, Karolína Plíšková—sebuah pencapaian penting dalam karier mudanya.

Meski latar belakang keluarganya terus menjadi sorotan, petenis peringkat 10 AS ini tetap fokus pada tujuannya. Judul-judul berita yang menyoroti kekayaan keluarganya membuntuti kiprahnya di London, namun Navarro memilih untuk mengubah arah narasi tersebut.

“Ya, saya memang mendapat dukungan—tapi tenis adalah olahraga satu lawan satu,” ujarnya.

“Pada akhirnya, uang tidak memenangkan pertandingan. Disiplin yang melakukannya.”

Penantang serius, bukan sekadar label media

Navarro, yang dilatih oleh mantan petenis profesional Shane Linsley, telah menunjukkan peningkatan konsisten di peringkat WTA dalam dua musim terakhir. Permainannya—berbasis reli sabar, agresivitas terukur, dan kekuatan mental—telah berkembang pesat, membuatnya semakin dikenal dan dihormati di ruang ganti.

Selanjutnya, ia akan menghadapi Ons Jabeur atau Maria Sakkari di semifinal—dua pemain berpengalaman dengan catatan panjang di turnamen Grand Slam. Namun bagi Navarro, tantangan terbesarnya bukanlah persepsi publik, melainkan terus membuktikan diri di panggung terbesar tenis dunia.

“Saya datang untuk bertanding, bukan menjelaskan latar belakang saya,” tegasnya.

“Saya telah berlatih, saya telah berkorban, dan saya ingin dikenal karena tenis saya—bukan karena nama belakang saya.”