26.06.2025
Reading time: 6 min

5 Cabang Olahraga Paling Populer di Dunia

5 Cabang Olahraga Paling Populer di Dunia

Pertandingan olahraga selalu berhasil menarik perhatian besar dari para penggemar. Popularitasnya berasal dari sifat kompetitif dalam perebutan piala dan trofi lainnya. Tingkat popularitas suatu cabang olahraga kerap diukur dari banyaknya jumlah penonton yang menyaksikannya. Dalam artikel ini, Anda akan menemukan lima pertandingan olahraga paling populer di dunia.

Peringkat Olahraga: 5 Terpopuler di Dunia

Peringkat olahraga ini didasarkan pada jumlah penonton di berbagai acara olahraga. Faktor penting lainnya adalah jangkauan geografis dan jumlah turnamen yang digelar di seluruh dunia.

Olahraga Paling Populer di Dunia

Peringkat Olahraga Jumlah Penggemar (Perkiraan)
1 Sepak Bola 3,5 miliar
2 Kriket 2,5 miliar
3 Bola Basket 2,2 miliar
4 Hoki 2 miliar
5 Tenis 1 miliar

Top 1 – Sepak Bola

Sepak bola — olahraga paling populer di dunia — secara konsisten menarik perhatian audiens yang sangat luas. Bagi sebagian orang, sepak bola adalah bagian tak terpisahkan dari hidup mereka. Ada yang hanya menonton turnamen-turnamen besar, dan ada pula yang sama sekali tidak tertarik. Namun satu hal yang pasti: sangat sedikit orang yang benar-benar tidak peduli terhadap sepak bola.

Salah satu keunggulan utama sepak bola adalah sifatnya yang inklusif — siapa pun bisa menjadi penggemar klub mana saja, bahkan hanya terhadap seorang pemain tertentu. Beberapa turnamen mampu menarik perhatian penonton yang biasanya tidak mengikuti sepak bola, namun berubah menjadi penggemar fanatik selama kompetisi berlangsung.

Dominasi sepak bola sebagai olahraga paling populer di dunia tak lepas dari banyaknya turnamen yang digelar setiap tahun:

  • Kejuaraan Dunia dan Kontinental: Tim nasional bersaing untuk membawa nama negaranya, yang secara alami membangkitkan antusiasme luar biasa. Skuad ini terdiri dari para pemain terbaik dari berbagai klub di seluruh dunia.

  • Liga Nasional: Kompetisi domestik seperti di Prancis, Inggris, Italia, Jerman, Argentina, dan Brasil menyedot perhatian global berkat kehadiran pemain-pemain bintang kelas dunia yang tampil membela klub masing-masing.

  • Kompetisi Eropa: Liga Champions UEFA, Liga Europa, dan Liga Konferensi dianggap sebagai puncak musim kompetisi antarklub di Eropa.

  • Olimpiade: Meski sepak bola Olimpiade tidak sepopuler turnamen lainnya, keberadaannya dalam ajang Olimpiade Musim Panas tetap menarik minat para penggemar sejati.

Dengan ragam turnamen yang menarik dan atmosfer yang tak terlupakan, sepak bola menyuguhkan momen-momen istimewa bagi para penggemarnya di seluruh dunia. Tak heran jika para pendukung sepak bola dikenal sebagai salah satu yang paling setia dan emosional dibanding penggemar olahraga lainnya.

Top 2 – Kriket

Kriket adalah olahraga yang menempati posisi kedua dan sering kali menjadi kejutan bagi banyak orang. Alasan utama di balik tingginya jumlah penonton berasal dari popularitas besar olahraga ini di negara-negara Asia — bekas jajahan Inggris.

Olahraga beregu yang tidak melibatkan kontak fisik ini menggunakan tongkat pemukul dan bola, berasal dari Inggris bagian selatan pada abad ke-16 dan memperoleh status nasional dua abad kemudian. Ekspansi Kekaisaran Inggris menyebabkan kriket menyebar luas ke berbagai belahan dunia. Olahraga ini sangat populer di India, yang memiliki populasi 1,4 miliar jiwa, serta di Jepang dan Australia.

Kriket dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 pemain. Pertandingan berlangsung di lapangan berumput. Di tengahnya terdapat pitch — jalur tanah berbentuk persegi panjang dengan panjang sedikit lebih dari 20 meter dan lebar 3 meter. Di kedua ujung pitch terdapat struktur rapuh yang disebut wicket, yang menjadi target untuk dipertahankan atau dijatuhkan oleh pemain.

Kriket menuntut konsentrasi tinggi dan daya tahan, tidak hanya dari para atlet tetapi juga dari penontonnya. Pertandingan uji coba (Test match) bisa berlangsung hingga 6 jam, sementara pertandingan dengan batasan over bisa memakan waktu beberapa hari.

Top 3 – Bola Basket

Bola basket berasal dari Amerika Serikat. Pencipta permainan beregu yang kompetitif ini adalah James Naismith. Pada Desember 1891, seorang guru olahraga memutuskan untuk membuat pelajaran pendidikan jasmani menjadi lebih bervariasi, yang saat itu hanya berisi latihan senam.

Naismith menggantungkan keranjang buah persik di dinding aula, meminta para siswa dibagi menjadi dua tim, dan melempar bola dari dada dengan kedua tangan ke dalam keranjang lawan. Pemain yang berhasil memasukkan bola harus memanjat dinding untuk mengambil bola kembali. Saat itu, para pemain nyaris tidak bergerak di lapangan. Seiring waktu, permainan ini menarik penggemar, disempurnakan, mengalami berbagai perubahan, hingga akhirnya menjadi format bola basket modern seperti yang kita kenal sekarang.

Bola basket modern adalah permainan kompetitif antara dua tim yang masing-masing terdiri dari lima pemain, yang bertujuan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan hanya dengan menggunakan tangan. Pertandingannya sangat menarik dan dinamis. Bola basket mencapai perkembangan terbesar di Amerika Serikat. Liga Amerika NBA menarik penggemar dari seluruh dunia. Pertandingan berubah menjadi pertunjukan besar dengan penampilan kelompok pemandu sorak (cheerleader), maskot tim, serta bintang tamu.

Bola basket berada di peringkat ketiga, namun popularitasnya terus meningkat setiap tahunnya. Olahraga ini hanya sedikit tertinggal dari kriket, dan itu pun semata-mata karena faktor penyebarannya secara geografis. India memainkan peran besar dalam dominasi jumlah penonton dan penggemar kriket.

Top 4 – Hoki

Di peringkat keempat dengan sedikit selisih jumlah penonton, terdapat olahraga hoki. Di belahan bumi utara, hoki merujuk pada permainan dengan tongkat dan keping (puck) di atas permukaan es. Hoki es sangat populer di Amerika Utara dan Eropa, dan jumlah penggemarnya terus meningkat setiap tahunnya.

Pertandingan yang paling banyak menarik perhatian adalah di ajang NHL (National Hockey League). Pemain hoki dari seluruh dunia berkompetisi di klub-klub dalam organisasi olahraga profesional ini. Para pemain terbaik berkumpul di sini, sehingga turut menyebarkan minat terhadap hoki ke berbagai penjuru dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas hoki juga mulai berkembang di kawasan Asia.

Sementara itu, di belahan bumi selatan, hoki memiliki bentuk berbeda—yaitu hoki lapangan. Seperti namanya, perbedaannya terletak pada permukaan permainan: keping atau bola diarahkan ke gawang lawan menggunakan tongkat, namun dimainkan di atas rumput, bukan es.

Menariknya, dalam daftar cabang olahraga resmi di banyak negara, istilah “hoki” kerap digunakan tanpa penjelasan tambahan. Namun, biasanya yang dimaksud adalah jenis hoki yang populer di wilayah negara tersebut.

Top 5 – Tenis

Satu-satunya olahraga individu dalam daftar ini menempati posisi kelima. Pengecualiannya adalah nomor ganda, di mana dua pemain—baik pasangan sesama jenis maupun pasangan campuran (laki-laki dan perempuan)—bertanding di lapangan. Peringkat ini secara spesifik merujuk pada tenis, bukan tenis meja.

Tenis dikenal secara luas di seluruh dunia dan selalu berhasil menarik perhatian penonton. Namun, dari segi jumlah audiens yang dijangkau, tenis masih tertinggal dibanding cabang olahraga lain karena keterbatasan akses. Secara sederhana, tenis adalah permainan yang identik dengan dana besar dan cenderung dimainkan oleh kalangan berpenghasilan menengah ke atas.

Keterbatasan akses inilah yang membuat tenis kurang populer di negara-negara berkembang, yang sebenarnya mewakili jumlah penonton yang cukup signifikan. Kurangnya kesempatan yang setara untuk menembus level elit hanya bermodalkan bakat membuat minat terhadap tenis cenderung menurun di banyak wilayah.

Dari lima olahraga paling populer di dunia, empat di antaranya merupakan cabang beregu. Popularitasnya bukan hanya karena faktor hiburan dan semangat mendukung tim atau pemain favorit, tapi juga karena keterjangkauan dan jangkauan geografis yang luas. Tenis—sebagai satu-satunya olahraga individu (atau ganda)—menunjukkan peningkatan minat dalam beberapa tahun terakhir dan diperkirakan akan terus tumbuh, asalkan hambatan aksesnya bisa sedikit dikurangi.